Cinta di Bawah Purnama

2.9K 170 9
                                    

Sore hari ketika Cakra duduk di teras didepan Laptop kesayangannya.

"Malika cantik ya?" pancing Tribuana. kemudian ikut nimbrung duduk didepan Cakra.

"Hemmm.." sahut Cakra dia masih terus fokus didepan Laptop.

"Masih cantikan kamu sih" gumam Cakra nyaris tak terdengar.
"Cakra, lihat aku dong kalo ngomong!"  Putri gemes dengan sikap Cakra.

Cakra mengangkat wajahnya. Menatap Putri, tapi buru buru menunduk ketika menyadari Tribuana menatap matanya lekat lekat.
Tribuana tersenyum geli.

"Pacar kamu ya?" goda Tribuana.

Kali ini mau tidak mau Cakra harus memandang Tribuana.

"Oh.... tidak, cuman temen deket" jawab Cakra agak gugup.

"Itu artinya pacar?" tandas Tribuana.
"Kamu pernah bilang pacar artinya temen deketkan?"

"Sebenarnya artinya gak gitu juga sih" Cakra jadi sebel dengan dirinya sendiri ketika pernah bilang jika pacar artinya temen deket.

"Terus menurut kamu aku ini pacar kamu bukan?"  Pancing Putri lagi.

"Eeeee..... Cakra berfikir sejenak. Jika kamu menganggap begitu aku tidak keberatan" jawab Cakra akhirnya.  diam diam Cakra ge er.
Hatinya mulai deg deg gan gak karuan.
Putri tersenyum manggut manggut.

"Kamu banyak punya pacar ya?" lanjut Putri.

"Eh tidak kok"

Sial!!  Cakra benar benar dibuat salah tingkah dengan Putri.
Sedangkan putri sendiri bertekad selama dia tetap berpura pura tidak tau arti pacar dia tidak akan terkesan murahan hanya untuk mengetahui perasaan Cakra yang sesungguhnya.

"Kalo gitu selain aku dan Malika siapa saja pacar kamu?"

Cakra mendesah. Menutup Laptopnya tanpa sadar.

"Kamu ngomong apa sih? dari tadi kok pacar mulu yang ditanyain, berisik tau!". kata Cakra agak jengkel.
Kemudian membuka Laptopnya untuk menghindari bertatap mata dengan Tribuana.

Hening...

Hening

Hening...

Sepi banget...

Cakra mendongak penasaran.

Kenapa sepi sekali.

Didepanya Tribuana menatapnya sengit.

"Ya!!  aku tau kok aku memang berisik! cewek ga jelas! cuman numpang hidup dirumah kamu!. Gak bisa diajak ketawa ketawi kayak Malika!. permisi!!" kata Tribuana ketus langsung bangkit masuk kedalam.

"Eh Putri bukan begiiii......tu... " Tapi Tribuana sudah masuk kedalam.

"Arrghhhh" Cakra menjambak rambut nya sendiri.

"Bodoh! bodoh! bodoh!." katanya memaki diri sendiri.

****

Malam hari Tribuana yang masih sebel dengan Cakra memilih duduk anteng didepan TV dengan Ana.
Sedangkan Cakra gelisah mondar mandir pura pura sibuk dengan sesuatu tapi aslinya mencari perhatian Tribuana.

"Itu manusia kenapa sih kok ga kayak biasanya?" tanya Ana yang keheranan melihat kakaknya yang tampak bertingkah aneh.
Tribuana mengangkat bahu pura pura acuh.

"Mungkin nungguin Malika tuh" jawab Tribuana.
Tanpa sadar ada nada sinis dalam suaranya.

Ana menoleh Tribuana. Tersenyum simpul, menyadari ada sesuatu antara kakaknya dan Tribuana.

Dyah Tribuana Tunggadewi Where stories live. Discover now