37). Kenakalan Nattaniel

2.3K 291 26
                                    

Tiga bulan berlalu sejak kejadian tidak mengenakkan yang dialami oleh Nattaniel, dan selama itu pun Nattaniel tidak pernah menghubungi teman-teman nya walaupun untuk sekedar bertanya kabar. Persetan dengan itu, bahkan rasanya Nattaniel kini masih trauma jika mengingat kejadian buruk tersebut.

Jika diingat kembali Nattaniel memang terlihat sangat egois saat ini, namun Nattaniel benar-benar merasa kecewa pada semua teman nya yang dengan tega menjadikan dirinya sebagai bahan taruhan. Jika yang mereka pertaruhkan adalah sebuah barang atau apapun itu Nattaniel jelas tidak akan semarah ini, mungkin ia akan memberikan barang apapun agar teman-teman nya berada di posisi aman tapi jika untuk tubuh nya sendiri Nattaniel benar-benar tidak sudi.

Saat ini Nattaniel sedang duduk terdiam di halaman belakang rumah nya dengan sekotak biskuit nutty chocolate di pelukan nya sedangkan Milen sudah berangkat ke kantor sejak beberapa jam yang lalu.

"Bosen... Ngapain ya?" Gumam nya lalu kembali menyuap dua biskuit sekaligus.

"Hm ngepet ah, cring jadi bagong!!" Seru nya asal lalu terkikik kecil setelah nya.

Kedua matanya mengedar melihat sekitaran taman kecil itu dengan binar yang lucu, dan Nattaniel kemudian tertawa lebar saat melihat sebuah pohon mangga yang sudah berbuah. Sepertinya Nattaniel mengidam buah mangga sekarang tapi tentu saja Nattaniel ingin buah mangga yang matang karena rasanya pasti akan sangat manis.

Dengan langkah riang nya Nattaniel pun bergegas pergi menemui para tetangga nya yang mempunyai pohon mangga untuk ia mintai, walaupun dalam hati Nattaniel sangat malu karena selama ini ia dan Milen jarang sekali berinteraksi dengan mereka.

"Permisii~"

Seorang pria paruh baya keluar dari dalam rumah yang sederhana namun sedikit mewah itu, Nattaniel pun tersenyum manis walaupun pria paruh baya itu menatap Nattaniel dengan penuh rasa heran.

"Pak, maaf sebelumnya tapi aku boleh minta mangga nggak?" Tanya Nattaniel masih dengan ekspresi sumringah nya.

Pria paruh baya itu mengernyit, "Minta? Bukannya kamu orang kaya ya?"

"Y-ya?"

Nattaniel total mengerjap bingung saat pria paruh baya tersebut menjawab nya demikian. Apakah ini adalah kebiasaan seseorang yang hamil? Kenapa hati nya sakit mendengar kalimat yang sebenarnya tidak seberapa itu?

"Mangga saya udah di borong orang. Maaf ya" Ucap Bapak itu tanpa menoleh pada Nattaniel dan sibuk membenarkan selang air untuk menyiram tanaman nya.

"Satu aja nggak bisa pak? Aku bayar deh berapapun itu" Tawar Nattaniel dengan wajah yang memelas.

Sungguh demi apapun air liur nya kini akan menetes saat harum dari buah mangga itu memasuki indera penciuman nya.

"Kan saya bilang udah diborongin orang, Dek. Lagipula kamu ini ya mentang-mentang orang kaya jadi ngomong nya begitu"

Nattaniel mengernyit kesal, "Aku kan minta baik-baik, Pak. Aku juga mau bayar, tapi kok bapak ngomong nya gitu? Dosa tau pak bikin sakit hati orang hamil"

Bapak pemilik pohon mangga itu total terdiam dan menatap Nattaniel dengan penuh ketidakpercayaan, bahkan beliau menatap Nattaniel yang memakai sweater putih itu dari atas sampai ke bawah membuat Nattaniel memeluk perut buncit nya tidak nyaman.

"Apa-apaan? Siapa yang hamil? Kamu? Aneh-aneh aja" Ketus Bapak itu membuat Nattaniel geram.

Rasanya begitu tidak nyaman saat mendengar semua perkataan Bapak tersebut, Nattaniel jadi berfikir apakah ia ada salah kalimat saat meminta satu buah mangga tadi?

"Yang aneh tuh bapak, bukan aku. Dasar pelit" Sungut Nattaniel sebelum akhirnya pergi dari hadapan Bapak paruh baya tersebut yang kini memaki Nattaniel dengan kasar namun Nattaniel mana peduli.

Malchance (MileApo local) ✔️Where stories live. Discover now