Cluster 23

1.7K 128 7
                                    

Bismillahirrrahmaanirrahiim,,

No cut no edit gais, maaf banget jika typo beterbangan dimana-mana ya!

***

Aku ingat, dahulu, semasa Gus Sena masih mengabdi menjadi ustadz disini, banyak sekali mbak-mbak santri yang menggandrunginya. Kata mereka, Gus Sena itu idaman. Selain wajahnya yang amat rupawan dan otaknya yang cemerlang, Gus Sena juga memiliki kepribadian santun dan menyenangkan.

"Mbak Zid, Rum kasih berita penting." Saat itu aku menghampiri Ustadzah Zidna yang tengah menderes hapalan Alqur'annya di teras musholla.

"Berita apa Ning?"

"Ternyata yang ngefens Ustadz Avicena banyak loh, Mbak!"

Ustadzah Zidna tersenyum simpul. Senyum khas orang-orang berkepribadian anggun.

"Nggeh Ning, saya sudah tahu kok."

"Sudah tau kalau saingannya banyak?"

"Ini bukan persaingan Ning, semua berhak kagum terhadap beliau."

"Ih Mbak Zidna ini! Mbak Zid tau tiddak siapa saja mereka?"

Ustadzah Zidna menggeleng pelan, "Saya tidak tahu asti siapa saja mereka, tapi mereka memang tidak sedikit jumlahnya."

"Rum kasih tau ya, diantara mereka adalah Ustadzah Naimah, kemaren Rum melihat beliau salah tingkah ketika berpasan dengan Ustadz Avicenna di depan kantor diniah."

Ustadzah Zidna tersenyum sebagai tanggapan.

"Terus ada lagi yang lain, Mbak Zid tau Mbak Shanum senior kelas 12 yang anaknya pak bupati itu?" tanyaku lagi. Ustadzah Zidna mengangguk.

"Yang cantik seperti artis dan gayanya yang paling nyentrik itu, bukan?"

"Nah iya bener. Mbak Shanum juga ngefens kepada Ustadz Avicenna. Kemaren sore Rum menciduknya menitipkan Kue cap Wenak yang mahal banget itu kepada Cak Sinul. Dan kue nya tentu saja untuk Ustadz Avicenna Mbak." Ustadzah Zidna hanya tersenyum saja.

"Mbak Zid ga cemburu?"

"Kenapa saya harus cemburu Ning?"

"Kan Mbak Zid ngefens kepada Ustadz Avicenna."

"Hanya sekedar kagum Ning. Diantara kami tidak ada hubungan apa-apa, jadi ya saya juga tidak berhak cemburu terhadapnya."

Aku terdiam.

"Begitu ya Mbak?"

"Nggeh Ning, memang seperti itu. Suatu hari, kalau Ning Rum sudah besar pasti mengetahui rasanya."

"Rasa apa Mbak?"

"Rasa kagum terhadap seseorang."

"Kagum kepada seseorang? Sekarang Rum sudahh merasakan kok, tidak usah menunggu Rum besar.'

"Iya kah? Ning Rum kagum kepada siapa?"

"Emb banyak Mbak, Rum kagum kepada banyak orang, salah satunya ya Taehyung, Jungkook, Oh Sehun, Kyung soo, Angga Yunanda, Adipati Dolken, Iqbal Ramadhan, dan masih banyak yang lainnya."

"Astaghfirullah, Ning Rum. Jenengan ini memang jan nggemessi."

"Loh Rum ga salah kan Mbak?"

"Nggeh Ning, nggeh. Ning Rum tidak pernah salah kok."

"Kalau ngefens tuh kayak idola-idola Rum dong Mbak Zid, lah Mbak Zid malah ngefens sama Ustadz Avicenna."

Terpikat Pesona Ning RumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang