12✔️

13.4K 1.4K 4
                                    

Bel pulang telah berbunyi dua menit yang lalu, Ciel berjalan dengan lesu menuruni tangga.

Ia sudah di perbolehkan membawa motor oleh kedua orang tuanya, jadi hari ini ia membawa motor sendiri.

Sesampainya di bawah Ciel menatap langit yang terlihat mendung, ia kembali melanjutkan langkahnya menuju parkiran mengambil motor berwarna dark blue yang terletak di samping gerbang parkiran.

Kenapa di sana? Kalian pasti sudah tau,karena ia malas untuk berjalan jauh setelah menuruni tangga yang melelahkan dan menguras tenaga tersebut.

Ciel keluar dari gerbang sekolah bertepatan dengan turunnya hujan, awalnya biasa saja namun lama kelamaan hujan tersebut semakin deras dengan angin yang berhembus cukup kencang.

'Ck, terobos aja lah bentar lagi juga sampai' batin Ciel melajukan motornya dengan kecepatan maksimal.

Tin! Tin!

Suara klakson motor tersebut membuat satpam yang berjaga segera membukakan gerbang untuk tuan mudanya.

Brum..

Ciel menuju garasi ia membuka helm dan turun dari motor, Henry datang membawa handuk untuk tuan mudanya, Ciel mengambil handuk yang di berikan Henry lalu menyerahkan tasnya.

Moodnya yang awalnya jelek kini bertambah jelek karena hujan yang tiba tiba turun, awalnya ia hanya mengira jika hujannya tidak akan begitu deras, nyatanya tidak sesuai perkiraannya.

Ciel menaiki lift menuju kamarnya, ia langsung menuju kamar mandi berganti baju, saat ini ia malas untuk mandi, terlebih suhu udara yang dingin karena hujan.

Ciel mengenakan hoodie berwarna putih dan celana selutut berwarna hitam, Ciel menjatuhkan dirinya di atas kasur karena lelah.

"Meow" Suara kucing tersebut membuatnya bangkit dari kasur.

"Ken" Ciel membawa kucing tadi ke pangkuannya.

"Apa kau sudah makan?" Tanya Ciel kepada 'ken' kucing yang di berikan oleh kakaknya seminggu lalu.

"Meow" Ken hanya mengeong sebagai jawaban.

"Hm, ayo tidur" Ciel memeluk ken dan tidur tanpa menggunakan selimut.

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

Tin! Tin!

Gerbang terbuka mobil putih tersebut masuk ke pekarangan rumah, Vano memarkirkan mobilnya dan keluar dari mobil.

'Inikan motor ciel' batin Vano bingung.

"Selamat datang tuan Vano" Ucap Henry yang kebetulan lewat.

"Ya, apa Ciel sudah pulang? " Tanya Vano, mengganti sepatunya.

"Tuan muda sudah pulang sekitar satu jam lalu" Jawab Henry.

"Ethan? " Tanyanya lagi.

"Tuan muda Ethan belum pulang, barusan dia menelfon akan pulang terlambat" Jelas Henry.

"Baiklah terimakasih, kau boleh pergi" Henry membungkukkan badannya sedikit lalu pergi.

Vano menaiki tangga menuju kamarnya, ia akan memeriksa adiknya sebentar sebelum menuju kamar.

Tak perlu waktu lama sampailah ia di kamar Ciel, Vano membuka sedikit pintu kamar Ciel ia melihat adiknya tertidur tanpa selimut sedang memeluk ken.

Ia masuk lalu mendekat, Vano menyelimuti Ciel ia mengelus rambut Ciel lalu beralih mengelus ken, ia tersenyum kecil melihat adiknya yang tertidur nyenyak setelahnya ia pergi ke kamar.

❃.✮:▹ ◃:✮.❃

Sudah waktunya makan malam Henry membawa nampan berisi makanan untuk tuan muda yang ia layani.

Tok! Tok!

"Tuan muda, saya membawakan makan malam" Ucap Henry, namun tak ada jawaban dari dalam.

Tok! Tok!

"Tuan muda" Panggil Henry, namun lagi lagi tak ada jawaban.

