Cluster 22

1.7K 126 4
                                    

Bismillahirrahmaanirrahiim,,


Yuhuuuuu jangan lupa vote dulu ya sayang yaaa, di koment juga tambah Alhamdhulillah hihhi

***

Ponselku tiba-tiba berdering nyaring. Panggilan masuk dari Rafif.

Kutoleh Gus Sena yang sedang duduk fokus mempelajari kitabnya, ku angkat telpon perlahan.

"Assalamu'alaukum Rum."

"Iya wa'alaikumsalam Raf, ada apa?"

"Gimana kainnya Rum? Kamu menyukainya atau tidak?"

"Ya Allah, Astaghfirullah, aku lupa nggak bilang makasih huhu, Raf makasih banyak loh ya, kainnya bagus banget, aku suka."

Rafif tertawa di seberang sana.

"Syukur deh kalau kamu suka."

"Suka banget aku tuh, motifnya limited edisyen, kayaknya di Indonesia aku doang deh ya punya haha." Aku beranjak berdiri dari kursi, menjauhi Gus Sena, khawatir suaraku yang menggelegar mengganggu konsentrasinya.

"Betul Rum, motif itu memang diproduksi sebanyak 5 buah saja, jadi ga pasaran."

"Wah serius? Huaaa terharuuuuu! Makasih banyak Raf. Berapa harganya? Biar kuganti."

"Apa-apaan sih kamu Rum? Ngapain diganti coba? Gausah, itu hadiah."

"Hadiah dalam rangka apa? Aku ga lagi ulang tahun loh!"

"Ya ada deh, di terima ya, dan pliss gausah diganti."

"Wkwkw baiklah, sekali lagi makasih Raf. Oh iya, kamu ngapain ke kalimantan?"

"Ada urusan keluarga Rum."

"Lah, iya kah? Sejak kapan kamu puna keluarga di Kalimantan?"

Rafif tertawa lagi.

"Sejak 3 hari lalu. Eh Rum udah dulu ya, ada temenku datang. Assallamu'alaikum."

"Oh, oke. Wa'alaikumsalam."

Aku kembali duduk.

"Gus."

Gus Sena mengangkat kepalanya pelan.

"Hm?"

"Tadi kan Rum udah cerita banyak tentang wedding dream Rum, kalau Gus Sena sendiri bagaimana?"

Gus Sena meletakkan kitabnya di atas meja, kemudian menyeduh cokelat panas miliknya.

"Sepertinya tidak ada Ning."

"Ah masa? Setiap orang pasti memilikinya, walaupun dengan konsep yang paling simple sekalipun."

"Iya Ning, tapi kalau saya sendiri tidak ada."

"Iash, kalau rumah impian kek, prinsip pernikahan kek, nggak ada juga?"

Gus Sena tertawa singkat.

"Saya orangnya dinamis Ning. Ngikut aja apa kemauan pasangan. Karena sekarang pasanagn hidup saya adalah Ning Rum, jadinya ya wedding dream Ning Rum adalah wedding dream saya juga."

"Idih idih bisa ae Gus Sena ini! BTW jenengan pernah dekat dengan orang tidak?" tanyaku penasaran. Gus Sena terdiam, tidak langsung menjawab.

"Pernah."

"Wah, serius? Sedekat apa kalian?"

"Dekat sekali. Kami tinggal berdua dalam satu flat."

"Hah? Yang bener Gus."

Terpikat Pesona Ning RumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang