ENAM: BALAPAN LIAR

3.7K 568 2.1K
                                    

WOW 1 HARI LANGSUNG UPDATE 3 BAB.

DEMI KALIAN NIH, MANA SUARANYA?

APA KABAR AYANG?

KAMU LAGI APA?

ABSEN DULU YUK SEBELUM MEMBACA.

SPAM KOMENTAR 🔥 DI SINI BANYAK-BANYAK.

VOTE DULU SEBELUM MEMBACA. HEHEHE.

KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF YA BIAR AKU SEMANGAT NULISNYA. 🥺

KAMU MASIH SEKOLAH?

JAM BERAPA KAMU BACA RAJAWALI?

KAMU ANAK KE BERAPA?

***

Jam menunjukkan pukul dua belas kurang sepuluh menit. Alexander keluar dari kamarnya dan menutup pintu dengan perlahan-lahan. Sekilas dilihatnya lampu ruang tengah sudah padam dan waktunya ia buru-buru ke dapur yang berhubungan langsung dengan pintu samping ruang garasi.

Baru saja tangan kanannya terulur, belum lagi menyentuh ganggang pintu, suara lembut terdengar dari belakang tubuhnya.

"Alexander, malam-malam mau ke mana?"

Begitu mendengar suara ramah itu, cowok tinggi yang sedang mengenakan baju hitam itu langsung menghembuskan napas berat dan memutar tubuhnya. Di sana ada ibunya sedang memegang segelas air putih.

"Mama kok belum tidur? Udah malam loh. Enggak baik bergadang." Alexander mencoba mengahlikan pembicaraan.

"Tadi mama susah tidur gara-gara batuk nih. Makanya mama ke dapur mau ambil minum." Sang ibu meneguk air hangatnya untuk melegakan tenggorokannya yang sedikit gatal.

"Oh... kalau gitu mama harus buruan istirahat ya. Mimpi indah ya, ma."

Ibunya menaikkan satu alis. "Alexander mau balapan lagi ya?"

Wajah orangtuanya itu terlihat murung, Alexander langsung mencium punggung tangan beliau. "Iya, ma. Mama tenang aja ya. Alexander pasti baik-baik aja kok."

"Mama mana mungkin bisa tenang kalau lihat anak mama ngebut-ngebutan di jalan." ujarnya sambil mengelus rambut anaknya.

"Mama takut kamu kenapa-napa." tambahnya dengan nada khawatir.

Alexander menghela napas sejenak. "Malam ini adalah balapan yang Alexander tunggu-tunggu, ma."

"Alexander mau balapan sama Raksasa dari jalanan."

Ibunya mengerutkan kening. "Raksasa dari jalanan?"

"Raksasa dari jalanan itu julukan dia, ma. Kata orang-orang badan dia besar banget dan dia adalah pembalap jalanan yang sudah lama menghilang dan juga yang paling ditakuti." jelas Alexander sangat antusias.

"Alexander mau balapan sama dia?"

Alexander terkekeh kecil. "Iya, ma. Alexander malam ini mau tanding sama dia."

"Ini benar-benar kesempatan langka. Keberuntungan buat Alexander karena bisa melawan dia."

"Alexander sudah penasaran dari dulu dengan kemampuan dia. orang-orang selalu membicarakan dia. Dan akhirnya orang itu muncul kembali." sambung Alexander.

"Ma, bolehin Alexander balapan ya. Restu dari mama sangat berarti buat Alexander."

Wanita itu menatap anaknya dengan penuh kasih sayang. "Cepat ke luar gih. Nanti bapak kamu bangun."

"Makasih ya, ma. Mama memang paling mengerti Alexander." ucapnya sambil memeluk erat ibunya.

Ketika Alexander baru saja mau menghilang di balik pintu, ibunya kembali bersuara, "Tunggu."

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang