27). Ex-Boyfriend

3.1K 322 64
                                    


Siang ini Nattaniel sedang sibuk mencuci motor kesayangan nya yang sejak satu hari lalu ia bawa dari kediaman Bunda nya. Dengan senandung kecil Nattaniel terlihat sangat menikmati kegiatan nya tersebut terlebih saat sesi menyemprotkan air yang membuat motor itu seketika mengkilap, Nattaniel tersenyum puas setelah nya.

"Gila cakep bener" Gumam nya sebelum ia bergegas menyimpan selang air dan ember kembali pada tempat nya.

Waktu menunjukkan pukul 1 siang, Nattaniel pun melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum ia tidur siang dan berleha-leha. Akhir-akhir ini Nattaniel memikirkan tentang jalan hidup nya yang harus ia pilih, di satu sisi ia ingin membuka usaha bersama teman lainnya dan mengelola usaha tersebut dengan baik namun melihat sang suami yang berpendidikan tinggi dan sangat pintar dalam posisi nya menjadi seorang CEO membuat Nattaniel telak dibuat minder.

Dengusan kasar keluar dari bilah bibir Nattaniel yang saat ini sudah menyelesaikan acara mandi siang nya dan sedang terduduk di atas sofa ruang tengah. Layar tv yang menampilkan serial drama pintu berkah sama sekali tak ia lirik karena jujur saja Nattaniel merasa mual melihat seorang pria tua berkumis yang setiap hari melakukan maksiat.

"Apa gue ikut daftar bareng Jaka aja, ya?" Tanya nya pada diri sendiri.

Nattaniel mengerang kesal kemudian menyambar handphone nya guna mengecek isi chat bersama Milen yang ternyata masih belum terbalas, sepertinya hari ini Milen sangat sibuk sampai tak sempat membalas pesan Nattaniel yang bertanya tentang makan siang.

Beberapa hari yang lalu, Nattaniel sempat marah pada Milen yang tiba-tiba menyetubuhi nya tepat ketika Nattaniel akan menelpon Jaka yang memang tidak sempat ia jawab panggilan nya. Sampai saat ini Nattaniel pun belum bertemu dengan teman emosian nya itu karena Jaka sedang sibuk mencari-cari referensi kampus dan terkadang menghabiskan waktu di perpustakaan kota bersama Dewa. Hitung-hitung menemani Dewa sebelum anak itu mengikuti ujian SNMPTN katanya.

Ting

Mendengar bunyi notifikasi masuk, Nattaniel pun langsung menyambar ponsel nya berharap Milen membalas pesan. Namun hembusan nafas kasar refleks Nattaniel keluarkan saat melihat notifikasi yang tidak sesuai dengan harapan.

~Chef Stevan~

Wira, apa kabar?

Baik, Chef.

Terakhir kamu ikut kursus jari kamu
luka, sekarang gimana? Udah sembuh?

Udah kok

Syukurlah. Oh iya kalau kamu butuh
resep baru, kamu boleh tanya aku kapan
aja. We're friends from now on jadi jangan
sungkan ya?

Ya, Chef. Thanks in advance
Sent. 01.03 P.M

Percakapan tentang suatu hal yang tidak penting itu akhirnya Nattaniel hiraukan terlebih Nattaniel bukanlah orang yang suka dengan segala basa-basi murahan seperti itu. Bahkan sejak awal Nattaniel menyadari bahwa memang ada yang salah dengan Chef Stevan terhadap dirinya, dari mulai tatapan mata yang terlalu memuja, tutur kata yang terlalu lembut seakan menganggap Nattaniel adalah seorang perempuan, dan beberapa perlakuan manis yang Nattaniel tahu jelas maksud dari pria keturunan Hongkong tersebut.

Sudah dikatakan bukan bahwa Nattaniel yang begajulan ini adalah pengamat yang lumayan handal membuat ia peka terhadap sesuatu di sekitarnya.

Ting

"Ck si teplon ngapain lag- Oh" Gumam kekesalan Nattanel terhenti begitu saja saat melihat nama Winata terpampang jelas di bubble notifikasi nya.

Malchance (MileApo local) ✔️Where stories live. Discover now