18(+)

18.3K 901 7
                                    

Suara dari sebuah film yang kami tonton saat ini menggema di ruangan. Film bertema Action yang sudah lama ingin aku tonton, kami putar melalui mini proyektor yang aku punya. Menembakkan proyeksinya ke dinding dan menampilkan film yang sedang diputar.

Aku mencari posisi ternyaman yaitu di atas pangkuan Kristo. Kami terlalu lama di kamar mandi sampai-sampai badanku kedinginan dan mulai menggigil seperti anak anjing yang dibuang pemiliknya di bawah guyuran hujan.

Tangan Kristo yang mengungkung sempurna di badanku, menjagaku untuk tetap hangat. Kepalanya terkadang ia letakkan di atas bahuku atau pucuk kepalaku. Matanya fokus memandang ke arah proyeksi film dan mengabaikanku sejak film dimulai.

Film ini memang sudah lama ingin aku tonton, tapi aku bahkan tidak tertarik dengan film ini sekarang. Kristo yang fokus seperti ini, sangat persis dengan Kristo yang aku lihat di dalam kelas. Fokus dan tidak bisa diganggu.

Perubahan rencana!

Aku tidak mau dianggurin seperti ini. Kakiku melangkah ke atas tempat tidur dan memilih tiduran di atasnya. Kristi yang berada di bawah tempat tidur masih fokus terhadap filmnya. Dia bahkan tidak peduli aku sudah tidak ada di pangkuannya lagi!

Aku memutuskan untuk berguling-guling dan membuat suara kasur berisik untuk menarik perhatian Kristo. Namun, tetap saja Kristo masih fokus terhadap filmnya. Melihat usahaku gagal dan sia-sia, aku memutuskan untuk mendekatinya.

Dengan cepat, aku merangkak dan menghampiri Kristo. Tanganku mengalung sempurna di lehernya dan kepalaku menjulur untuk menciumi pipinya. Ia terkekeh geli dan mengusap kepalaku, namun matanya tidak lepas dari film.

Bibirku mengerucut dan mulai mencari cara lain. Tanganku yang mengalung di lehernya, mencoba turun dan mencari sesuatu di dada bidang lelaki itu. Pentil!

Mereka bilang, nipple seorang laki-laki memiliki titik sensitif juga. Tanganku yang sudah menemukan pentilnya, membuat kepalaku berpikir keras bagaimana cara memainkannya. Aku selalu bermain dengan perempuan berdada besar dan kenyal, bagaimana caranya aku bermain di dada Kristo yang besar namun sangat bidang?

Jemariku mencoba berputar dan meraba areola Kristo di balik bajunya. Biasanya perempuan menyukai teknik ini. Perempuan juga menyukai ketika aku meremas dada mereka lembut, namun bagaimana caraku meremas dada bidang ini?

Tanganku dengan kaku memutar dan meraba dada bidang Kristo. Dia memiliki dada impianku, kalau aku berolahraga lebih keras lagi mungkin aku bisa mendapatkan dada sebagus ini. Sebentar, aku harus fokus kepada dada Kristo.

Saat tanganku menelusup untuk meraba lembut dada Kristo, tangannya menahan tanganku. Wajahnya sangat dekat dengan wajahku, aku bisa merasakan hembusan nafasnya di wajahku. Tangannya melepas pegangan tangannya dari tanganku dan merangkak naik ke atas tempat tidur. Salah satu tangannya memegang kedua tanganku, sembari mendorongku sampai membuatku berada dalam posisi telentang di bawah kungkungan tangannya.

"Dangerous move..." Ia tersenyum licik, tangannya dengan cepat melepas kacamatanya dan detik berikutnya kausku sudah terbuka sampai menampilkan kedua dadaku.

Dia dengan cepat memutar jarinya di sekitar nipple-ku yang sudah menegang entah sejak kapan. Putaran jarinya terasa sangat lembut dan sensual. Aku menahan bibirku untuk tidak mengeluarkan desahan yang tidak mungkin aku lakukan selagi pentilku dimainkan seperti ini. Jari telunjuk dan jempolnya mencubit pentilku yang menegang membuatku melentingkan punggungku.

"Ahhh..." Mataku membelalak ketika aku menyadari aku mendesah sangat nikmat.

Senyum di bibirnya terlihat semakin lebar hingga kemudian ia meniup pentilku yang satunya selagi jarinya mencubit, menjepit, dan mengelus yang satunya dengan lihai. Aku merasakan pentilku mulai basah ketika ia memainkan lidahnya dan membuai manja dadaku. Giginya mulai menggigit dan menarik putingku membuatku menggelinjang geli.

I Love My Big Bear [ 18+ ; BL ]Where stories live. Discover now