40 - HARAPAN GERALD

11 1 0
                                    

Happy reading ♡



"K-kalo lo mau, kita bisa backstreet, Eja."

Lama tak ada reaksi dari Queenza, Dava menyelipkan rambut gadis itu ke belakang telinga yang menutupi wajahnya yang sudah memerah.

Queenza menatap Dava ragu. Perlahan wajah putih bersih itu semakin memerah sambil berkata, "aku mau."

* * *

Sore hari, di kediaman Sunny Family

"Loh, Mama nggak jemput Queen? Ini udah jam empat, Ma," Gerald yang baru turun ke meja makan itu langsung mengangkat suara saat tidak melihat keberadaan Queenza.

Arion ikut menoleh. "Memangnya Quuen kemana?" tanyanya. Setahu Arion, putri kecilnya mungkin sedang bersantai di kamar sebelum turun untuk makan malam.

"Mama?" Panggil Gerald merasa belum mendapat jawaban.

Merry mendongak. Dia mengulas senyum menghadapi putra dan suaminya ini. "Jemput? Queen nanti bakal pulang bareng temannya."

Gerald mengernyitkan alisnya. "Kenapa bareng temannya? Bukannya Mama janji mau jemput Queen?"

Merry lanjut mempersiapkan alat makan untuk Arion, Gerald, dan Opa Ehan. "Queen yang bilang begitu?" tanya Merry setelah diam beberapa saat.

Gerald hanya mengangguk.

"Dia izin ke Mama pulang sekolah mau main di rumah Pio," celetuk Merry sambil mengambil duduk di samping Arion.

Wajah Gerald mengeruh. "Queen nggak bilang gitu ke aku. Dia bilang Mama yang bakal jemput." Setelah mengatakannya, Gerald terdiam. Tak lama, ia kembali mendongak menatap sang Mama. "Queen bohongin aku? Tapi kenapa...?" gumam Gerald seolah tak mengerti kenapa gadis kecilnya harus membohonginya. Padahal Queenza bisa langsung bilang jika ia akan bermain di rumah temannya sepulang sekolah.

"Queen main ke rumah temannya?" Arion menyahut. Dijawab dengan anggukan oleh istrinya. "Kenapa dia nggak minta izin sama Papa?" ekspresi Arion ikut mengeruh. Kenyataan tak mengenakkan mengetahui putrinya pergi tanpa sepengetahuannya.

Di bawah tatapan rumit suami dan putranya, Merry menghela nafas. Wanita muda itu membalas tatapan Arion dan Gerald. "Menurut kalian kenapa?" tanya Merry menatap kedua lelaki itu bergantian. "Kenapa Adikmu itu bohong sama kamu, Gerald?"

Gerald diam tak tau harus menjawab apa.

Selanjutnya Merry beralih menatap suaminya. "Menurut Papa, kenapa Queen nggak minta izin sama Papa?"

Diam beberapa saat, sebelum Arion menjawab ragu, "karena Papa lagi nggak di rumah?"

Merry menggeleng. "Kalian terlalu ketat terhadap Queenza." Akhirnya hal yang selalu ditahannya terucap juga. "Karena terlalu protektif terhadap pergaulan Queen, terlebih kalau udah menyangkut hubunganya dengan teman laki-laki. Queen jadi takut untuk jujur pada kalian."

"Takut kalau dia jujur, kalian nggak akan izinin Queen buat pergi dengan teman-temannya. Ditambah Dava juga ikut dengan dia. Udah pasti Papa dan Gerald nggak izinin, kan?"

Queen's Life GuardWhere stories live. Discover now