70). Finally

1.5K 169 13
                                    


'Berdasarkan semua bukti bukti yang terkumpul, maka saudara Dava Putra Narawijaya dan Theo Adivaska ditetapkan sebagai tersangka yang mana akan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara sesuai dengan undang-undang KUHP Pasal 53 dan 374 tentang tindak pidana percobaan pembunuhan berencana serta penggelapan uang dana perusahaan'

Tok

Tok

Tok

"Tidak. Pak Hakim yang terhormat, semua bukti yang ditunjukkan tadi adalah sebuah kebohongan. Saya tidak ada kaitannya dengan apa yang dilakukan Theo!!"

"Tutup mulut lo, Dava!! JELAS-JELAS LO DALANG DARI SEMUA INI!!"

"BRENGSEK!!! GAK USAH LO NUDUH-NUDUH GUE— LEPAS!! LEPASIN GUE SIALAN!!"

Suasana di dalam ruang pengadilan itu seketika ricuh. Setelah 3 bulan lamanya Milen beserta kerabat yang lain mengumpulkan bukti, maka Dava beserta Theo kini sah menjadi seorang tersangka. Milen tersenyum puas ditempat duduknya saat menyaksikan bagaimana frustasinya Dava yang akan segera menghirup segaknya debu didalam jeruji besi.

"MILEN!!!"

Atensi Milen pun teralihkan pada Dava yang berlari kearahnya dengan wajah memerah. Milen menatap pria feminim itu dengan sangat datar dan tanpa ekspresi sedikitpun walaupun Milen sudah sangat menduga apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Lo... Sedendam ini ke gue? Kenapa, hm? KENAPA?! GUE UDAH MINTA MAAF TENTANG MASALAH ITU KE LO!! GUE JUGA UDAH GUGURIN ANAK HARAM ITU DEMI LO, MILEN!!" Teriaknya heboh membuat beberapa petugas bergegas menghampiri Dava.

"Dulu lo pernah janji buat nikahin gue. Dulu lo rela lakuin apapun buat gue, lo tiap hari sanjung-sanjung gue, lo juga pernah bilang gak akan pernah tinggalin gue. TAPI KENAPA SEKARANG LO LEBIH MILIH BOCAH JALANG INI DIBANDING GUE?!"

"ANJING!!!"

BUGH!!

Keadaan semakin kacau saat Nandra meninju wajah Dava sampai pria itu tersungkur diatas kerasnya marmer. Semua teman-temannya hanya diam terpaku melihat Nandra yang terus memberontak untuk memukul Dava lebih lanjut, tak peduli teriakan beberapa orang yang berusaha menghentikan dirinya, Nandra terus berusaha untuk meraih Dava dan memukulinya habis-habisan.

"Orang gila lo!! Ngaca lo sebelum ngebacot!! Yang jalang disini itu elo, bahkan sampe ngandung anak dari temen pacar lo sendiri!!"

"BRENGSEK!! JAGA OMONGAN LO!!"

"COCOT LO YANG HARUSNYA DIJAGA YA ANJING!!" Hardik Nandra dengan wajah yang kini memerah sempurna karena rasa amarah yang ia rasakan.

Dewa, Winata, Bara, dan Jaka bahkan hanya bisa melongo menyaksikan pribadi Nandra yang begitu liar hari ini. Para petugas akhirnya menggusur Dava yang terus menerus berteriak bak orang gila, kondisi mental pria feminim itu bagaikan hancur tak terkontrol setelah mendapat dakwaan dari sang Hakim.

Untuk saat ini Dava memang tidak bisa melakukan apapun, karena sang ayah pun kini berada dibawah genggaman Milen.

"Nandra... Come with me."

Rian menggandeng Nandra untuk pergi dari sana dan menenangkannya. Sedangkan Milen kini berusaha menegarkan suami manisnya yang sedari tadi hanya melamun penuh beban pikiran.

"Milen, salah aku apa?" Tanya Nattaniel dengan lirih.

"Nggak. Kamu nggak ada salah sama sekali, disini aku yang salah karena aku udah bikin kamu ada di situasi kayak gini," jawab Milen dengan rangkulan hangat yang membuat Nattaniel sedikit tenang.

Malchance (MileApo local) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang