24 (+)

17.9K 796 10
                                    

"Kris... Please do me."

Kristo terdiam cukup lama. Mendengar tidak ada tanggapan darinya, aku menundukkan kepalaku dan merasa malu. Aku menggaruk pipiku yang terasa tidak gatal. Am i being too forward?

Kristo menarikku untuk menghadap ke arahnya, ia mencium keningku dalam dan menempelkan kening kami cukup lama. Ia berbisik lembut, "I want to. So badly. But first, youre sick and we need to-"

Masa bodoh, tidak ada gunanya kalau mau malu sekarang. Aku melepaskan tautan kening kami dan menatapnya dengan memelas, "Kris..."

Ia memejamkan matanya. Kepalanya mengangguk kecil, membuatku kegirangan dan tersenyum lebar. Belum sempat aku berteriak, tangannya mengangkatku dan membawaku menuju toilet. Ia mendudukkanku disana dan berjongkok di hadapanku.

"Tapi pertama, kita harus mempersiapkanmu dahulu."

"Oh, foreplay?" Godaku.

Bibirnya tersenyum miring, ia tidak menjawab apa-apa. Tangannya langsung dibaluri oleh sabun yang ia bawa entah sejak kapan. Ditariknya kakiku dan diletakkan di atas kedua bahunya. Aku terkejut dengan posisi yang aneh ini, dan lagi Kristo dapat melihat bagian bawahku dengan sangat terbuka!

"Kris, what the fuck! Gue malu anji- Anghhh..."

Aku segera menutup mulutku begitu aku mengeluarkan desahan yang sangat aneh tadi. Lubangku terasa tidak nyaman namun nikmat, aku bisa merasakan satu jarinya berada di dalam sana. Ia seperti membalurkan seluruh cairan licin ke dinding 'mulut'-ku.

"Nho... mhhh, shit ngh..."

Aku berusaha menutupi mulutku untuk mencegah keluarnya suara-suara aneh. Kristo tidak berkata apa-apa di bawah sana membuatku panik dan malu mengeluarkan suara ini sendirian.

"Why mmm, hah nghh!"

"Oke, sekarang relax," ucap Kristo setelah mengeluarkan jarinya dari bawah sana, ia meraih water jet yang ada di sampingku dan mengarahkannya ke bawah sana.

"What are u doin?" Tanyaku sedikit horor. Aku belum pernah melakukan hal seperti ini seumur hidupku, bahkan saat foreplay.

Jenis porno macam apa yang ia tonton selama ini?

"Oh, kita harus bersihin dirimu dulu." Ia menjawab dengan tenang sementara aku panik akan apa yang mungkin akan terjadi di bawah sana.

"Jadi ini bukan fo-hre ahng playh?" Aku tidak berhenti mendesah saat perlahan jarinya membuka lubangku dan menyemprotkan air ke bawah sana dengan pelan.

Aku merasa aneh dengan perasaan asing ini. Ia menghentikan aliran air dan diam selama hampir 20 detik. Aku sedikit bingung dan malu, "Lo sebenarnya mau ngapain?" Aku hampir menangis karena malu.

"Now, push!" Perintahnya yang tanpa sadar langsung aku turuti. Aku merasakan air mengalir keluar dari lubangku dan yang pertama kulakukan adalah menutupi wajahku yang aku rasakan memanas.

"Damn you!"

Ia menarik tanganku, "Youre doin good," ucapnya lembut sambil menciumi tanganku dengan pandangan yang selalu terarah kepadaku.

Ia berdiri dan menggendongku sedangkan salah satu tangannya meremas bokongku dan memasukkan salah satu jarinya kedalamku. Dengan sensual jarinya meraba bagian dalamku membuatku mendesah tertahan di bahunya.

"Khrish, nanti g- gue jatuhng!"

Ia duduk di pinggir tempat tidur dengan aku tetap berada di atas pangkuannya, jarinya tidak berhenti membuatku terangsang di bawah sana. Tak berapa lama sebuah cairan dingin mulai masuk kedalamku, aku bergidik geli merasakannya.

I Love My Big Bear [ 18+ ; BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang