10). Hari Pertunangan

2.1K 272 9
                                    


Waktu berjalan sangat cepat dan tidak terasa, satu bulan telah terlewati begitu saja dan malam ini Nattaniel sedang bersiap-siap untuk melaksanakan acara pertunangan nya dengan Milen, pertunangan di adakan di kediaman Nattaniel dengan perayaan yang sederhana. Tamu undangan pun hanya berjumlah 30 orang itupun hanya beberapa sanak saudara dan juga beberapa kolega bisnis yang benar-benar penting, sebenarnya Nattaniel sedikit merajuk saat ini karena Milen tidak menepati janji mengenai cincin pertunangan yang Nattaniel ingin kan. Lalu untuk apa Milen mengajak nya pergi ke toko perhiasan saat itu? Benar-benar menyebalkan.

"Natt, udah siap?" Tanya Milen yang menghampiri Nattaniel kedalam kamar nya.

Karena dalam mode merajuk, Nattaniel pun sama sekali tidak menjawab pertanyaan Milen dan membiarkan Milen menatap nya diam dari belakang. Jemari indah Nattaniel terlihat sangat sibuk membenarkan kancing kemeja nya dan menerka-nerka berapa kancing yang harus ia buka agar tampilan nya terlihat mempesona. Sedangkan Milen kini melangkah maju dan mendekatkan tubuh nya pada Nattaniel yang sampai saat ini masih terlihat tidak peduli akan kehadiran nya.

"Kamu jangan ngambek gini. Cincin yang kamu desain tetep bisa kamu pake, nanti selesai acara aku kasih ke kamu" Ucap Milen berusaha membujuk Nattaniel.

Nattaniel mendengus kencang dan membalikan badan nya menghadap Milen, "Gue sebel sama lo"

"Sebel nya di pending dulu, nanti selesai acara boleh lanjut lagi. Oke?"

Satu tangan Milen terangkat merapikan anak rambut Nattaniel yang menjuntai, "Selesai acara kamu boleh marah-marah tapi sekarang senyum dulu ya, kalo cemberut gini nanti orang-orang ngira kamu kepaksa tunangan sama aku"

"Tapi mood gue han-"

"NATTANIEL KAMU BELUM SIAP JUGA? CEPETAN DONG NAK"

Nattaniel merotasikan mata nya kesal saat suara sang Bunda terdengar dari luar kamar nya. Milen menatap Nattaniel sembari mengangkat satu alis nya menunggu respon lelaki manis berbalut jas berwarna putih itu dan setelah beberapa detik terdiam Nattaniel pun tersenyum layak nya logo kumon.

"Senyum nya jelek tapi gak apa-apa daripada cemberut kayak tadi" Celetuk Milen membuat senyum kumon Nattaniel kembali menghilang digantikan raut wajah yang super datar.

"Emang sialan" Umpat Nattaniel sebelum ia melangkah pergi meninggalkan Milen yang kemudian mengikuti Nattaniel di belakang.

Acara pertunangan itu berjalan dengan lancar, semua orang terlihat kagum pada Nattaniel dan juga Milen yang berdiri berdampingan. Kedua nya terlihat sangat tampan dan menawan membuat beberapa orang yang hadir merasa iri akan rupa Milen dan juga Nattaniel, dan selama acara berlangsung Nattaniel terlihat menikmati sampai senyuman manis selalu tercetak di bibir tipis nya. Milen merasa bersyukur akan hal itu namun di sisi lain dirinya merasa was-was mengingat Nattaniel yang akan kembali marah padanya saat acara ini selesai nanti. Jangan salah paham, Milen merasa was-was bukan karena takut pada anak nakal itu melainkan Milen pasti akan kena semprot sang Kakek jika beliau tahu bahwa Nattaniel merajuk tepat di hari pertunangan nya dengan Milen.

"Sam, jangan lupa traktiran" Ucap seorang pria berparas cantik yang datang menghampiri Milen dan Nattaniel.

Nattaniel sontak dibuat heran melihat pria tersebut bahkan kedua mata Nattaniel dengan jelas memindai pria itu dari mulai ujung rambut sampai ke ujung kaki, tatapan Nattaniel beralih pada Milen seakan menanyakan siapa gerangan pria yang sedang tersenyum cantik ini?

"Apa liat-liat?" Tanya Milen saat menyadari bahwa Nattaniel melirik nya dengan tajam.

"Hidung lo pindah ke jidat" Jawab Nattaniel tanpa mengalihkan pandangan nya dari wajah Milen.

Malchance (MileApo local) ✔️Where stories live. Discover now