28). Kekhawatiran Milen

2.6K 296 42
                                    

Sudah hampir 30 menit Nattaniel tidak sadarkan diri setelah memuntahkan sesuatu di kamar mandi. Milen pun dengan cekatan mengolesi perut serta dada Nattaniel menggunakan minyak kayu putih berharap Nattaniel merasa nyaman dan cepat sadar, walaupun Milen bingung memikirkan apa penyebab Nattaniel seperti ini.

"Unh" Lenguh Nattaniel sebelum akhirnya membuka kedua mata.

Milen pun membenahi posisi duduk nya agar lebih waspada jikalau Nattaniel muntah kembali, namun setelah sadar Nattaniel hanya terdiam menatap Milen dengan tajam namun berkaca-kaca membuat Milen sontak mengerjap bingung.

"Ganti baju" Ucap Nattaniel.

"Kamu mau ganti baju? Seben-"

"Kamu. Kamu yang ganti baju" Potong Nattaniel yang tiba-tiba kekeh menyuruh Milen mengganti seluruh baju yang memang dipakai sejak pagi itu.

Tanpa mengatakan apapun Milen beranjak menuju lemari pakaian dan mengambil satu buah kaos hitam dan celana training dengan warna yang senada, walaupun dalam otak nya penuh pertanyaan tapi Milen lebih memilih diam dan segera mengganti bajunya didalam toilet kamar itu.

"Aku bau keringet, ya?" Tanya Milen setelah selesai dengan kegiatan nya.

Nattaniel menggeleng, "Kamu wangi tapi baju kamu bau jablay"

Helaan nafas panjang terdengar saat Milen mengerti apa yang dimaksud oleh Nattaniel, tak memberi respon apapun Milen kembali menaiki ranjang dan duduk bersandar di samping Nattaniel yang masih terbaring lemas.

"Mau ke dokter? Maaf kalo tadi aku bentak kamu" Ucap Milen lembut karena jujur melihat Nattaniel yang seperti ini ia merasa sangat kasihan.

Nattaniel kembali menggeleng, "Jangan ketemu Dava lagi. Aku gak suka, Milen"

"Iya, sekarang ke dokter dulu ya? Atau dokter nya yang dipanggil kesini?"

"Aku gak mau nyamperin dokter" Tolak Nattaniel dan Milen hanya mengangguk paham lalu Milen mencoba nenghubungi dokter langganan kakek nya agar beliau datang kerumah untuk mengecek keadaan Nattaniel.

Selama Milen menelpon, Nattaniel tidak bisa diam. Anak itu berguling mencari posisi yang sekira nya nyaman membuat atensi Milen tidak lepas dari tubuh bongsor suami nya itu, akhirnya setelah beberapa kali berubah posisi Nattaniel pun terdiam dengan menelungkup di bagian paha dan kaki milik Milen.

"Posisi nya yang bener, Natt. Nanti badan kamu sakit kalo tiduran di kaki aku begini" Tegur Milen seraya menyimpan ponsel setelah selesai menghubungi dokter tersebut.

"Hmh!! Perut aku sakit pengen muntah" Rengek Nattaniel lirih membuat Milen sontak mengusap bagian tengah punggung Nattaniel.

"Aku ambilin air anget, ya? Kamu minggir dulu sebentar"

Gelengan pelan Milen dapatkan dari Nattaniel yang bersikeras diam di posisinya. Bahkan Nattaniel memeluk sisi paha Milen semakin erat seakan tidak membiarkan Milen untuk pergi barang sebentar saja, akhirnya Milen hanya diam dalam posisi duduknya seraya mengusap lembut punggung Nattaniel membuat anak itu merasa tenang dan nyaman.

Disamping itu, otak Milen berpikir keras tentang penawaran kerja sama perusahaan Dava yang tentu besar keuntungan nya untuk perusahaan Milen. Project yang akan mereka lakukan termasuk project yang sedikit besar dan mungkin nilai saham perusahaan Milen akan naik drastis jika berhasil, namun melihat Nattaniel yang seperti ini Milen harus kembali berfikir dengan matang.

"Jangan deketin Dava!!"

"Nggak. Udah jangan bawel, lagi sakit juga" Jawab Milen sedikit menegaskan membuat Nattaniel merengut.

Malchance (MileApo local) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang