LIMA PULUH EMPAT: PANGGIL SAYANG AJA

1.3K 170 338
                                    

WAH UPDATE NIH!!!

MANA SUARANYA YANG SUDAH SIAP BACA RAJAWALI?

ABSEN DULU YUK SEBELUM MEMBACA!

SPAM KOMEN 😍 DI SINI SEBANYAK-BANYAKNYA!

SUKA SAMA CERITA RAJAWALI?

SUKA TIPE COWOK SEPERTI APA?

SALAM KENAL YA BUAT PARA PEMBACA, HAI!

JANGAN LUPA SHARE CERITA RAJAWALI KE MEDSOS KALIAN YA, BIAR MAKIN BANYAK YANG BACA. OKE.

SEKALI LAGI SPAM ❤️ DI SINI SEBANYAK-BANYAK-BANYAKNYA. AKU SUKA LOH 😊

***

Bandung

Senin pagi, setelah habis upacara Evalina berjalan di koridor menuju kelasnya yang berada di lantai dua. Ia harus melewati ruangan perpustakaan lalu belok kiri untuk menuju tangga. Namun saat ia ingin menaiki tangga ada segerombolan murid yang sedang duduk di anak tangga tersebut. Jumlahnya empat orang. Karena tidak ada jalan lain ia terpaksa melewatinya.

Evalina tidak mau memperhatikan cowok-cowok itu, ia langsung melewati segerombolan murid itu dengan cepat. Tetapi yang terjadi tangannya di pegang erat. Ia ditarik salah satu dari mereka.

Perempuan berkepang dua itu tidak mengenalinya. Ya, karena memang mereka tidak sekelas. Dan Evalina juga tidak memiliki banyak teman selain hanya di kelasnya.

"Hai cewek... mau ke mana?" goda cowok berambut keriting yang sedang memegang pergelangan tangannya.

Evalina menarik tangannya namun gagal karena pegangan itu sangat kuat. "Lepasin tangan gue."

Cowok berkulit hitam itu tertawa. "Kalau gue enggak mau lepasin gimana?"

"Atau gini aja deh. Gue bakal lepasin tapi lo harus cium gue dulu ya." Ia mencolek dagu Evalina.

Mata perempuan itu berkaca-kaca. "Lo pikir gue cewek apaan? Lepasin gue sekarang."

"Gue bakal lepasin! Tapi bikin gue enak dulu." Cowok berambut keriting itu memainkan alisnya.

Seolah tidak mengerti penderitaan seorang perempuan, teman-teman cowok itu jusru tertawa. Mereka menikmati pertunjukan itu. Seolah ini adalah hal yang wajar dan yang seharusnya terjadi.

"Gue bakal hajar lo kalau berani macam-macam." lirih Evalina, ia sudah mencoba menginjak kaki cowok itu namun gagal.

Cowok berbadan besar itu terlihat emosi dan marah. "Lo harus nurut sama kita-kita semua."

"Dan harusnya lo senang kita godain." cetusnya membuat perempuan berkepang dua itu bergidik.

"Semua cewek antri tahu dekat sama kita." sambungnya sambil mengunyah permen karet lalu membuat balon dari mulutnya.

Evalina mendongakkan dagu, ia tidak boleh terlihat lemah. Ia harus berani melawan. "Jangan samain gue sama cewek bodoh yang suka sama kalian."

"Lo yang bodoh nolak permintaan gue." gusar cowok itu memegang dagu Evalina.

Evalina membuang wajahnya tidak ingin menatap cowok itu. "Lepasin tangan gue sekarang juga! Gue mau lewat."

"Gue bakal lepasin kok tapi syaratnya cium gue." Cowok itu tertawa bersama teman-temannya.

Tubuh Evalina di dorong ke tembok oleh cowok itu, membuat Evalina tersentak dan hampir terjatuh ke lantai. Kemudian cowok itu menahan kedua tangan Evalina ke dinding, agar cewek itu tidak bisa bergerak.

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang