5✔️

19K 1.7K 6
                                    

Istirahat telah datang, Ethan dan temannya berjalan menuju kantin mengisi perut mereka yang meronta untuk di beri makan.

Ethan fokus dengan ponsel di tangannya, tangan kirinya di gunakan untuk memegang ujung baju Bara yang berjalan di sampingnya.

"Kita sudah sampai" Ucap Bara menoleh ke arah Ethan yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Oh" Ethan menyimpan ponselnya dan melepas cengkraman pada ujung baju Bara, mereka berjalan menuju meja pojok.

Dean ia pergi memesan makanan untuk yang lainnya.

Ethan duduk di samping Bara di depannya ada Gerald dan Rendi, Ethan kembali memainkan ponselnya. Temannya yang lain terlihat bingung, sedari ia di kelas hingga sekarang masih asik dengan ponselnya.

Ia sedang mencari informasi tentang kakak keduanya, namun ia hanya menemukan bahwa kakaknya tinggal di Inggris dengan kakek dan neneknya sedari kecil.

Ia baru tau bahwa ia mempunyai kakak, pernah sekali ia bertanya kepada Sendy mengapa ia tidak di beri tau bahwa ia memiliki seorang kakak yang tinggal di rumah kakek nenek nya.

Namun ia malah di tatap dengan bingung oleh Sendy lalu mengatakan "mama sudah pernah memberi tau mu kalau kamu punya seorang kakak yang tinggal di Inggris ketika kamu berumur 12 tahun" Ia terdiam mendengar jawaban yang di berikan Sendy.

"Lo lihat apa sih? dari tadi gak lepas tu ponsel di tangan" Ucap Rendi jengkel.

"Kepo" Sahut Ethan menatap Rendi dengan sinis.

"Lo sama aja kayak si Gerald" Dean datang membawa makanan, di bantu ibu kantin.

"Makasih bu" Ucap Dean kepada ibu kantin yang sudah membantunya membawa pesanan temannya.

"Iya sama sama, ibu pergi dulu" Jawab ibu kantin.

Mereka memakan makanan mereka dengan tenang hingga tiba tiba ada seorang siswi yg duduk di samping Gerald, membuat mereka menoleh.

"Lama gak ketemu" Ucapnya dengan senyum tipis.

"Kapan lo pulang ta? " Tanya Dean.

"Kemarin malam, btw gua ada oleh oleh buat kalian nanti" Ananta Keysa Dirgantara, sepupu Gerald yang baru pulang dari lomba bermain piano di Amerika.

"Rald lo di tanyain sama bunda, kapan ke rumah" Ucap Nanta memakan bakso yang ia pesan.

"Besok gue ke rumah lo" Balas Gerald melirik Nanta sekilas.

"Menang gak?" Tanya seorang di samping Rendi, membuat mereka menoleh.

"Gak tau, gue pulang sebelum pengumuman karena kakak gue masuk rumah sakit kemarin" Jawab Nanta.

"Btw, lo kalau datang jangan ngangetin. Untung gue gak serangan jantung" Ucap Rendi ngegas.

"Sorry, lain kali gak bakal gitu" Ucapnya nyengir. Amanda Mesya Niswara, sahabat Nanta.

"Nda, lo tu kek hantu tau gak, datang tiba tiba terus ngagetin orang" Timpal Dean.

"Kalau gue hantu harusnya lo takut" Balas Manda acuh.

Mereka makan dengan tenang, dengan Rendi yang sesekali membuat lelucon membuat suasana terlihat lebih cerah.

Manda dan Nanta keluar kantin terlebih dahulu menuju kelas mereka, sedangkan ke lima remaja tadi masih di kantin.

"Kelas" Mereka menoleh dan mengangguk lalu mengikuti Gerald menuju kelas.

Sampai di kelas mereka duduk di bangku masing masing tak lama bel masuk berbunyi, murid yang masih di luar kelas segera menuju kelas mereka.

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

Vano menuju kampusnya setelah berpamitan kepada adiknya, ia berhenti di sebuah bangunan besar lebih tepatnya tempat ia melanjutkan pendidikan yaitu kampus.

