[SPECIAL CHAPTER]

580 57 60
                                    

SPECIAL CHAPTER I

—delapan jam sebelum Maurielle sampai di San Jose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

delapan jam sebelum Maurielle sampai di San Jose.

"Soohyun bersamaku, aku akan menyerahkannya pada kalian dengan satu syarat: bukan Maurielle yang membunuhnya."

Itu adalah hal paling mustahil di bentala ini. Lalu untuk apa Maurielle hanya dalam satu jam memutuskan untuk kembali ke San Jose daripada menunggu Simon yang pergi ke London? Menangkap gadis setan itu, tentu saja. Melihat dengan mata kepalanya sendiri, jemarinya lah yang mengambil nyawa itu dengan keji, sampai bosan Maurielle mendengar kata ampunnya, sedikit demi sedikit membiarkannya sekarat, hari demi hari sampai Edna sadar membuka matanya kembali pun akan dia lakukan.

Tetapi Yoongi tidak ingin hal itu dilakukan sang puan. Dia tidak ingin Maurielle menjadi wanita pencabut nyawa lagi, Maurielle orang baik. Dia tidak ingin saat dewasa nanti Min Edna tahu orang tuanya pernah berada dalam lingkaran gelap itu, dia tidak ingin Min Edna tumbuh seperti Maurielle remaja. Dia ingin melindungi jiwa raga anak perempuannya, pula menyelamatkan jiwa raga wanitanya.

Yoongi sudah memutuskan itu.

"Aku sudah membuatnya percaya kalau aku ada di pihaknya."

Delapan orang yang berada disana, setengahnya tidak setuju dengan ide gila miliknya. Mereka melempar pernyataan, "Kau yang membawa perempuan itu kesini, pergilah ke ruangan Darren dan memohon untuk mati daripada membuang waktu kami." Yang berbicara ada ketua tim III penjagaan. Orang-orang yang tidak kenal dekat dengan Yoongi.

Empat sisanya: Simon, Seokjin, Tony, dan Jungkook, tertarik dengan idenya.

"Ceritakan padaku lebih lanjut. Seokjin, kau bicara dengan Darren," ucap Simon, memutuskan secara sepihak tanpa ia berusaha untuk mengambil suara yang lainnya apakah setuju mengikuti rencana Yoongi atau menyerahkan langsung pria ini beserta mantan kekasihnya, Soohyun Park; dan adiknya, Jimin Park, untuk dieksekusi mati.

Jungkook keluar setelah menepuk pundaknya satu kali, bocah itu tak bicara apa-apa sedaritadi. Menggigit lidahnya untuk tidak mengatakan apapun yang membuat semuanya tambah runyam, dan mengikuti keputusan yang Simon buat.

Jimin berada di depan gedung markas tim bendera hitam dengan wajah cemas. "Berhasil, hyung?" tanya bocah itu dalam bahasa Korea, mereka lagi berjalan mengikuti Simon ke ruangan yang lebih sempit daripada ruang pertemuan sebelumnya yang punya banyak telinga untuk melanjutkan perundingan.

"Simon setuju," balasnya. "Mau ikut?"

Jimin mengangguk. Lalu mereka bersama-sama masuk ke dalam ruangan itu. Isinya sekarang menjadi 5 orang. Simon, Tony, si ketua tim III penjagaan yang tidak setuju, serta Yoongi dan Jimin.

Tony menyalakan kotak elektronik besar dengan layar touchscreen yang akan membantunya menulis sederetan rencana yang akan mereka rundingkan.

"Place?" tanya Simon.

Ellegirl - book 2 [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang