50 - THE OWNER OF LOVE

5 0 0
                                    

Happy reading ♡



Awalnya, Queenza masih sibuk berpikir apa yang membuat ia menjadi pilihan untuk dijadikan anak asuh oleh keluarga yang hampir memiliki segalanya ini. Queenza tak memiliki sesuatu yang istimewa pun untuk dijadikan alasan. Ia tak pintar, iq nya rata-rata. Queenza juga tak memiliki bakat terpendam yang kemungkinan memiliki potensi besar untuk menjadi orang hebat di suatu hari nanti. Tapi, apa yang membuat keluarga Sunny memilihnya?

Ternyata, wajahnya lah jawabannya. Bukan, bukan karena ia cantik. Tapi karena parasnya yang sangat memiliki kemiripan dengan mendiang putri kesayangan keluarga ini.

Queenza menatap selembar foto yang digenggamnya. Seorang gadis cilik yang tersenyum lebar kearah kamera. Ekspresinya ceria dan pasti bisa membuat siapapun yang melihat senyumannya ikut tertular senyum. Queenza menemukannya di laci nakas ruang tengah saat hendak mencari jam tangannya yang lupa ia letakkan di mana. Namun yang ia temukan adalah selembar foto gadis kecil yang awalnya Queenza kira adalah wajah dirinya. Tapi ternyata itu adalah foto Lala saat berusia lima tahun. Baru Queenza sadari saat melihat tulisan nama di ujung lembar itu.

Tiba-tiba memorinya mengingatkan pada kejadian beberapa waktu silam saat Abangnya menggila dan mengira dirinya adalah Lala yang berakhir membuat Queenza ketakutan setengah mati. Ah... kenapa aku baru sadar sekarang? Queenza membatin kala otaknya membuat sebuah kesimpulan.

Jadi, selama ini aku dianggap sebagai Lala dan nggak pernah dianggap sebagai Queenza di keluarga ini.

Tidak salah, kan? Mama Merry dan suaminya datang secara tiba-tiba untuk mengasuh Queenza. Apalagi yang menjadi alasan kuat selain karena ia memiliki kemiripan dengan putri mereka yang sudah meninggal? Begitupun dengan Gerald yang mati-matian menjaga dan melindungi Queenza dari segala potensi bahaya. Alasan lain apa yang membuat Gerald repot-repot melakulan hal demikan kepada orang asing kalau bukan karena ia tidak ingin Queenza yang sudah ia anggap sama seperti 'Lala-nya'  berakhir sama seperti Lala yang asli.

Astaga... inikah kehidupan? Adilkah seperti ini? Kenapa Queenza harus disangkutpautkan dengan orang yang sudah mati hanya karena rupa mereka yang mirip? Queenza ini Queenza, bukan Lala! Memangnya Queenza pernah melakukan dosa apa sampai-sampai ia harus mendapat perlakuan baik dan kasih sayang bukan karena itu dirinya, tapi karena ia mirip dengan seseorang si pemilik kasih sayang itu.

Sibuk melamun menatap lembaran foto Lala kecil, Queenza dikejutkan oleh suara yang belakangan ini jarang di dengarnya. Suara yang memanggilnya dengan panggilan khusus. "Eja."

Queenza menoleh ke belakang. Itu Davano. Tidak, tak ada adegan membeku karena jantung yang tiba-tiba meningkat kecepatannya. Queenza hanya menatap Dava dalam diam. Melihat tak ada reaksi khusus yang ia rasakan saat bertemu dengan Dava, Queenza simpulkan bahwa hatinya sudah sepenuhnya berdamai dengan lelaki itu. "Dava kok di sini?"

Yang ditanya menghampiri Queenza. "Mau ketemu Opa." Hanya anggukan tanda mengerti yang di dapatnya. Hening sejenak, saat Dava mengamati dan tak sengaja mendapati raut lesu di ekspresi Queenza. Apa yang membuat gadis ini jadi seperti itu? Apa karena kehadirannya yang membuat Queenza tak nyaman?

Menghela nafas, sebelum Dava membuka suara. "Gue masih buat lo nggak nyaman, ya?" tanya Dava lalu mengalihkan pandangannya saat bertemu tatap dengan Queenza. Tak segera mendapati jawaban membuat Dava sedikit gelisah. Ia memutuskan untuk melirik sedikit, dan yang didapatkannya adalah Queenza yang menunduk menatap sesuatu yang ada di genggamannya.

Queen's Life GuardNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