35 - PERKARA MIE GORENG

11 1 0
                                    

Happy reading ♡



Tepat setelah bel istirahat berbunyi, semua para penghuni sekolah menghamburkan diri keluar kelas. Termasuk Queenza, Pio, Vira, serta Ray yang berjalan beriringan keluar kelas.

"Ezz, sohib gue. Sosweet bener sampe ngejemput ke depan kelas." Sapa Ray langsung pada Dava yang memang sedari tadi berdiri di depan kelas mereka.

Ray merangkul Dava membuat lelaki itu berdecak. "Minggir lo." Ujar Dava, menepis lengan Ray di bahunya. Dava beralih menghampiri Queenza yang tersenyum simpul menyambut kedatangannya. Dava membalas dengan senyuman tipis. "Kantin atau perpus?" Dava memberikan pilihan pada Queenza. Karena memang akhir-akhir ini mereka berdua sering menghabiskan waktu istirahatnya di antara kedua tempat itu.

"Kantin, deh. Aku laper banget soalnya." Jawab Queenza semangat.

Dava mengangguk sebagai respon. "Ayo." Ajak Dava. Mereka berjalan beriringan mengabaikan teman-teman Queenza yang berjalan di belakang keduanya.

Tepat dua bulan lalu, mereka selesai melaksanakan ujian kenaikan kelas. Tentu saja dengan nilai yang memuaskan, kelima sahabat itu berhasil melanjutkan studinya ke tingkat selanjutnya. Selama itu pula hubungan kelimanya semakin erat. Termasuk hubungan Queenza dan Dava.

Dava yang memang memiliki perasaan pada gadis itu tentu tak menyiakan waktunya untuk mencuri perhatian Queenza. Terlebih saat ini saingannya---Aciel---sedang tidak ada di kawasan mereka.

Sementara Queenza sendiri merasa nyaman saat berinteraksi dengan Dava. Apalagi selama dua bulan ini, Dava terus menjadi tempat berkeluh kesahnya.

Meski hubungan mereka semakin berkembang, Dava tetap tak ingin buru-buru. Ia berencana membuat hati keluarga Queenza luluh hingga memberikannya kepercayaan untuk menjaga gadis cantik itu.

"Aku mau makan mie goreng!" ujar Queenza semangat saat Ray menanyakan pesanan mereka.

Mendengar itu, dengan cepat Dava menentang. "Nggak boleh. Makan nasi dulu." Cetus Dava membuat Queenza menatapnya dengan alis bertautan.

"Kenapa??" tanya Queenza dengan perasaan sedikit kesal. Kemudian ia beralih pada Ray. "Mie goreng, ya, Ray." Pesan Queenza lagi.

"Nggak boleh, Eja. Lo belum makan nasi, kan?" tanya Dava dengan mata menatap lekat Queenza.

"Ih, tapi aku udah makan roti tadi pagi, Dava." Sahut Queenza tak ingin kalah.

"Tapi cuma sedikit, kan?" tanya Dava lagi membuat Queenza terdiam.

Dia menatap Dava ragu. "Kok, Dava bisa tau?" tanya Queenza tanpa menatap laki-laki itu.

"Abang lo nge-chatt gue." Dava memperlihatkan layar ponselnya yang menunjukkan room chatt nya dengan Gerald.

Queenza melebarkan matanya saat melihat yang ditunjukkan Dava. Ia menghembuskan nafas kasar. "Aku tetap mau makan mie! Ray, mie goreng. Jangan dengerin Dava."

Dava menatap kesal Queenza yang sangat keras kepala. Dengan perasaan dongkol ia menyentil pelan dahi Queenza membuat gadis itu meringis kecil. "Nasi goreng, Ray." Putus Dava pada akhirnya.

Queen's Life GuardWhere stories live. Discover now