Saat ini ia masuk tahun kedua, ia memarkirkan mobilnya lalu turun dan menuju kelasnya yang terletak di lantai dua.

Di sepanjang jalan ia dapat mendengar beberapa mahasiswa/i yang sedang membahas materi, ada juga yang bergosip, dan membicarakan hal random dll.

Ia sampai di kelas lalu duduk di tempat biasanya, ia melirik sekilas ke arah samping kirinya yang masih kosong, ia membuka ponselnya untuk menghilangkan rasa bosan.

"Van!" Panggil seseorang di depan kelas dan mendekat ke arahnya.

"Udah dari tadi?" Tanya temannya Hitoka Haru pemuda asal Jepang yang tinggal di Indonesia, bersama kedua orang tuanya.

"10 menit lalu" Jawab Vano mematikan ponselnya.

Haru duduk di samping kiri Vano, ia menoleh dan mengangguk sekilas tak lama ia kembali berbicara.

"Tadi gue ketemu dosen Bahri, dia langsung nagih tugas gue dong" Ucap Haru mengeluarkan setumpuk kertas yang berada di dalam map.

"Lo mau ikut gak? Gue mau ngasih tugas ke dosen Bahri" Tanya Haru.

"Iya, bentar" Vano mengeluarkan dua buah map dengan warna berbeda.

"Ayo" Mereka pergi mencari Dosen untuk memberikan tugas mereka.

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

Tak terasa hari sudah siang Ciel turun ke bawah mengambil buah dan susu untuk menghilangkan rasa lapar dan hausnya.

Tak lama terdengar suara gerombolan motor yang mendekat Ciel panik, ia langsung berlari menuju lift dan menekan tombol tiga.

Ciel menatap dua buah apel yang ia ambil tadi ah, dia ingat belum menutup pintu kulkas karena terlalu panik. Ia tak tau mengapa bisa seperti ini, ia reflek saja berlari ketika mendengar suara motor mendekat.

Ting!

Ciel keluar dari lift ia langsung menuju kamarnya dan mengunci dari dalam, ia duduk di bawah menenangkan detak jantungnya yang tek beraturan karena terkejut.

Sedangkan di bawah Ethan bersama temannya memasuki mansion, Ethan menuju ke atas sedangkan temannya menuju ruang tamu menunggu Ethan mengganti baju.

Ethan melalui kamar kakaknya telinga tajamnya tak sengaja mendengar suara nafas tak beraturan dari balik pintu kamar sang kakak.

"???" Ethan akhirnya memutuskan untuk mendekat memastikan pendengaran nya.

"Host..host.." Samar samar ia mendengar suara seorang menetralkan nafas di dalam.

Ia ingin mengetuk pintu namun tidak jadi, kalau ia terlalu lama pasti salah satu dari temannya akan menyusul, dengan rasa penasaran ia meninggalkan pintu kamar tersebut masuk ke dalam kamar.

Ethan keluar dengan bmhoodie berwarna hijau dan celana hitam ia ke bawah menuju tempat temannya, sebelum itu ia mampir ke dapur mengambil cemilan untuk temannya yg mungkin saja sedang menonton TV.

"Eh? Kok kulkasnya kebuka?" Bingung Ethan, tak lama ia teringat dengan kakaknya.

Tanpa sadar ia tersenyum kecil dan menutup kulkas tadi lalu mengambil beberapa cemilan di lemari dan menuju ruang tamu.

"Akhirnya! gue lapar banget" Rendi langsung mengambil toples kacang dari Ethan.

"Sopan dikit" Ucap Ethan meletakkan toples makanan yang lain di meja.

"Lu lama banget gue udah lapar" Ucap Rendi acuh, menonton film horor yang di tayangkan di TV.

"Minumnya aqua aja, gue malas buat minuman buat kalian" Ucap Ethan duduk di sofa tak jauh dari mereka.

"Oke" Dean dan Rendi.

»»----><----««»»----><----««

Yahho~

See you (*'︶'*)♡Thanks!

KEHIDUPANKU YG KE 15 [END] Onde histórias criam vida. Descubra agora