13 - DRAMA SUNNY FAMILY

48 2 0
                                    

Happy reading ♡
Boleh dong, votenya...
Hehehe



Pria dengan setelan jas hitam memasuki perkarangan mansionnya. Ia menekan bel beberapa kali. Tak lama, pintu terbuka menampilkan salah satu Maid menyapa dengan sopan.

"Selamat datang, Tuan." Sapa Maid tersebut sopan sambil sedikit membungkukkan badannya.

Pria tersebut hanya mengangguk dan tersenyum ramah. Ia, pun, masuk ke dalam mansionnya. Sunny Arkana Dewangga_anak sulung Opa Ehan serta saudara lelaki tertua Arion. Pria hangat dan murah senyum pada siapapun. Ia melangkahkan kaki menaiki tangga yang menghubungkan dengan kamarnya. Tujuannya saat ini adalah mencari keberadaan sang Istri_Sunny Reani Revanya.

"SAYANG!!" Pekik Arkan saat sampai di depan pintu kamarnya. Ia membuka pintu tersebut menampilkan sosok wanita yang dicarinya. Sontak hatinya menghangat melihat wanita itu yang sedang duduk di kasur sambil bermain handphone.

Arkan menghampiri Istrinya. Tanpa aba-aba ia langsung menerjang tubuh sang istri dari samping membuat wanita itu terlonjak kaget.

"Ngagetin tau, nggak?!" Reani menatap Suaminya garang yang justru membuat pria itu tersenyum manis padanya.

"maaf, ya..." Arkan memeluk Reani erat seakan melepas rindu. "Kamu udah makan?"

Reani menggeleng, "belum. Aku nungguin kamu sama Dava pulang."

Arkan mendongak menatap Reani. "Dava belum pulang?"

"Kayanya, sih, belum. Soalnya aku nggak ngeliat dia dari tadi. Mungkin lagi di perjalanan." Reani menjeda perkataannya. "Kamu mandi dulu sana, ih! Terus turun buat makan malam."

Sebenarnya Arkan sangat malas untuk membersihkan diri. Tapi perutnya sudah keroncongan sehingga mengharuskannya menuruti perkataan sang Istri.

Sepeninggalan Arkan, Reani keluar kamar untuk turun kebawah guna mempersiapkan makan malam untuk keluarga kecilnya. Sebenarnya sudah ada para Maid yang berkerja. Namun tetap saja, Reani selaku Ibu rumah tangga harus ikut melayani Suami serta Anaknya.

Di sisi lain, tepatnya di jalanan ibu kota, motor sport yang dikendarai oleh seorang lelaki itu melesat kencang. Jam sudah menunjukan pukul 17.56, sudah waktunya makan malam. Setelah mengantar Queenza pulang tadi, Dava memilih untuk berkumpul dengan teman-temannya terlebih dahulu.

Dava memasuki perkarangan mansionnya. Pagar dibuka oleh satpam yang menjaga. Motor Dava kembali melaju ke arah garasi. Setelahnya, tanpa menunggu lama Dava melanjutkan langkahnya menuju pintu utama mansion. Lelaki itu langsung membuka pintu tersebut, karena memang tidak terkunci.

Saat ingin menaiki tangga, suara lembut yang selalu membuat hatinya tenang terdengar. "Dava, setelah mandi langsung turun ke bawah, ya, sayang. Makan malam udah siap."

Dava menoleh dan tersenyum hangat kepada sang Bunda. "Iya, Bunda."

☞☜

Queenza terus menempel pada sang Mama. Bahkan saat Mamanya sedang membereskan peralatan makan, Queenza juga tak melepaskannya. Ia terus bergelayut manja.

Queen's Life GuardWhere stories live. Discover now