30). Nattaniel yang cengeng

2.5K 321 45
                                    


Sejak Nattaniel mengalami sakit dan muntah-muntah 5 hari yang lalu, Nattaniel menjadi sangat sensitif dan juga senang bermanja pada Milen di setiap waktu. Tak jarang Milen merasa kewalahan dengan perilaku Nattaniel yang terkadang bisa menangis jika tidak ia turuti keinginan nya, entah apa yang terjadi dengan anak itu yang pasti Nattaniel yang sekarang sangat berbeda dengan Nattaniel yang senang membuat onar seperti dahulu.

Sofa empuk di ruang kantor milik Milen sangat membuat Nattaniel nyaman, pria manis itu dengan santai membaringkan tubuh nya disana sembari melihat Milen yang kini fokus pada tumpukan dokumen di atas meja. Di dalam hati Nattaniel merenungkan wujud dari fisik Milen yang benar-benar sempurna, kulit putih, alis tebal, mata yang sipit namun tajam, rahang yang tegas, bentuk bibir yang sempurna, semua terekam jelas dalam otak Nattaniel yang kini sudah tersenyum bangga tanpa sadar. Hey dude, pria sempurna itu jelas adalah suaminya sekarang.

"Kenapa ngeliatin terus?" Tanya Milen dengan nada lembut yang mendayu walaupun pandangan nya masih terfokus pada dokumen di atas meja.

"Gak boleh?"

Milen tersenyum kecil dan mengangkat wajah nya melihat suami manis yang sedang terbaring santai di atas sofa sana, "Kenapa, hm? Aku jadi gak fokus kalo diliatin terus"

"Humm... Yaudah fokus nya ke aku aja kalo gitu" Jawab Nattaniel lengkap dengan wajah tengil andalan nya.

"Dasar" Gumam Milen lalu kembali melanjutkan pekerjaan dengan senyum manis yang terpampang jelas di wajahnya.

Nattaniel terkikik kecil lalu meraih ponsel nya berniat memainkan salah satu game untuk mengusir kesunyian, Nattaniel jelas mengerti bahwa Milen kini tidak bisa ia ganggu karena memang ini masih dalam waktu kerja, ia tidak ingin membuat suaminya jengkel nantinya.

Ddrrtttt

"Iya, Satria?"

Nattaniel melirik sekilas pada Milen yang kini sedang berbicara dengan sang sekretaris melalui telepon kantor lalu pria manis itu kembali fokus pada layar ponsel di tangan nya.

'Tuan Dava ingin bertemu untuk membahas perihal project antar perusahaan'

Milen seketika melirik pada Nattaniel yang langsung mendudukkan tubuh nya saat nama Dava terdengar, dengan raut wajah yang super galak Nattaniel menatap Milen seolah ingin menguliti pria itu hidup-hidup jika sampai menerima permintaan pertemuan dari pria menyebalkan bernama Dava.

'Pak? Bagaimana? Jika Bapak sibuk maka saya-'

"Iya, saya sibuk"

Sambungan telepon itu berakhir setelah Satria menuruti apa yang dimaksud Milen, tatapan Milen dengan Nattaniel kini beradu dengan arti yang sangat bertolak belakang. Tatapan Milen sangat lembut berusaha menenangkan Nattaniel yang saat ini menatap nya dengan nyalang dan bringas.

"Nggak, nggak aku temuin. Udah jangan natap kayak gitu serem banget" Ucap Milen yang mengundang dengusan kasar dari Nattaniel.

"Fuck you!!" Jawab Nattaniel seraya mengacungkan jari tengah nya lurus ke arah Milen.

"Love you too"

Nattaniel mengernyitkan dahi nya jijik mendengar jawaban Milen yang seperti itu, "Najis"

Cklek

Atensi Milen dan juga Nattaniel teralihkan pada pintu yang terbuka, bola mata Nattaniel sontak mengerling malas saat ia melihat sosok pria berbalut celana bahan panjang lengkap dengan croptop hijau dan outer berwarna senada. Dengan wajah datar nya Nattaniel kembali duduk di sofa dan menyilangkan kaki nya.

"Ou, ternyata lagi sama suami ya? Astaga pantesan aku gak dibolehin masuk. Jangan gitu ya lain kali, kamu harus profesional dong... Milen~" Ucap Dava yang kemudian duduk tepat di hadapan Milen.

Malchance (MileApo local) ✔️Where stories live. Discover now