29

6K 743 20
                                    

Kenan membawa Ethan ke belakang sekolah, sampai di sana ia melepaskan genggaman tangannya dari Ethan.

"Cepat, entar bel masuk bunyi lagi" Ucap Ethan, sebenarnya ia tidak peduli dengan bel hanya saja ia tidak mau berlama lama dengan makhluk di depannya ini.

"Gak peduli gue, lagian kalau bel juga lu gak bakal masuk kelas paling bolos" Sarkas Kenan, benar juga sih tapi kan ia sudah janji pada dirinya untuk tidak bolos.

"Udah cepatan, lama banget"

Kenan menatap sekitar memastikan tidak ada orang lain dan CCTV sebelum matanya menangkap sinar merah di sudut dinding yang cukup terpencil.

"Di sini gak aman, lu tau tempat yang gak ada CCTV-nya? " Tanya Kenan dengan suara pelan namun masih bisa di dengar olehnya.

Ethan mengangguk mengerti, ia menarik tangan Kenan dan membawanya ke markasnya yang terletak cukup jauh dari sana.

"Kak Ciel udah baikan? " Tanya Ethan memecahkan keheningan, Kenan yang mendengar hal tersebut menggeleng pelan.

"Oh" Ucap Ethan dengan suara lirih.

"Ni, dari opa, coba lu buka" Kenan memberikan sebuah benda yang masih terbungkus rapi.

Ethan menerima nya, ia membolak balik benda tersebut lalu mengikuti ucapan Kenan ia pun membukanya di sana.

Keduanya terkejut melihat isinya sebuah flashdisk dan rekaman, mereka langsung mengerti mengapa John tidak membiarkan ada CCTV di sekitar mereka.

"He..lu dapat misi ya, gue ikut dong" Ucap Kenan, Ethan terdiam mendengar hal tersebut.

"Lo tanya aja sama opa, kalau boleh gue gak bisa ngelarang. dah gue mau ke kelas,pulang sana" Ethan berlalu meninggalkan Kenan yang masih loading dengan jawaban Ethan.

Ia tersadar kembali ketika Ethan menutup pintu barulah ia pergi dari sana.

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

Seperti biasa Ethan datang ke ruangannya sepulang sekolah, Ciel  duduk diam menatap wajah adiknya dengan pandangan rumit.

Hari ini Ethan datang bersama Serena, katanya mereka gak sengaja jumpa di lorong jadi barengan, Ciel yang mendengar penjelasan itu hanya mengangguk dan kembali fokus menatap layar yang menayangkan sebuah film.

"Kak, aku mau ke toilet bentar" Ucap Ethan pada Serena yang di angguki oleh nya.

Ciel fokus dengan film di depannya ia bosan kondisinya sekarang tidak memungkinkannya untuk keluar hanya sekedar mencari angin.

'Ck, kalau kondisiku tidak seperti ini aku sudah menghajar nya' batin Ciel melirik ke arah jendela, ia melihat siluet seseorang ia yakin bahwa itu bawahan orang yang membuatnya seperti ini.

Awal ia masuk rumah sakit karena...? Eh? Dia tidak ingat apa ada masalah di otaknya ah lupakan, Ciel memandang ke arah pria yang memperhatikannya tiga hari belakangan ini.

Tanpa sadar sebuah senyum tipis terukir di wajahnya, ia kemudian mengabaikan pria tersebut dan melanjutkan menonton film.

Serena melirik adiknya,sekilas ia melihat adiknya seperti tersenyum membuatnya sedikit kaget ia menggeleng sebentar dan kembali memperhatikan Ciel.

Seperti dugaannya itu mungkin halusinasi nya karena terlalu lama menatap layar laptop, ia mematikan laptopnya dan mendekat.

"Apa kamu bosan? " Tanya Serena, ia mengelus kepala Ciel dengan lembut.

Ciel mengangguk namun setelahnya menggeleng membuatnya terkekeh pelan, Serena kemudian ikut menonton film di laptop bersama Ciel.

Ethan kembali dari toilet ia menatap kesal ke arah keduanya yang asik menonton tanpa dirinya, ia kemudian mendekat dan duduk di sebelah kiri Ciel.

"Kak tadi ada yang nyari kakak" Ucap Ethan membuat keduanya menoleh ke arahnya.

"Loh, kapan kamu masuk? " Tanya Serena bingung, karena tidak mendengar suara pintu yang terbuka.

"Barusan,kakak aja yang sibuk nonton" Balas Ethan membuat Serena mengangguk mengerti.

"Kakak pulang dulu, Ferla udah nunggu" Ucap Serena ia mengecup pucuk kepala Ciel lalu pergi.

Ethan mendengus ia kemudian menatap ke arah Ciel yang kini tatapannya beralih ke arah jendela dengan mata yang menatap tajam ke sebuah pohon.

"Kak? " Ethan menepuk pundak Ciel membuatnya tersadar.

"Ya? " Ciel menatap Ethan yang juga menatapnya bingung.

"Kakak kenapa? " Tanya Ethan dengan wajah khawatir.

"Gak papa" Jawab Ciel membuat Ethan mengangguk.

"Udah sore, aku pulang dulu selesai makan malam aku ke sini lagi" Ucap Ethan melihat jam  tangannya yang menunjukkan pukul 17.20.

"Oke" Balas Ciel melambai ke arah Ethan yang sudah berada diambang pintu.

Ethan membalas lambaian tangan Ciel lalu keluar dari sana, Ciel tersenyum tipis ia mematikan film tadi dan beralih melihat CCTV rumah sakit.

'Di mana dia' Ciel beralih melihat CCTV yang berada di luar rumah sakit.

'Tunggu, siapa itu? Kenapa bisa bersama Serena?' Ciel memperbesar layar agar dapat melihat dengan jelas, name tag yang berada di dada kiri pria yang bersama sepupunya.

"Kendrick Trison" Gumamnya membaca nama pria tersebut.

Ciel mengambil ponselnya dan mencari nama tersebut di google, dan tertara di sana identitas dan informasi pria itu.

Ciel membaca setiap informasi pria tersebut hingga ia mengetahui jika Kendrick yang saat ini mengejar Serena, saat itulah ia menyadari sesuatu pada rekaman CCTV di hadapannya.

"Mari kita lihat, bagaimana reaksi Serena setelah tau rencana busuk pria ini" Gumamnya dengan senyum kecil yang terpatri di wajahnya sebelum kembali datar.

Ciel mematikan laptop nya dan meletakkan di nakas, ia akan tidur namun tidak jadi begitu melihat Heros dan Defron yang masuk dengan tergesa gesa.

"CIEL!! " Seru Defron membuatnya terkejut.

"Ah, maaf aku terlalu senang. Tapi kami berhasil menemukan penawar racun itu, ini Heros akan menyuntikkannya" Ucap Defron dengan wajah berseri seru memperlihatkan sebuah botol dengan cairan di dalamnya.

"Oh oke" Respon yang tak di harapkan dari mereka, Heros hanya tersenyum ia menyuntikkan penawar tadi di lengan Ciel.

"Anda bisa beristirahat, saya akan memeriksa keadaan anda tiga jam lagi" Ciel mengangguk mengerti, ia juga mengantuk sekarang.

"Istirahatlah aku akan keluar" Defron mengecup dahinya sekilas lalu pergi.

"Ya" Ciel membaringkan rubuhnya setelah Defron keluar, ia menatap langit langit kamar lalu menutup matanya menuju alam mimpi.

»»————><————««»»————><————««
Yahho~

Typo!

See you (*´︶'*)♡Thanks!

KEHIDUPANKU YG KE 15 [END] Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