07 - HUKUMAN

67 3 0
                                    



Bugh!

Bugh!

Pukulan demi pukulan diterima Gerald. Wajahnya sudah dipenuhi oleh luka. Bibirnya pun ikut tersobek sehingga mengalirkan darah.

Wajah tampan Gerald sudah tak terbentuk. Tiga puluh lima kali pukulan sudah diterimanya. Diperut, kaki, tangan, bahkan wajahnya sekalipun.

Papa Arion memukulinya tampa ampun. Raut wajah lelaki itu memperlihatkan kembencian. Matanya masih menajam setajam silet.

Gerald melawan? Tentu saja tidak. Papa Arion seperi itu juga karena ulahnya.

Geral sadar, ia telah membuat kesalahan. Gerald telah membuat Queenza menangis. Dan pukulan itu pantas diterimanya.

Queenza bagaikan ratu dikeluarga Sunny. Tidak ada yang boleh membuat ratu menangis. Siapa pun itu.

Kini, kedua lelaki tersebut tengah berada disebuah ruangan yang hanya dihiasi cahaya remang remang. Setelah pengakuan Gerald di ruang tengah tadi, Papa Arion langsung menyeret Gerald kedalam ruangan tersebut.

Bugh!

Bruk

Gerald terjatuh. Tubuhnya sangat sakit sekarang. Ia lelah. Gerald tidak mampu menahannya lagi.

Papa Arion sangat menyeramkan jika sudah marah. Terlebih jika menyangkut tentang Queenza, putri angkat kesayangannya.

Ini pertama kalinya Gerald dihajar sedemikian rupa.

"Bangun. Papa tau kamu tidak selemah itu hanya karena tiga puluh enam kali pukulan." Suara tegas Papa Arion membuat Gerald tersadar.

Lelaki itu membuka matanya perlahan. Dengan susah payah ia berusaha untuk berdiri.

Gerald berdiri tidak berdaya. Matanya sayu, nafasnya memburu, bahkan kepalanya terasa sangat sakit.

"Ini baru peringatan. Sekali lagi kamu buat Queen menangis, tidak ada ampun untukmu." Papa Arion berkata kejam sebelum pergi meninggalkan Gerald sendirian.

💕

Gerald keluar dari ruangan tersebut dengan langkah pelan. Hal yang pertama kali dilihat adalah wajah syok gadis mungil dan menggemaskan.

Gerald ingin tersenyum dan mengatakan bahwa ia tidak apa apa. Tapi, lidahnya terasa kelu untuk mengatakan itu. Bahkan untuk tersenyum saja, Gerald tidak mampu.

"Abang!?"

Queenza berlari mendekati sang Abang. Ia memeluk erat tubuh itu.

Terdengar ringisan pelan kala Queenza memeluk tubuh Gerald. Hal itu membuat Queenza buru buru melepaskan pelukannya dan memilih menjauh.

"Abang kenapa?" tanya Queenza pelan.

Tadi, Queenza terkejut saat Papa Arion menyeret kasar tubuh Gerald. Ingin mengejar, tapi tubuhnya lebih dulu ditahan oleh Davano.

Queenza sendiri tak mengerti, kenapa ia dicegah untuk mengejar Gerald. Dan juga, kenapa Papa Arion bisa semurka itu sampa menarik paksa Gerald.

Queen's Life GuardWhere stories live. Discover now