'Apa tuan muda tertidur?' batin Henry bertanya tanya.

Henry membuka pintu kamar, benar saja ternyata Ciel sedang tidur dengan ken yang berada di sampingnya.

Henry meletakkan nampan di atas nakas lalu membangunkan Ciel yang tidur membelakanginya.

"Tuan muda sudah waktunya makan malam" Henry menggoyangkan lengan Ciel.

Henry membalikkan tubuh ciel menjadi telentang, namun bukan wajah damai yang ia lihat, ia melihat wajah yang penuh keringat dan memerah.

"!!" Henry segera mengecek suhu tubuh Ciel dengan meletakkan telapak tangannya di atas jidat Ciel.

Henry segera keluar menuju ruang makan, ke tempat keluarga Viktor yang sedang makan.

"Tuan besar" Panggil Henry dengan rambut yang sedikit berantakan.

"Ada apa? " Tanya Deral.

"T-tuan muda sakit" Ucapnya melapor.

"Apa?! Cepat panggil Heros" Perintah nya kepada tangan kanannya.

"Baik tuan"

Mereka yang baru selesai makan tersebut langsung menuju ke kamar Ciel, sampai di sana mereka dapat melihat Ciel yang terlihat berkeringat dan nafas yang tak beraturan.

"Maaf tuan, saya akan mengganti baju tuan muda Ciel" Ucap Henry.

"Baiklah, ayo keluar" Mereka akhirnya keluar menunggu Henry mengganti baju Ciel.

Tak lama setelahnya mereka masuk lagi, mata Ciel yang sayu dan wajah yang terlihat memerah serta nafas yang tak beraturan.

Ceklek

Masuklah seorang dengan setelan jas putih dan tas dokternya, mereka memberikan ruangan agar Ciel di periksa.

Heros memeriksa Ciel,selama pemeriksaan terkadang Ciel akan mengadu bahwa ia kedinginan hingga Henry menambahkan selimut untuknya.

"Dia hanya demam tidak ada yang lain, dan juga imunnya yang lemah membuatnya mudah sakit, jangan membiarkannya hujan hujanan" Ucap Heros setelah memeriksa Ciel.

Ia kemudian memberikan Ciel obat tidur, lalu memberikan obat untuk Ciel kepada Henry yang di Terima dengan baik olehnya.

Ciel pov

Karena menerobos hujan aku jadi sakit aku juga baru tau bahwa pemilik tubuh ini mempunyai imun yang lemah, apa mungkin aku sering lelah karena imunku lemah? .

Atau mungkin efek terlalu lama tidak menggerakkan tubuhku, aku menjadi lebih lesu dan loyo begini.

Tiba tiba orang yang memeriksaku tadi memberikan ku sebuah obat, aku hanya menerimanya tak lama setelah itu aku merasa mengantuk.

Ah, ini obat tidur, setelahnya hanya ada kegelapan.

Ciel pov end

"Dia butuh istirahat yang cukup" Ucap Heros kepada Deral.

"..."

"Satu lagi, melihat tubuhnya yang seperti ini ada kemungkinan ia bisa saja terkena anemia, lebih baik kau mengatur pola makan anak mu dan biarkan ia terkena sinar matahari pagi selama 15 menit agar tulangnya yang retak karena kecelakaan hari itu membaik" Jelas Heros.

"Apa?! Jadi tulangnya yang retak masih belum sembuh" Ucap Deral terkejut.

"Ya, dari luar memang terlihat biasa saja namun untuk berjaga jaga, lebih baik setiap pagi kau harus membuatnya terkena sinar matahari pagi" Ucap Heros.

"Haah.., baiklah kau boleh pergi" Ucap Deral.

Heros mengangguk, ia kemudian keluar dari ruang kerja Deral. setelah memberi obat kepada Henry, Heros langsung meminta Deral untuk berbicara dengannya di ruangan Deral.

»»————><————««»»————><————««

Yahho~

Maaf kalau ada typo.
See you(*´︶'*)♡Thanks!

KEHIDUPANKU YG KE 15 [END] Where stories live. Discover now