56). Welcome Baby Puyu!!

2.2K 289 41
                                    


Derap langkah kaki menggema di seluruh lorong rumah sakit. Wajah yang semula putih bersih kini berganti menjadi pucat kemerahan dengan jejak air matanya disekitarnya. Hampir seluruh mata tertuju heran kepadanya, namun hal itu tentu ia hiraukan.

"Hah... Hah... N-natta mana?!" Panik Milen dengan nafas yang putus-putus akibat berlari dari basement rumah sakit.

"KENAPA PADA DIEM?!" Amuk Milen saat semua orang yang berada disana hanya beradu pandang tanpa menjawab pertanyaan Milen.

Milen mengumpat dan berniat untuk menerobos ruang operasi membuat Ivanna mencekal lengan Milen dengan kuat.

"Nak Milen, Natta lagi didalem. Pihak rumah sakit melakukan operasi darurat supaya Natta dan anak kamu selamat, kita doakan dia dari sini, ya?" Ucap Ivanna lembut membuat Milen mendesah gusar.

Milen pun mengeluarkan handphone nya untuk menghubungi sang Kakek dan juga kedua orangtua Nattaniel. Setelah itu Milen hanya duduk dikursi tunggu ruang operasi seraya menenggelamkan seluruh wajahnya dibalik telapak tangan. Suasana hati Milen benar-benar tidak karuan saat ini, ia sangat menyesal telah menghadiri acara perusahaan dan meninggalkan Nattaniel begitu saja seorang diri.

Seharusnya ia berada dirumah. Seharusnya ia menjaga Nattaniel dan calon bayinya dengan baik.

Milen benar-benar merasa gagal kali ini. Gagal menjadi seorang suami dan juga seorang ayah sekaligus.

"Natt... Jangan kenapa-kenapa, i beg" Gumamnya lirih seraya berusaha menahan tangis yang mendesak keluar.

"Ibu yakin dek Natta nggak apa-apa, Mas Milen" Ujar Bu Sri

Milen hanya diam tanpa menjawab apapun yang dikatakan Ibu Sri ataupun Mom Vanna, pikirannya begitu kalut membuat Milen sedikit kerepotan mengontrol nya. Membayangkan apa yang sedang Nattaniel hadapi didalam sana benar-benar membuat Milen ketakutan setengah mati.

"SAM!!!"

Pandangan Milen terangkat saat seruan panik memanggil namanya, di lorong sana Yushar dan juga Jevan tengah berlari menuju kearah Milen dengan wajah khawatir.

"Sam!! Gimana Natta?" Tanya Yushar yang hanya dijawab gelengan lemah oleh Milen.

Yushar menghela nafas dalam dan duduk disamping Milen seraya menenangkan. Jevan pun kini sibuk dengan handphone nya karena berusaha untuk menghubungi teman-teman yang lain.

"Kenapa bisa gini, sam?" Tanya Yushar lagi.

Milen mendengus kasar, "Lo tau gua gak dirumah"

"A-ah iya iya. Sorry" Jawab Yushar dengan desisan pelan.

Milen memang terlihat menyeramkan saat ini. Tatapan mata yang tajam namun bergetar, mimik wajah yang tegas namun penuh ketakutan, semuanya begitu tergambar jelas di sosok Milen Sambara.

"Nak Milen, maaf ya. Waktu pertama saya liat, dek Natta udah berbaring di dekat pagar" Ucap Ivanna penuh rasa bersalah sedangkan Milen hanya melirik sekilas dan kembali memperhatikan pintu ruang operasi dengan sendu.

Suasana kembali hening dan menegangkan. Milen membawa tubuhnya untuk terus mondar-mandir didepan pintu ruang operasi, jiwanya kembali merasa gusar saat kegiatan operasi tersebut belum juga selesai. Haruskah Milen mendobrak pintu ini untuk memastikan bahwa Nattaniel dan anaknya baik-baik saja?

'Oeeeee... Oeeeee'

Tubuh Milen seketika menegang. Suara tangisan bayi begitu menggema sampai terdengar ke luar ruangan, Yushar yang mendengar itu dengan segera memeluk Milen yang masih mematung didepan pintu ruang operasi.

Malchance (MileApo local) ✔️Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu