kedua tangan Flora bertumpu di atas meja belajar. "Sabar sebentar Del, tolong. bantuin gue sebentar aja." lirihnya.
Flora menunduk. meskipun ia diam, pikirannya itu tidak pernah lupa akan kedaan Adel. karena di antara mereka semua, hanya Adel yang paling Flora beratkan di situasi seperti ini selama betahun-tahun sejak kepergian Mira.
"Flo," panggil Vivi.
merasa terpanggil, Flora menoleh.
"DI panggil Bunda. waktu nya sarapan,"
Flora mengangguk seraya memasukkan ponselnya ke dalam saku celana, kemudian ia selempangkan salah satu tas nya itu di pundak kanan. sesekali juga ia menyisir rambutnya itu menggunakan jari-jarinya.
"Pagi Yah, Bun!" sapa Flora pada kedua orang tuanya yang baru saja turun dari tangga.
"Kamu mau sarapan apa Sayang? mau Bunda bikinin apa?"
Flora menggeleng pelan. "roti aja Bunda."
Veranda tersenyum. "Yaudah. susu nya jangan lupa di minum ya, kebiasaan kamu suka lupa minum susu,"
"Iya Bunda yang cantik."
"Kakak juga susu nya jangan lupa di minum,"
Vivi mengangguk samar sambil mengunyah nasi goreng yang berada di mulutnya.
"Luka lo masih sakit?" tanya Vivi.
Flora menggeleng pelan. "Tinggal bekasnya aja. udah ngga papa."
"Hobby banget sih lo berantem, lain kali nggak usah berantem-berantem dah apalagi berantemnya sama Lulu." ujar Vivi.
"Latihan boxing ujung nya berantem itu hal wajar. adu mulut aja nggak cukup. Ayah dulu juga sama kayak kamu. ada masalah larinya pake boxing. dulu Ayah second lead bukan leader geng motor, Om Bima leader nya," celetuk Kinal.
"kebalik Yah," Flora meneguk segelas susu itu sampai habis tak bersisa. kemudian ia bangkit dari duduknya, mencium punggung tangan Kinal dan Veranda secara bergantian. "Flora berangkat dul Yah, Bunda,"
Kinal mengangguk. "Hati-hati jangan ngebut!"
"Hati-Hati ya Sayang."
"Hati-hati lo, kalo mobil lecet gue gamau bantu biaya repaint nya."
Flora mengangguk. "Assalamu'alaikum!"
"Wa'alaikumsalam!" jawab Kinal, Vivi dan Veranda bersamaan.
setelah punggung anak kedua nya itu sduak tak terlihat lagi, Veranda memandang suaminya dengan tatapan khawatir.
"Mas, Mas yakin Flora bakal mau?" tanyanya dengan khawatir.
Kinal melipat kertas korannya seraya menggeleng. "Mas tau Flora anaknya sangat berprinsip dan selalu berpegang teguh pada komitmen. biar dia yang memutuskan semuanya."
Veranda membuang nafas pasrah. "semoga keputusannya Flora itu yang terbaik ya Mas, aku khawatir,"
Kinal bangkit mengelus lengan istrinya agar tenang. "Anak kita udah bukan anak kecil lagi Sayang. Vivi sudah kuliah, Flora juga sebentar lagi lulus, dia udah selangkah lebih dewasa. Mas tau apa yang akan Flora putuskan nantinya. dia bisa ngatur jalannya sendiri. kamu sabar ya?"
***
Pagi ini semester baru akan di mulai. banyak ujian yang akan kelas XII lewati. dan yang paling utama adalah Ujian Nasional atau bisa di bilang Ujian Kelulusan. beberapa bulan lagi pengumuman hasil SNMPTN.
empat dari inti Crucio, Flora, Lulu, Zee, Oniel, mereka berhasil selangkah memasuki peringkat eligible dari kalangan siswa IPA. tak hanya itu, Freya Muthe dan Christy pun juga termasuk.

ВЫ ЧИТАЕТЕ
Until I Collapse (FreFlo)
ФанфикWARNING! ⚠️18+ [Harsh words, crime, kissing, and etc] INI FIKSI JADI TOLONG JANGAN DIBAWA-BAWA KE KEHIDUPAN ASLI PEMERAN. Freyana Shifa Chaesara seorang siswi teladan yang mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di Salazar International School. hidup...