27 - DIIZINKAN

18 1 0
                                    

Happy reading ♡



"Jadi..."

Gerald menatap Queenza dengan senyuman. "Enak, kok. Mau coba?" tawar Gerald.

Saat itu juga Queenza bersorak senang. Ia senang mengetahui puding buatannya ternyata pas dengan selera Gerald. Queenza menatap Gerald penuh binar. "Berarti boleh, kan, Queen pergi dengan Kak Aciel besok??" tanya Queenza dengan tatapan penuh harap. Membuat Gerald yang tiba-tiba mendengarnya kebingungan.

"Hah?"

Queenza masih menatap Gerald dengan tatapan binar. "Boleh, ya, Bang??" tanya Queenza dengan senyum yang semakin mengembang.

Gerald masih terdiam dengan mencerna apa yang dikatakan Queenza. "Kok tiba-tiba?"

"Jadi nggak boleh?" Queenza tertunduk sedih.

"E-eh, bukan gitu. Tapi, kenapa baru bilang sekarang? Kenapa nggak dari kemarin?" Gerald sedikit gelagapan melihat ekspresi sedih Queenza.

Queenza kembali mendongak. "Emangnya kalo Queen minta izin dari kemarin, dibolehin?"

Gerald menggaruk tengkuknya. "Emm, enggak, sih..." jawab Gerald tanpa menatap Queenza. Bukan tanpa alasan, jika Gerald menatap Queenza, bisa-bisa ia luluh saat melihat wajah penuh harap Adiknya itu.

Terdengar desahan kecewa dari mulut Queenza. Queenza baru ingat, Gerald tak akan mengizinkannya begitu saja. Apalagi ketika mengingat apa yang diceritakan Opa Ehan malam itu. Queenza menunduk sedih. Andai Kejadian itu nggak menimpa Kak Lala. Batin Queenza.

Karena tak ada jawaban apapun lagi dari Queenza, akhirnya Gerald memutuskan untuk menatap Queenza kembali. Dan Gerald benar-benar menyesal akan perbuatannya itu saat melihat Queenza tersenyum menatap ke arahnya. Namun, matanya malah menunjukkan kekecewaan di sana.

"Yaudah, deh. Nggak pa-pa." Kata Queenza membuat Gerald menjadi tak tega pada Adiknya itu.

"Biarlah. Queenza sudah bukan anak kecil lagi. Sudah waktunya ia melihat dunia luar bersama temannya."

Tiba-tiba Gerald teringat perkataan Opa Ehan. Membuatnya harus kembali menimbang keputusannya.

"Kamu sayang Queenza, kan?"

Gerald menghembuskan nafasnya berat. Jujur sebenarnya ia tak ingin mengizinkan Queenza berpergian dengan orang lain selain keluarganya, terlebih dengan laki-laki. Tapi, saat melihat wajah sedih Queenza, hati Gerald meluluh.

Gerald berusaha menetralkan wajahnya yang tampak terpaksa, dengan senyuman. "Jangan kasih tau Papa, ya?" ujar Gerald seraya mengelus kepala Queenza.

Queenza yang mendengarnya kembali bertanya riang. "Jadi dibolehin??"

Gerald mengangguk sebagai jawaban. Saat melihat Queenza kembali tersenyum, hatinya merasa jauh lebih tenang. Gue emang sayang sama dia.

✿ ✿ ✿

Bel pulang sekolah menggema. Guru yang mengajar di kelas Queenza dan teman-temannya sudah keluar. Kini hanya tersisa beberapa siswa saja di dalam kelas itu. Termasuk Queenza dan para sahabatnya.

Queen's Life GuardWhere stories live. Discover now