Until I Collapse Part 13

5K 536 21
                                        

Malam harinya, Freya sibuk mengacak-acak lemari pakaiannya dan membuangnya asal sampai berserakan dimana-mana.

"Duh! Baju apa ya bingung?"

"Masa yang ini sih?"

"Ah kalo ini kaya ibu-ibu."

"Apa ini aja ya?"

Kyla yang sedang berjalan melewati kamar Freya tak sengaja menangkap adiknya itu yang sedang mengacak-acak isi lemari nya. "Dek, kamu ngapain?"

"Mau jalan."

Kyla membelalakan mata nya sempurna. "Jalan? sama siapa?" dengan cepat ia berteriak memanggil Zara juga Bunda nya. "ZARA!! BUNDA!! SINIII."

"Ada apa sih Kyla, jam segini udah teriak-teriak." tegur sang Bunda.

"tuh liat masa anak Bunda mau jalan sama cowok."

Freya menoleh dengan sedikit ketus. "Bukan cowok, ini cewek."

Zara menatap tidak percaya pada adiknya. "Masa sih? kalo cewek kenapa harus rapih? sampe kamu acak-acak gitu lemari."

"Soalnya aku mau pergi sama Flora." jawab Freya.

"Serius dek?" tanya kedua Kakaknya berbarengan.

"Iya. udah-udah kalian keluar dulu aku masih mau cari baju yang pas." usir Freya.

Freya belum menemukan pakaian yang pas untuk malam ini. Ini pertama kalinya Freya nge-date. sebelum-sebelumnya ia belum pernah sama sekali merasakan bagaimana rasanya nge-date.

Jangan pertanyakan soal Jasson, Freya sudah tidak menganggapnya lagi apalagi menganggapnya sebagai mantan. Freya sangat tidak sudi.

Dan akhirnya ketemu. Setelah itu Freya melangkah ke kamar mandi. Memanjakan dirinya dengan luluran, dan berendam.

Setelah semuanya selesai, Freya keluar dari kamar mandi dengan tubuhnya yang dililit oleh handuk bermodel piyama. Kemudian beralih ke meja rias, ia nyalakan hairdryer karena ia tadi keramas. Tak lupa juga mencatoknya sedikit agar lebih rapi.

Semua selesai, ia mengganti pakaian yang telah ia pilih tadi. Mempoleskan sedikit make-up agar tidak terlihat lesu. Menyemprotkan sedikit parfume di bagian tangan sekaligus leher.

"Kok kayaknya gue berlebihan banget ya?"

"Aduh udah gila nih gue, cuma mau jalan-jalan doang, Freya! udah berasa mau married." batinnya.

Dengan senyuman yang mengembang, Flora menikmati ritual mandinya dengan air hangat yang bercucuran dari shower.

Setelah selesai, Flora keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melilit di badannya.

la tidak peduli dengan ke-lima sahabatnya yang berada di ruang bawah yang tengah menikmati game Play station 5.

Flora membuka lemari pakaiannya, ia meraih kaos putih polos dan juga jaket hitam biasa. Kemudian ia kenakan di tubuh atletisnya, sambil memandang dirinya sendiri di depan kaca.

Flora keluar dari kamar dan turun sambil membawa kotak yang berisikan hadiah kecil yang baru saja ia beli sepulang sekolah tadi, tak lupa juga senyuman yang tidak bisa di jelaskan lagi dengan kata-kata.

"Loh? Flora kamu mau kemana, Sayang?" tanya Veranda yang baru saja keluar dari arah dapur.

Flora bukannya menjawab malah menyengir. "Kamu gimana sih? Bukan nya jawab malah nyengir. Bunda tanya, kamu mau kemana? Di sini ada teman-teman kamu loh main, masa kamu tinggal?"

"Biarin aja Bun. Flora mau pergi dulu sama Freya." jawab Flora.

Flora mencium punggung tangan Veranda. lalu melangkah mengambil kunci mobil, melewati ruang tengah yang dimana para sahabatnya itu masih anteng bermain Play station.

Until I Collapse (FreFlo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang