💫05

102K 12.4K 438
                                    

Binar menghela napas. Ayolah, jangan mogok sekarang. Pintanya seraya berusaha menstater motor matic-nya yang baru Binar ketahui sudah berada di sekolah usai insiden pembantingan itu terjadi.

Tau begini mending Binar menggunakan angkutan umum saja seperti biasa dibanding membawa motor tua milik Binar asli.

"Hah~" menghembuskan napas panjang, Binar memilih selonjoran sambil tangannya bergerak memijat betisnya yang terasa mengeras.

Nasib bener jadi tokoh pendukung. Padahal cerita isekai yang biasa Binar baca, maka pasti mereka akan ditempatkan pada tubuh yang kaya raya. Sekalipun itu figuran yang bahkan kekayaannya melebihi tokoh utama atau kekayaan yang mendunia.

Mengingatnya, Binar jadi mencebik.

Bagi Binar, menurutnya orang terkaya tetaplah Jeff Bezoz, Elon Musk, dan Bill Gates. Mau protes tapi itu hanyalah cerita karangan dan bodohnya Binar jadi ikut-ikutan menyukainya. Bahkan mungkin sangat menyukainya. Karena orang berkuasa itu menurutnya keren.

Tetapi setelah memasuki novel, Binar bertanya-tanya adakah didunia ini yang bernama sama seperti yang Binar sebutkan tadi, masih ada?

Menggelengkan kepalanya ribut, Binar menatap hampa jalan raya. Binar memikirkan nasibnya. Punya pacar tapi sayang tak pernah dianggap. Binar jadi kasihan dengan raga yang ia rasuki ini.

Drttt!

Getaran ponselnya mengejutkan Binar dari lamunannya. Ternyata sebuah nomor asing yang baru saja mengirimkannya pesan.

|Ini Binar Rembulan pacarnya Ernest?

Mengerutkan alis sesaat, tiba-tiba Binar jadi teringat sesuatu. Kabar tentang Ernest yang memiliki kekasih tentu sudah menyebar. Bahkan kabar ini sampai ke telinga musuh Ernest. Mereka menganggap bahwa kini Ernest memiliki kelemahan. Padahal andai mereka tau, bahwa Ernest-lah orang pertama yang akan merayakan kebahagiaannya bila sosok Binar menghilang dari sisinya.

Didalam cerita, Binar mendapat pesan dari musuh Ernest yang berkedok 'teman'. Binar yang dibutakan cinta, percaya begitu saja hingga ketika musuh Ernest mengatakan bahwa Ernest ingin bertemu dengannya, ia sangat bahagia dan semangat hingga menunggu orang kiriman Ernest kw untuk datang menjemputnya.

"Tidak salah lagi." monolognya seraya mengetikan pesan balasan.

Iya,|

Balasan singkat yang diberikan Binar dengan segera dibaca oleh nomor tersebut.

|Gue temennya Ernest, kata Ernest dia ingin ketemu lo.

Pantatmu mau ketemu!

Mulut Binar komat-kamit, andai dia Binar yang dulu mungkin dia akan berjingkrak kesenangan.

Beneran?! Kalau boleh tau di mana?|

Binar tersenyum melihat balasannya. Sudah ia katakan bahwa akan tetap mengikuti alur, dalam cerita pun Binar memang di selamatkan oleh Ernest, tapi itu ada campur tangan Hera. Momen ini amatlah penting bagi Binar, sebab dimomen inilah Ernest mencium Hera di depan banyak orang. Menunjukkan secara jelas perasaannya kepada Hera tanpa mempedulikan sosok Binar yang sudah terbakar api cemburu. Dari awal permulaan ini, muncul rasa iri dihati Binar dalam cerita kepada Hera.

|Oke. Lo serloc, terus akan ada orangnya Ernest yang akan jemput. Lo tunggu aja.

Tak membutuhkan waktu lama untuk Binar membalasnya oke. Perasaannya berdebar tanpa diundang.

Binar Rembulan~Transmigrasi (OPEN PO)Where stories live. Discover now