49). U r Mine, I'm yours

2K 261 79
                                    


Beberapa hari berlalu setelah kepulangan Milen dan Nattaniel dari liburan nya di Bali. Milen pun telah sibuk kembali melaksanakan tanggung jawab nya sebagai seorang CEO di perusahaan miliknya sendiri sedangkan Nattaniel kini sedang bersiap-siap untuk belanja kebutuhan bulanan yang sudah menipis.

Nattaniel memutar mutar badan di hadapan cermin guna melihat penampilan nya hari ini, sweater abu oversize nya begitu sempurna menutupi perut buncit Nattaniel membuat pria itu tersenyum lebar.

"Good. Ayo kita berangkat"

Dengan senyum yang merekah, Nattaniel pun melangkahkan kaki menuju pintu utama dan menunggu taxi online disana. Ini adalah perintah mutlak dari Milen jika Nattaniel ingin bepergian seorang diri, padahal Nattaniel sangat ingin mengendarai motor nya tanpa harus menunggu seseorang datang menjemputnya.

Selama perjalanan Nattaniel hanya diam tanpa mengeluarkan suara, bahkan sampai ia berjalan didalam supermarket pun ia begitu fokus mengingat-mengingat apa saja yang harus ia beli untuk kebutuhan bulanan nya.

"Susu, ayam, sabun, chitato, pocky, cookies, tictic, cimory, chocopie, hmm apa lagi ya..." Gumam Nattaniel seraya berpikir.

"Ah sayuran!!" Pekik nya lalu dengan riang Nattaniel mendorong troli belanjaan nya menuju tempat sayuran.

Wajah Nattaniel pun kembali fokus memilih dan memilah beberapa sayuran dan juga beberapa bumbu dapur. Setelah dirasa semua komplit, Nattaniel bergegas menuju kasir untuk melakukan pembayaran.

Kaki jenjang nya sesekali mengetuk lantai menandakan bahwa ia bosan menunggu antrian pembayaran di kasir, sampai akhirnya Nattaniel di kagetkan dengan dering telpon yang baru saja berbunyi di saku celana nya. Nattaniel dengan terburu merogoh dan mengambil ponsel nya karena beberapa tatap mata kini sudah melirik ke arah dirinya.

"Bunda?" Gumam nya kecil.

Dengan ragu Nattaniel pun menjawab panggilan telpon tersebut, "Halo... Bunda?"

'Akhirnya kamu angkat telpon Bunda. Dimana kamu?'

"Eum di supermarket" Jawab Nattaniel kikuk sembari menunggu belanjaan nya yang sedang di scan.

'Nak, bisa kamu ke rumah sakit Medistra sekarang?'

Kening Nattaniel mengernyit dalam saat mendengar perkataan sang Bunda, "Rumah sakit? Siapa yang sakit? Bunda?"

'Namira'

Dengan fokus yang terpecah belah, Nattaniel pun memberikan sebuah kartu kredit pada sang kasir untuk membayar semua belanjaan nya. Setelah selesai Nattaniel mengambil kembali kartu tersebut dan membawa serta belanjaan nya lalu pergi dari supermarket tersebut.

"Aku kesana sekarang" Jawab nya pada sang Bunda sebelum ia menutup sambungan telepon nya.

Selama perjalanan Nattaniel menggenggam ponsel nya dengan gusar, wajah nya terlihat bingung sekarang. Apakah ia harus memberitahu Milen tentang ia yang akan menemui Namira?

"Ah jangan deh" Gumam nya lalu menyimpan kembali ponsel nya kedalam saku celana.

Nattaniel tahu, Milen benar-benar tidak suka jika ia menemui Namira ataupun Bunda nya. Dan Nattaniel pun mengerti mengapa Milen bersikap demikian, setelah semua yang terjadi belakangan ini Nattaniel sangat memaklumi jika Milen benar-benar membenci keluarga Wistara.

"Sudah sampai" Ucap pak sopir.

Setelah menarik nafas nya dalam, Nattaniel pun turun dengan membawa dua kresek belanjaan di masing-masing tangan nya. Merasa bahwa dirinya sangat kerepotan Nattaniel pun menghampiri pos satpam yang berada di gerbang depan sana lalu ia dengan memelas meminta tolong untuk menitipkan barang belanjaan nya disana.

Malchance (MileApo local) ✔️Where stories live. Discover now