06 - EJA

62 4 0
                                    

HAPPY READING!!



7 tahun lalu

"Mama, dia siapa?" tanya gadis berusia sembilan tahun itu yang tengah bersembunyi di belakang sang Mama.

Wanita yang dipanggil Mama itu, pun, mengekeh melihat tingkah putri angkatnya.

"Dia Davano, sayang..." ujar Mama Merry lembut.

Queenza menatap lekat kearah anak lelaki seusianya.

Dia putih, tinggi, matanya tajam, rambutnya yang hitam pekat, serta hidung nya mancung.

Sebagai seorang perempuan, Queenza mengakui jika anak lelaki itu sangat tampan.

Tetapi, ekspresi wajahnya yang datar dan tidak bersahabat itu, mampu membuat Queenza menyimpulkan bahwa anak lelaki tampan itu memiliki sifat yang kasar, serta jutek.

Queenza beralih menatap Mamanya. "Davano siapa, Ma?"

Dengan lembut, Merry menjelaskan. "Davano itu anaknya Bunda Reani. Dia sepupu kamu, Queen. Dan dia yang akan jadi temen kamu mulai saat ini." Merry menjeda ucapannya. "Tenang aja, Davano anaknya baik, kok."

Queenza menatap ragu kearah anak lelaki yang terlihat acuh tak acuh itu. Baik? Queenza tidak meyakinkan hal itu. Bagaimana bisa seorang pemilik wajah cuek dan jutek seperti ini memiliki sifat baik?

"Dava, ayo sana ajak Queennya ke taman. Dia pasti senang berteman dengan kamu." Wanita paruh baya lainnya ikut berkomentar. Dialah Reani--ibu dari seorang Davano.

Dava tidak menjawab sepatah kata pun. Anak lelaki itu memilih berjalan mendekat kearah Queenza. Tangannya terulur meraih pergelangan tangan perempuan yang memiliki status sebagai sepupunya itu.

"Ayo, ikut aku."

Queenza yang tersentak karena tarikan Dava hanya mengikutinya.

Sesampainya di sebuah taman yang ada di mansion milik Arkan--Ayah Dava, lelaki itu langsung mengajak Queenza untuk duduk disalah satu kursi yang ada disana.

Queenza hanya menurut. Beberapa saat terdiam membuat gadis mungil itu merasa bosan. Alhasil dengan perasaan kesal ia bertanya. "Kita ngapain disini?"

Dava menoleh. "Ya nggak ngapain-ngapain." Jawab Dava seadanya.

"Terus kenapa ajak aku kesini?!" Queenza semakin kesal dibuatnnya.

"Kan tadi disuruh Bunda."

Queenza melipat kedua tangannya didepan dada. Punggungnya ia senderkan di sandaran kursi itu. "Ternyata bener, kamu orangnya nyebelin." Gerutu Queenza kesal.

Dava yang melihat itu, tersenyum kecil. Sepertinya gadis ini mempunyai sifat yang agak menjengkelkan, namun seru untuk digoda.

"Dasar. Tukang ngambek." Cibir Dava dengan wajah jahilnya.

Queenza tidak menggubris. Ia memilih untuk tidak memperdulikan laki laki itu.

Lama tak mendapat respon membuat Dava mau tak mau kembali membuka pembicaraan. "Nama kamu siapa?" tanya Dava.

Queenza menoleh. Wajahnya masih memperlihatkan kekesalan disana. "Sunny Queenza Talisa. Panggil aja Queen." Jawab Queenza.

"Ohh, nama aku Sunny Davano Ataxaria." Sahut Dava dengan senyuman menghiasi wajahnya.

Queen's Life GuardWhere stories live. Discover now