50). Permintaan maaf Namira

2K 262 22
                                    

Pagi ini Nattaniel sudah sibuk berkutat didapur seorang diri. Milen yang masih tertidur pun seketika mengerjap saat indera penciuman nya mencium wangi lezat dari masakan yang Nattaniel buat, mengetahui bahwa suami manis nya berkutat di dapur seorang diri Milen pun bergegas meregangkan tubuh nya lalu pergi menghampiri Nattaniel.

"Selamat pagi, manis"

Tubuh Nattaniel seketika terlonjak saat Milen memeluk pinggang nya lembut dari arah belakang. Milen pun hanya terkekeh lalu menyangga dagu nya di bagian bahu milik Nattaniel.

"Cuci muka dulu sana. Hampir aja ini wajan aku lempar" Ketus Nattaniel yang merasa sebal pada sang suami.

"Lempar aja, nanti aku beli yang baru"

Chup~

Merasa bahwa bagian lehernya basah dan panas, Nattaniel pun menggeliat tidak nyaman didalam pelukan Milen yang kian mengerat. Sebelah tangan yang semula memegang sebuah spatula itu pun kini beralih mencengkram tangan Milen yang berada di perutnya dengan kencang, terlebih saat Milen sedang membubuhkan tanda pada leher mulus milik Nattaniel.

"Ugh aku lagi masak!!" Protes Nattaniel seraya berusaha mendorong tubuh besar Milen agar menjauh.

Namun alih-alih menjauh, Milen justru semakin mempererat pelukan nya dan semakin ganas menciumi leher Nattaniel membuat Nattaniel mau tidak mau mendongak pasrah.

"Kamu wangi banget" Gumam Milen setelah mengecup singkat tanda kemerahan hasil perbuatan nya.

Nattaniel mematikan kompor saat telur dadar buatannya sudah matang lalu ia berbalik badan menatap Milen yang sedang tersenyum kecil itu dengan kesal, "Lain kali jangan kayak gitu. Aku kaget, gimana kalo minyak panas nya gak sengaja aku lempar ke muka kamu"

"Kalau gitu aku lempar kamu ke kasur sebagai gantinya" Jawab Milen santai membuat Nattaniel mendengus sebal.

"Udah sana mandi abis itu sarapan biar gak telat masuk kantor"

Melihat wajah Nattaniel yang sedikit galak pagi ini, membuat Milen sangat ingin menggoda suami manis nya itu sampai menangis. Maka dari itu Milen mendorong tubuh Nattaniel sampai mentok pada pantry dapur membuat Nattaniel sedikit melotot protes.

"Mana morning kiss nya?" Tanya Milen dengan tatapan tajam.

"H-hah? Kok sekarang? Nanti aja kalau kamu mau berangkat" Jawab Nattaniel disela-sela kegugupan nya.

Milen merengut dan menggeleng pelan, "Nggak. Aku mau nya sekarang, aku ambil ya jatahku pagi ini"

"Hmphh-"

Tanpa menunggu jawaban dari suami manisnya, Milen dengan kasar menabrakan bibir tipis nya pada bibir sexy milik Nattaniel. Sebelah tangan Nattaniel mencengkram piyama Milen dengan erat sedangkan Milen begitu ahli memainkan lidah nya mengabsen setiap sudut mulut Nattaniel dengan ganas.

"Uhmm... Mmhh"

Mendengar desahan kecil Nattaniel, Milen pun semakin menekan tengkuk pria manis itu guna memperdalam ciuman nya. Pagutan itu berlangsung sedikit lama membuat Nattaniel sedikit kelojotan saat pasokan udara terasa semakin menipis, dengan tenaga yang tersisa Nattaniel pun memukul-mukul pelan pundak Milen untuk memberi kode bahwa ia sudah merasa sesak saat ini.

Cup~

"Aahh hah... Hah... Sial" Umpat Nattaniel pelan di sela-sela nafas nya yang tidak teratur.

Milen menatap intens pada Nattaniel yang kini sibuk mengatur nafas nya dengan wajah yang memerah total. Dalam hati Milen membatin, mengapa Nattaniel terlihat sangat cantik dan menggoda jika dalam keadaan seperti ini?

Malchance (MileApo local) ✔️Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz