2✔️

26.3K 2.2K 37
                                    

Matahari sudah menampakkan dirinya dan burung burung berkicau dengan merdu di atas pohon, mengusik tidur seorang remaja yang masih tertidur lelap.

Ciel membuka matanya perlahan dan menatap sekitar nya, sorot matanya terpaku pada tangannya yang masih di infus. Merasa tidak nyaman akhirnya Ciel menarik infus tadi hingga tangannya mengeluarkan darah.

Ciel membiarkan darahnya mengalir, ia kemudian menatap kakaknya yang tertidur di sofa yang berada tak jauh darinya.

Ciel menyikap selimutnya dan turun dari kasur tapi karena tubuhnya masih lemah akhirnya ia terjatuh.

Bruk!

Suara itu membangunkan Vano, dengan segera ia melihat ke arah sumber suara dan terkejut begitu melihat Ciel jatuh.

"Ciel" Vano langsung bangkit mendekati Ciel yang masih berada di posisi yang sama.

Ia segera menggendong tubuh adiknya yang kurus itu ke atas brangkar.

Cur...

Darah mengalir dari hidung Ciel membuat Vano terkejut, tak sampai di sana ia juga di buat terkejut melihat tangan Ciel yang penuh darah.

Melihat hal itu Vano segera menekan tombol di samping ranjang Ciel untuk memanggil dokter, sementara dokter menuju ke ruangan ia membersihkan darah mimisan Ciel.

"Kak" Panggil Ciel.

"Ya"

"Aku mau pulang" Ucap Ciel menatap mata Vano.

"Setelah tubuhmu membaik, baru boleh pulang" Jawab Vano.

"Aku sudah sehat, infusnya juga sudah habis" Jawab Ciel dengan yakin, padahal tadi dia terjatuh karena tubuhnya masih lemas.

Mendengar jawaban Ciel Vano hanya diam tak menanggapi ia tau bahwa adiknya yang satu ini sangat tidak suka dengan rumah sakit tapi mau bagaimana lagi dia harus di rawat hingga kondisi nya membaik.

Ceklek

Pintu terbuka masuklah dokter dan kedua orang tua mereka.

"Permisi"

Vano langsung memberikan ruangan untuk dokter itu memeriksa keadaan Ciel.

"Ada apa ini" Tanya Sendy.

"Ciel jatuh dari kasurnya" Jawab Vano.

"Ya ampun" Ucap Sendy terkejut.

"Tubuh tuan muda masih lemas, dia harus di rawat selama beberapa hari. Luka di bagian tubuh yang lain juga sudah membaik" Ucap sang dokter.

"Terimakasih dokter" Ucap Sendy.

Dokter hanya tersenyum membalas ucapan terimakasih dari Sandy lalu keluar dari ruangan Ciel karena masih banyak pasien yang harus di tangani.

"Bagaimana kamu bisa jatuh sih" Sendy berucap sambil mengelus rambut Ciel yg sedikit berantakan.

Ciel hanya diam, dia awalnya hanya ingin menuju kamar mandi mencuci wajah namun malah terjatuh karena tubuhnya masih lemas dan tidak dapat menahan berat nya.

"Makan dulu ya" Sendy mengambil bubur yang ia beli sebelum menuju kamar Ciel.

"Pulang" Ucap Ciel pelan yang masih terdengar oleh ketiganya.

"Iya nanti kalau udah sehat pulang ya" Ucap sendy mencoba memberi pengertian untuk Ciel yang kekuh ingin pulang.

Padahal dia baru bangun dari komanya kemarin tapi sudah mau pulang saja, tapi mereka memaklumi hal itu karena dia sangat tidak suka yg namanya rumah sakit. Karena hal tersebut dia sangat hati hati agar tidak masuk rumah sakit.

Ciel masuk rumah sakit karena mengalami kecelakaan ketika pulang dari toko buku menuju rumahnya.

