03 - SUNNY GERALD KEIZARO

88 6 0
                                    

HALOOO SMUAAA
MASI ADA YANG BERTAHAN SAMPE SINI GAK NIH??

MAKASIH BUAT YANG MASIH BERTAHANN.



Sunny Gerald Keizaro. Putra sulung keluarga Sunny. Mahasiswa berprestasi yang menduduki bangku semester akhir di Sunrise University.

Laki laki yang super posesif dan protektif jika sudah berhubungan dengan Queenza--adik angkatnya.

Gerald sedang duduk di salah satu kursi yang ada didapur sembari meminum susu coklat buatannya.

Setelah meneguk habis susu tersebut, Gerald kembali meletakkan gelas yang sudah tak berisikan apa apa lagi ke wastafel.

Matanya menatap jarum jam yang terus berputar. Hatinya gelisah.

Jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam--tetapi adiknya tak kunjung pulang.

Baru saja di beri izin untuk keluar malam sudah ngelunjak.

Krieet

Suara pintu utama mansion terbuka--secara perlahan--terdengar.

Gerald bangun dari duduknya dan langsung beranjak menuju arah suara. Matanya menajam ketika melihat seorang gadis--yang sedari tadi terus terngiang di benaknya--berdiri didepan pintu.

Dengan wajah tak berdosanya Queenza tersenyum kearah Gerald.

Tadi, setelah mengantar Queenza, Aciel memilih untuk langsung pulang--dikarenakan malam sudah sangat larut.

"Abaaang!!" Seru Queenza, langsung menumbruk tubuh laki laki yang menatap nya tajam. Menenggelamkan wajahnya di dada tegap milik Gerald.

"Udah berani ingkar janji, sekarang?" tanya Gerald dingin mampu membuat Queenza bingung harus menjawab apa.

"M-maaf..."

Gerald menganggukkan kepalanya berulang kali. "Sekarang udah jam berapa?"

Queenza menggigit bibirnya--gugup. Dengan ragu ia menjawab. "Jam sepuluh lewat tiga puluh..."

"Salah. Yang bener, sepuluh lewat tiga puluh dua." Koreksi Gerald penuh penekanan.

Queenza mendongak menatap Gerald dengan tatapan memelas, "Abang...Baloonya jangan disumbangin..." lirih Queenza kembali memeluk tubuh Gerald. Kali ini lebih erat.

"Oke, tapi kamu nggak boleh keluar rumah selama seminggu selain sekolah," ucap Gerald.

"Iih kok gitu?!" Sungut Queenza tak terima.

"Atau Baloo aja yang disumbangin, hm?"

Queenza menggeleng cepat.

Terukir senyuman simpul milik Gerald--menambah kadar ketampanan milik laki laki ini.

"Yaudah sekarang ayo tidur,"

Perlahan Gerald melilitkan tangannya dipinggang Queenza menganggkat tubuh gadis itu--yang terasa sangat ringan baginya--sehingga menggendong Queenza ala koala.

Gerald berjalan menuju kamar Queenza, mengantar adiknya hingga terbaring diatas kasur king size milik Queenza.

Mengecup singkat puncak kepala kemudian dahi Queenza.

"Good Night, baby."

Disaat kakinya ingin melangkah keluar kamar, tangan Gerald merasakan cekalan lembut.

Queen's Life GuardWhere stories live. Discover now