<BAGIAN 1.> [PROLOG]

21.5K 1.2K 28
                                    


Welcome to new story'
Forgotten Nana~

______________________






Bagaimana rasanya jika dibilang sok depresi padahal memang benar dirinya tengah mengalami hal tersebut?
Terkadang mental seseorang hanya dianggap sebagai hal yang tidak penting, hanya di belakang kan.

Terkadang, seseorang berbicara tanpa memikirkan bagaimana kedepannya.








°°°

"Kamu masih remaja, Na. Gak usah sok depresi sampe iris-iris tangan kaya gitu. Kamu sendiri yang buat tubuh kamu sakit! "

Nana hanya bisa menunduk ketika mendengarkan ucapan demi ucapan yang keluar dari mulut mama. Ia tahu jika ini memang kesalahannya, mengapa ia harus menuruti egonya untuk melukai diri sendiri.

_______________________________________






Mama terlalu perhatian dengan Abangnya, sampai-sampai lupa jika disini masih ada sang adik yang juga harus diperhatikan.

Setiap mendengar ucapan yang memarahi dirinya keluar dari mulut mama, entah mengapa hal itu malah membuat Nana semakin semangat untuk melakukan self harm di bagian pergelangan tangannya.

Ucapan mama banyak sekali yang membuat mentalnya down. Bahkan kini mamanya juga tidak sadar bahwa Nana juga membutuhkan kasih sayang darinya.

Semakin hari Nana semakin benci dengan dirinya sendiri. Seiring berjalannya waktu ia terus melakukan hal yang membuat tubuhnya terluka, disengaja ataupun tidak ia tidak peduli dengan perlakuannya yang mampu merusak fisiknya.

Begitupun ayah yang juga tidak kalah jauh dari mama, selalu saja kakaknya yang menjadi nomor satu dihati mereka.

Jika berpenyakit adalah salah satu cara agar kedua orang tuanya peduli, maka Nana sangat menginginkan hal itu.

Tidak peduli itu akan membuatnya mati sekalipun. Karena jiwanya sering kali terusik saat kedua orang tuanya menuduh dirinya ketika sang kakak kambuh.

Mama dan ayahnya sangat menyayangi Jeffin, putra sulungnya dibanding dirinya yang juga membutuhkan kasih sayang yang sama. Tidak membedakan antara belah pihak manapun.


_________

"Abang... Cepet sembuh, mama nangis terus, bang... " Ucap seorang pemuda dengan pakaian rumah sakit yang juga melekat di tubuhnya.

Penyakit kakaknya sudah sangat parah, bahkan dapat memicu kepada kematian.



°°°









Forgotten Nana [END]✓Where stories live. Discover now