Sore itu dia hanya mengendarai motor dengan kecepatan sedang tiba tiba ada motor lain yang datang dari arah belakang dengan kecepatan tinggi, di belakang motor yang menabrak Ciel ada beberapa warga yg mengejarnya.

Tau kan? Ya dia seorang pencuri yang di kejar warga mungkin karena panik dia langsung mengendarai motor dengan kencang hingga menabrak Ciel.

Ciel terpental dan membentur truk yang ada di depannya dan naasnya saat itu dia tidak menggunakan helm hingga darah yg keluar dari kepalanya sangat banyak, banyak luka gores di sekitar tubuhnya bahkan motornya sudah hancur karena di dorong dengan kuat dari belakang.

Ia mengalami koma selama hampir lima bulan karena kehilangan banyak darah dan ketika itu golongan darah AB di rumah sakit hanya ada satu kantong sedangkan darah yang di butuhkan adalah tiga kantong jadi mereka terpaksa menggunakan satu kantong tadi sisanya akan di cari secepatnya.

Malam harinya mereka baru mendapatkan dua kantong darah yang di butuhkan, dokter dengan segera menangani Ciel yang saat itu masih dalam keadaan kritis, selama hampir lima bulan beberapa kali ia hampir diambang kematian.

Jadi wajar saja badannya lemas karena tidak di gerakkan selama hampir lima bulan.

Tok.. Tok..

"Permisi" Dua orang perawat masuk ke dalam kamar Ciel.

"Kami ingin mengganti infus pasien" Ucap salah seorang perawat.

"Ah, ya silahkan" Balas Sendy ramah.

Kedua perawat tadi mengganti infus yang sudah habis tadi dan memasangkan jarum infus yang baru, setelah pekerjaan mereka selesai mereka langsung keluar.

"Ma,pa, aku pulang dulu" Ucap Vano mengemasi barangnya.

"Kamu ada kuliah ya, hati hati" Ucap Sendy menoleh.

"Ya, kakak pergi dulu" Ucap Vano mengelus kepala Ciel.

"Papa gak kerja? " Tanya Vano, menyalimi tangan Deral.

"Setelah ini" Jawab Deral.

"Vano pergi dulu" Setelah keluar tak ada yang bicara mereka sibuk dengan urusan masing masing.

Deral sibuk dengan handphone, Ciel sibuk mengunyah makanan yang di suapi Sendy.

Ciel melirik tangannya yang di infus, ia sangat tidak suka dengan infus yang melekat di tangannya ini, itu membuatnya tidak leluasa bergerak.

Di tambah lagi kondisi tubuhnya yang sudah lama tidak di gerakkan membuatnya harus lebih lama di rawat di rumah sakit untuk menjalani terapi selama dua minggu.

Matahari sudah tinggi Ciel sedang termenung menatap jendela yang menunjukkan gedung gedung yang menjulang tinggi.

Hingga tiba tiba pintu ruang rawatnya terbuka, namun Ciel masih acuh dengan orang yang masuk ke dalam kamarnya ia masih asik dengan pikirannya.

Puk!

Sebuah tepukan di bahunya membuat Ciel menoleh dan mendapati ada seorang remaja laki laki yang menatapnya dengan bingung, senang, sedih, semuanya bercampur aduk.

"?? " Ciel menatap remaja di depannya bingung.

"Kakak tidak apa apa? " Tanya remaja tadi duduk di samping ranjang Ciel.

"Hm" Jawab Ciel seadanya.

"Aku Ethan Zelsya Viktor" Ucap remaja yg bernama Ethan itu, Ciel mendengarkan saja karena saat ini ia sangat bosan.

"Ini makanan untuk kakak" Ethan meletakkan kantong plastik berisi makanan di samping ranjang Ciel.

Setelahnya hanya ada keheningan tidak ada yang bicara mereka sibuk dengan urusan masing masing.

»»----><----««»»----><----««

Yahho~

Gimana ceritanya?

See you

(*'︶'*)♡Thanks!

KEHIDUPANKU YG KE 15 [END] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora