35). Milen yang cengeng

2.6K 309 42
                                    


'Hiks...'

Isakan lirih Milen terdengar jelas di ruangan bernuansa putih itu. Tubuh nya kini terduduk lesu disamping tubuh Nattaniel yang masih terbaring, Milen pun menumpu kan kedua lengan nya di sisi ranjang rumah sakit sembari menenggelamkan seluruh wajah nya disana.

"Maaf" Lirih Milen untuk yang kesekian kali nya.

Teman-teman Milen pun hanya berani melihat Milen dari jendela kecil di depan pintu ruangan tempat Nattaniel dan Milen berada, mereka benar-benar tidak ingin mengganggu Milen yang saat ini terlihat sangat sedih. Bahkan tidak satupun dari mereka yang membuka mulut nya karena masih merasa tidak percaya melihat Milen yang menangis sesenggukan seperti itu.

"Maaf... Aku gak becus jagain kamu, maaf Natt- hiks"

Helaan nafas berat terdengar di tengah-tengah isakan milik Milen, "Mau sampe kapan nangis terus? Curiga kalo kamu bukan Milen suami aku"

"Maaf"

Nattaniel mendengus melihat Milen yang masih terisak pelan di sisi ranjang kamar rawat inap nya. Benar-benar menggelikan jika melihat Milen yang biasa terlihat sangat kuat dan gagah kini menangis terisak seperti layaknya bocah lima tahun, oh ayolah bahkan perbedaan usia Milen dengan Nattaniel sangat lah jauh tapi mengapa suami tampan nya itu malah menangis tidak tahu malu seperti ini.

"Aku masih hidup, Baby Puyu juga baik-baik aja. Kenapa kamu malah nangis kayak ditinggal mati gini sih?" Omel Nattaniel yang mulai merasa kesal.

"Jangan ngomong mati mati gitu anjing!!" Delik Milen dengan wajah nya yang kini memerah.

Nattaniel terkekeh gemas melihat Milen seperti ini, disamping wajah Milen yang sangat lucu hati Nattaniel pun merasa sangat hangat karena Milen ternyata begitu menyayangi nya. Padahal jika diingat, pernikahan mereka itu didasari oleh perjodohan yang disepakati para orangtua dan lagi mereka sama sekali tidak pernah saling kenal sebelumnya.

Namun Nattaniel bersyukur karena Milen tidak pernah berbuat buruk padanya dan justru Milen sangat menyayanginya.

"Daddy kok ngomong nya kasar gitu? Jangan dibiasain dong nanti anaknya denger kan bahaya" Tegur Nattaniel seraya mengangkat sebelah tangan nya untuk mengusap kedua mata Milen yang sedikit membengkak.

"Maaf"

Nattaniel mendengus kencang, "Maaf aja terus. Aku caplok juga itu bibir, sini naik"

Titah Nattaniel seraya menepuk space kosong di sebelah nya agar Milen bisa berbaring disana.

"Baby puyu nya kegencet gak?" Tanya Milen masih dengan nada lirih nya.

Nattaniel menggeleng pelan, "Nggak lah!! Kamu pikir badan aku segede apa hah?"

Milen mendengus kecil lalu membuka kedua sepatu nya sebelum ia menaiki ranjang dan terbaring di tepat di samping Nattaniel. Melihat Milen yang sedang dalam mode langka nya itu, Nattaniel pun berbalik badan perlahan sampai ia menghadap Milen yang saat ini sedang menatap nya dengan penuh kelembutan.

"Jangan nangis, aku nya jadi kaget liat kamu begini. Aku kira tadi kesurupan" Celetuk Nattaniel sedikit merengut membuat Milen tertawa kecil.

"Dokter nya nyebelin. Hampir aja aku tonjok tadi" Adu Milen dengan wajah kesal nya.

Nattaniel terkikik, "Emang dia kenapa? Dia itu kaget karna aku lagi hamil, ya wajar dong kan aku laki-laki"

"Harusnya jangan gitu. Ditanya keadaan kamu dia malah minta maaf, aku jadi ngira kalau kamu kenapa-kenapa eh tau nya dia mau nanya tentang kehamilan kamu. Berhenti aja lah dia jadi dokter, goblok bener" Omel Milen lalu mengaduh pelan saat Nattaniel menepuk mulut nya sedikit kasar.

Malchance (MileApo local) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang