Ekstra part

6.5K 527 20
                                    

Pagi ini mansion Viktor berduka atas kepergian Zelciel Regan Viktor, anak kedua dari Deral Zendri Viktor dan Sendy Viktor.

Selesai dari pemakaman Ciel suasana rumah menjadi suram, kini mereka tengah berkumpul di ruang tengah membahas kematian Ciel.

"Kendrick sudah mati" Ucap John membuat yang lain terkejut.

"Ciel lah yang membunuhnya" Mereka semakin terkejut terutama Serena.

"Untuk apa Ciel membunuhnya? " Tanya Serena dengan lirih.

"Ciel melakukannya, karena dia lah yang meracuni Ciel dan dia ingin balas dendam untuk itu" Jelas Defron, ia mulai menceritakan apa yang ia dengar dari Ruen.

Ruen juga ada di perkumpulan keluarga Viktor matanya menatap kosong kedepan, ia sibuk dengan pikirannya dan tak peduli dengan sekitarnya.

Mereka memandang Ruen yang terlihat memprihatinkan dia terlihat kacau seperti awal mereka bertemu tiga tahun lalu.

Mereka tidak dapat menyalahkan Ruen itu memang keinginan Ciel jika Ruen tidak mengikuti perkataan Ciel mereka tidak bisa menjamin bagaimana nasib Ruen ke depannya.

Mereka cukup bersyukur karena Ruen masih baik baik saja, bagaimana pun Ruen merupakan salah satu orang yang di sayangi oleh Ciel.

Setelah pertemuan singkat itu mereka kembali ke kamar masing masing, ah tidak untuk Sendy yang berada di kamar Ciel.

Sendy duduk di kasur Ciel ia hanya bisa menangis mengingat kenangan bersama Ciel, ia mendekat ke arah meja belajar yang terdapat beberapa buku dan bingkai foto yang berisi foto keluarganya.

"Ciel.. " Ucapnya dengan lirih mengelus bingkai foto tersebut.

Ia duduk di kursi dan menghapus air matanya, ia tak sengaja melihat buku dairy Ciel.

Sendy yang penasaran mulai membaca dairy Ciel, sampai di tengah ia bisa melihat perbedaan tulisan di dairy itu.

Air matanya kembali turun membaca  dairy Ciel ia segera mencari surat yang di maksud setelah menemukannya ia keluar dari kamar Ciel dan turun ke bawah ia meminta seorang maid untuk mengumpulkan semua keluarganya.

"Ada apa Sendy? " Tanya Rosa melihat Sendy duduk dengan sebuah surat di tangannya.

"Kamu menangis lagi? Matamu bengkak" Vira duduk di samping Sendy.

Sendy tak menjawab ucapan Vira, ia memberikan sebuah surat kepada Deral ia tak sanggup untuk membaca isi surat itu.

"Surat apa itu? " Tanya John yang baru datang.

"Coba buka" Ucap Hendrick di angguki oleh Deral.

Jika kalian membaca surat ini berarti aku sudah tidak ada lagi di dunia ini.

Sebelumnya aku minta maaf, aku bukanlah jiwa Ciel yang asli. Kalian pasti tidak percaya dengan ini tapi ini nyata! Aku sudah mengalaminya beberapa kali dan ini yang ke 15 bagiku.

Aku tidak ingat namaku, dan seperti apa wajahku dulu, aku sudah lelah dengan ini aku harap ini adalah kehidupan ku yang terakhir. Aku sungguh minta maaf karena sudah mengambil alih tubuh Ciel sejujurnya aku tidak ingin ini terjadi, ini sudah seperti kutukan bagiku entah apa salah ku sehingga ini terjadi.

Sepertinya aku sudah membuat kesalahan besar hingga ini bisa terjadi padaku. Sekali lagi aku minta maaf atas semua ini, aku hanya bisa menulis surat ini...
Aku terlalu takut untuk berbicara secara langsung kepada kalian, aku takut kalian tidak akan menerima ini dan membenci tubuh ini. Maaf kan aku sekali lagi aku minta maaf, terimakasih sudah mau menerimaku meski kalian baru mengetahuinya sekarang.

Terima kasih dan maaf untuk semua ini..

15.

Mereka terdiam setelah Deral membacakan surat tersebut, Sendy menangis dalam pelukan Vira.

Ethan menangis dalam dian sama seperti yang lain, mereka cukup kasian dengan nasip orang yang telah menempati tubuh Ciel.

Mereka tidak marah dengan itu mereka hanya merasa sedikit kecewa dan senang, jika saja orang yang menempati tubuh Ciel tidak ada mereka pasti tidak dapat melihat wajah Ciel lebih lama lagi.

Mereka juga berterima kasih karena sudah di berikan kesempatan untuk melihat wajah Ciel lebih lama lagi.

"Kakak" Vano memeluk Ethan mencoba menguatkan adiknya.

Para bodyguard dan maid juga mendengar isi surat tersebut mereka berdoa semoga orang yang menempati tubuh tuan muda mereka sudah tenang di sana.

Di tempat lain jiwa yang menempati Ciel kini tengah berada di sebuah ruangan putih, wajahnya tampak datar apakah ia akan kembali berada di tubuh orang lain.

"Selamat kau melakukannya dengan baik Ciel, ah tidak apa harus aku panggil Devan"

'Apa...itu namaku?' batinnya

"Benar namamu Devan Vernando, jiwa yang sudah bertarsmigrasi selama 15 kali"

"Siapa kau? Apa kau orang yang sudah membuatku seperti ini?? " Devan bertanya dengan tenang, tidak akan marah atau emosi karena itu pasti ada alasan, tapi ia butuh alasan yang masuk akal.

"Benar itu benar"

"Apa alasan mu melakukan itu? "

"Aku hanya bosan saja mungkin? "

"Apa? " Devan hampir saja mengumpi orang yang berada di depannya ini jika dia tidak melanjutkan ucapannya.

"Aku hanya bercanda, aku melakukannya karena 'dia' yang menginginkannya"

"Apa maksudmu sialan" Alasan tidak masuk akal apa itu?! Siapa 'dia' yang di maksud olehnya?

"Aa, karena dia sudah puas kau bisa mati dengan tenang. Tugasku juga sudah selesai"

"Tunggu-"

"Bye bye aku ingin bersantai dulu, lebih baik kau juga menikmati kematian mu"

"Sampai bertemu lagi"

"Cih, sudahlah. Lebih baik aku menikmati kematian ku seperti yang di katakan oleh setan tadi"

»»————><————««»»————><————««

Yahho~

Yeyyyy selesai, akhirnya ╥﹏╥.
Gimana menurut kalian ending nya  udah bagus belum nih??

Yah yang penting ni cerita dah tamat lah ya tinggal cerita si Kiel, btw buat yang baca cerita Kiel pasti tau siapa Devan Ini😆

Typo!!

Bye bye (*´︶'*)♡Thanks!

KEHIDUPANKU YG KE 15 [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang