Ujian telah usai sejak 3 hari yang lalu, hari ini bertepatan di hari Sabtu adalah hari di mana semua siswa-siswi melakukan pengambilan raport semester. Setelah kejadian yang bisa di bilang 'masih pemanasan' saat awal ujian kemarin, Flora dan Freya masih belum melepaskan kesepakatan mereka untuk bersaing sebelum hasil peringat angkatannya itu di umumkan.
XII IPA 2
PERINGKAT PERTAMA:
FLORA SHAFIQA MAVERICK (95,20)XII IPA 1
PERINGKAT KEDUA:
FREYANA SHIFA CHAESARA (95,10)Hati Freya sedikit menciut saat melihat hasil peringkat yang sudah di tempelkan di papan pengumuman sekolah. Sangat tipis sekali angka koma nilai rata-rata dirinya dan juga Flora, tapi tetap saja Freya sedikit kecewa.
Kelas XII IPA 1 dan 2 berhasil di buat heboh, karena sepasang kekasih itu mendapatkan peringkat dengan nilai rata-rata paling tertinggi se-angkatan. Bahkan, ada yang tidak menyangka akan nilai yang di dapat Flora, padahal tahun-tahun sebelumnya Freya selalu unggul.
"Masih percobaan kan?" tanya Lulu yang tiba-tiba muncul entah dari mana.
Freya menoleh dan mengangguk. "Pemanasan sih lebih tepatnya, sebelum bersaing di Try Out."
"Bersyukur. Nilai rata-rata lo dan Flora itu udah
paling tinggi se-angkatan." ucap Lulu."Tuh, anak-anak lain pada heboh." Lulu menunjuk segerombolan siswa-siswi menggunakan dagunya.
Freya membuang nafas, kemudian ia mengelus dadanya sebagai tanda syukur. "Iya, Lu. Alhamdulillah. Setidaknya gue masih bisa dapet yang terbaik."
Lulu menepuk pundak Freya dua kali. "Waktu Try Out nanti, gue dukung lo." kata Lulu jujur.
Freya mengangguk. "Iya, Lu. Gue usahain."
Lulu tersenyum. "Jangan cuma buat orang lain, buat diri lo sendiri itu penting. Oh ya, By the way, congrats. Gue tunggu kalian bersaing di Try Out nanti. Pokoknya kalahin aja Flora."
Freya terkekeh. "Alasannya?"
Lulu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Nggak ada sih. Pengen aja." Freya manggut-manggut. "Yaudah, gue ke lapangan belakang dulu. Oh ya, gue mau minta tolong sesuatu sama lo,"
"Apa?"
"Sampein salam gue ke Marsha. Okay?" Lulu pergi meninggalkan Freya berdiri sendirian di depan kelas.
Freya mengerutkan dahi dan menunjuk dirinya sendiri. "Lah, kenapa jadi gue yang di suruh nyampein? Kan dia yang deket?"
***
Setelah menerima hasil ujian dan juga raport, tujuh inti Crucio itu kini tengah berada di lapangan belakang bermain sepak bola bersama siswa kelas lain. Karena hari ini mereka telah mendapatkan raport dan juga pulang pagi, jadi mereka manfaatkan saja sisa waktunya dengan bermain.
"Oper sini, Jess!" teriak Oniel pada Jessi.
Jessi mengoper bolanya itu ke arah Oniel. "Kasih ke Flora, Niel."
"Woy woy dekat gawang awas bablas!" teriak Olla. "Awas Lulu ngepot, woy!"
Zee berlari melewati Oniel yang sedang berlari kecil dan dengan iseng ia menyenggolnya. "Awas, awas! Bulldozer lewat!"
DUG
Yang di senggol itu mendengus kesal, dan hampir saja terjatuh. "Zee, bangsat! Mata lo pindah pantat? Gue colok tuh mata lo!"

YOU ARE READING
Until I Collapse (FreFlo)
FanfictionWARNING! ⚠️18+ [Harsh words, crime, kissing, and etc] INI FIKSI JADI TOLONG JANGAN DIBAWA-BAWA KE KEHIDUPAN ASLI PEMERAN. Freyana Shifa Chaesara seorang siswi teladan yang mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di Salazar International School. hidup...