EMPAT PULUH SATU: RENCANA BUSUK

1.4K 240 2K
                                    

HALLO AYANG, APA KABAR?

JUMAT BERKAH. TULIS AAMIIN. SEBANYAK-BANYAKNYA.

ABSEN DULU YUK YANG SIAP MERAMAIKAN DAN BACA RAJAWALI!

SPAM KOMENTAR EMOJI BUNGA KALIAN DI SINI SEBANYAK-BANYAKNYA. 🌷🌸🌹🌺🌻🌼🪷

SATU KATA UNTUK RAJAWALI?

HARI INI MAU BERAPA KALI UPDTAE? 1,2, ATAU 3?

AYOK SPAM ❤️ LAGI SEKALI LAGI! BANYAK-BANYAK YA!

SUDAH SIAP MENJADI SAKSI HIDUP EVALINA DAN ALEXANDER?

KITA KERJA SAMA YUK! AYO SPAM VOTE DAN KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF YA. AYO RAMAIKAN!

JANGAN LUPA VOTE, KOMENTAR, SHARE, DAN TAG INSTAGRAM AKU YA: HENDRA.PUTRA13

***

Evalina kebelet pipis. Apalagi cuaca hujan begini. Tahu lah ya, susah untuk ditahan. Perempuan berkepang dua itu padahal baru saja menaruh ranselnya di atas meja, sekarang ia harus berlari di lorong koridor menuju toilet.

Untung saja toilet pagi ini sepi, jadi ia langsung masuk dan tersedia lima bilik toilet. Ia pilih yang berada di tengah. Perempuan berkepang dua itu mengunci pintu biliknya lalu duduk di kloset.

Akhirnya...

Lega...

Hampir saja pipis dicelana batinya.

Evalina baru saja keluar dari pintu namun cepat-cepat masuk kembali ke dalam bilik toilet ketika melihat ada tiga orang perempuan masuk ke dalam ruangan toilet.

Iya, tiga perempuan itu adalah Renata dan dayang-dayangnya.

Evalina mengunci pintu biliknya kembali. Menunda untuk keluar. Bukannya takut atau apa. Ia hanya tidak mau dapat hukuman memberisihkan toilet lagi. Cukup satu kali seumur hidupnya berkelahi dengan perempuan berambut pirang itu.

Di balik bilik itu terdengar suara cempreng saling berbincang. Evalina langsung menempelkan telinganya ke pintu. Maaf ya tidak sengaja menguping. Sepertinya seru sih. Apalagi Evalina mendengar ada nama Alexander dibawa-bawa.

Renata dan kedua dayangnya baru saja masuk ruangan toilet. Perempuan berambut pirang itu mencuci tangannya di wastafel kemudian tersenyum puas di depan cermin besar yang ada di hadapannya.

"Aduhhh gue cantik banget ya..." Renata memuji dirinya sendiri sambil bersedekap.

Salah satu dayangnya yang menggunakan lipstik berwana ungu berseru. "Iya dong. Enggak ada yang bisa ngalahin kecantikan lo."

"Lo yang paling cantik di sekolah ini!" sahut temannya yang lain.

Renata melengkungkan sebuah senyum ceria. "Gue pasti bakal dapetin hatinya Alexander."

"Iya, dikit lagi pasti Alexander luluh. Dia paling cuma jual mahal aja sih." desis temannya.

Teman satunya yang memakan lolipop mengangguk. "Buktinya kemarin dia mau nolongin lo. Pasti dia punya perasaan sama lo. Cuma gengsi aja tuh cowok."

Perempuan berambut pirang itu senang mendengar pendapat kedua pengikut setianya itu. "Makasih ya. Tanpa kalian rencana kita pasti enggak berjalan lancar."

Evalina tersentak di dalam balik pintu. Apa? Rencana? Maksudnya apa sih? Perempuan berkepang dua itu makin semangat empat lima mendengarkan pembicaran mereka.

"Apapun bakal kita lakuin untuk bisa buat lo berduaan sama Alexander." Si bibir ungu itu menepuk pundak Renata.

"Oh iya, gimana rasanya berduaan di UKS sama ayang Alexander." kata gadis itu sambil menjilat lolipopnya.

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang