34). Maaf, Tuan...

2.2K 282 71
                                    


Sebuah bangunan rumah di komplek Angkasa Pura kini menjadi pusat perhatian Milen, rumah yang berada di alamat pemberian Jaka itu ternyata sedang kosong dan tidak ada seorang pun didalam nya membuat Milen dan teman-teman hanya menatap tajam ke arah rumah tersebut.

Apa yang dilakukan Milen tentu nya mengundang perhatian orang-orang setempat, mereka menatap bingung ke arah Milen, Yushar, Bima, Jefry dan yang lainnya lalu seorang pemuda memberanikan diri untuk menghampiri Milen dan bertanya tentang apa yang sedang Milen lalukan disana.

"Permisi, Mas? Mas ini debt colector ya? Kalau mau Mas bisa datang nanti malem karna penghuni rumah ini biasanya pulang jam 7, Mas" Ucap Pemuda tersebut membuat Milen total mendelik tajam.

"Kamu kenal Reno?" Tanya Milen penuh intimidasi membuat pemuda tersebut mengerjap ketakutan.

"I-iya. Reno anak dari pemilik rumah in-"

"Dimana dia?" Potong Milen tidak sabaran.

Pemuda yang terlihat masih duduk di bangku sekolah itu mengusap tengkuk nya canggung, "Kalau Reno ngga ada dirumah berarti dia lagi di mar-"

"Kasih alamatnya. Sekarang"

Pemuda itu lagi-lagi mengerjap canggung saat Milen kembali memotong perkataan nya. Namun wajah menyeramkan Milen tentu membuat Pemuda itu tidak bisa berkutik, akhirnya Pemuda tersebut menerima sodoran ponsel dari Milen lalu mengetikkan sebuah alamat disana dengan jari yang sedikit bergetar.

"Bisa ngetik yang bener gak kamu?! Apa perlu saya-"

"Sam. Keep calm" Tegur Jefry membuat Milen mendelik kesal.

Milen pun merampas ponsel nya saat pemuda tersebut selesai mengetik alamat, setelah membaca alamat tersebut Milen pun masuk kedalam mobil begitu saja tanpa berkata apapun.

Benar-benar tidak tau terima kasih batin pemuda itu.

"Dek, makasih ya informasinya" Ucap Jefry mewakili Milen yang kini sudah pergi tanpa ucapan terima kasih.

Namun saat Jefry akan menaiki motor nya, pemuda tersebut mencekal pergelangan tangan Jefry dengan kuat membuat Jefry mengangkat sebelah alis nya kebingungan.

"Eum kak, nanti jangan kasih tau Reno ya kalau aku yang kasih alamat markas dia" Ucap pemuda itu.

Jefry tersenyum kecil, "Oke, kamu tenang aja. Nama kamu siapa?"

"Batara"

"Sip. Kamu aman kok" Jawab Jefry yang kemudian langsung pergi menyusul semua teman nya meninggalkan Tara yang kini berdiri gusar di tangah jalan komplek.

'Reno kalo ngutang kenapa sama orang serem mulu ya, ngeri' Batin Tara meringis ngeri.

°°°

Saat ini Nattaniel berdiri dengan penuh amarah saat melihat kawan nya- Dewa yang penuh luka lebam dan babak belur. Di hadapan nya berdiri Reno dengan wajah pongah nya menatap Nattaniel dari bawah ke atas, sungguh hal itu membuat Nattaniel muak setengah mati.

"Lo itu kenapa sih? Kita salah apa sama lo?" Tanya Nattaniel yang kemudian melirik sekilas ke arah Winata yang kini sedang di hadang dua pria komplotan Reno.

Reno terkekeh pelan, "Yang salah temen lo doang, kok..."

"... Mereka jadiin lo bahan taruhan ke gue" Bisik Reno tepat di samping telinga Nattaniel.

DEG

"Kenapa? Kok bengong, huh?" Tanya Reno dengan seringaian picik nya di hadapan Nattaniel.

Malchance (MileApo local) ✔️Where stories live. Discover now