Until I Collapse Part 59

2.3K 276 25
                                        

mobil Freya terparkir rapi di sebuah gudang tak terpakai yang jaraknya sangat jauh dari area kota. area jalanan disana sangat gelap. hanya terdapat cahaya dari satu lampu yang remang-remang.

sebelum masuk ke dalam gedung, Freya mengganti hoodie abu-abunya dengan jaket hitam berlambang Aodra. sekaligus mempersiapkan diri dengan menyembunyikan benda yang cukup berbahaya di balik saku celana belakang.

aura Freya berubh tajam menyeramkan. Freya yang selama ini di kenal sebagai gadis manja, Hyperactive, dan bawel itu  memiliki sisi gelap tersendiri yang banyak sekali orang tidak tau.

"DImana?"

bodyguard itu menunjuk ke salah satu pintu yang jaraknya tidak jauh dari posisi Freya berdiri.

"di sana, Nona."

kaki freya melangkah memasuki ruangan yang setengah gelap. hanya ada satu lampu remang-remang yang menerangi ruangan itu.

terlihat, Luis duduk dengan kedua tangan dan kaki melebar yang di ikat rapat menggunakan tali. dan juga mulut yang tertutup dengan lakban hitam.

Luis membelalakan matanya sempurna, disaat freya melangkah mendekati dirinya.

Freya tersenyum smirk. "kaget?"

Freya melepaskan lakban yang menutup mulut Luis dengan kasar hanya dengan satu tarikan.

"Lo?" beo Luis. "Apa-apaan lo nyulik terus ngurung gue disini hah?!"

satu kaki freya terangkat dan ia hentakkan tepat di bagian tengah dasar kulit di antara kedua paha Luis.

"menurut lo, gue mau ngapain?" jawab Freya dengan santai.

Luis semakin berhasil di buat emosi. "LEPASIN GUE!"

"LEPASIN GUE ANJING! MAKSUD LO APA HAH?!" Luis terus berteriak meminta untuk di lepaskan.

jari jemari Freya menyisir rambut cowok itu dengan lembut. "Kalo gue lepasin, emangnya lo mau kemana, hm? mau laporan ke ketua lo?"

tangan kiri Freya hendak mengambil sesuatu dari saku belakang celananya. setelah itu, ia tempelkan benda itu di leher Luis. sesekali juga ia meraba wajah Luis yang masih membekas babak belur itu menggunakan benda tersebut.

"lo bakal gue bebasin, asal lo jawab pertanyaan gue dengan jujur,"

Luis meringis saat ujung benda itu mengenai luka di pelipisnya.

"Sssh! A-apa?" tanya Luis terbata-bata.

"lo kan yang udah coba neror gue pake nomer hpnya Zee?"

Luis terdiam. terlihat wajahnya berubah panik. sangat panik.

"jawab!!!" bentak Freya. suara bentakan Freya sangat tinggi, dan itu berhasil mengejutkan Luis.

Luis menggeleng. "Bukan gue" jawab Luis dengan lantang.

mata Freya semakin tajam. ia tersenyum kecut. tangannya semakin asik memainkan belati tajam itu. meraba wajah Luis lagi hingga terhenti di leher.

"masih ngga mau ngaku, hm? masih mau ngeles?"

Freya semakin mengarahkan belati itu di leher Luis hingga meninggalkan bekas goresan. jika Freya menekankan belati itu dan menyerat tanganya lebih dalam, mungkin darah segar Luis sudah mengucur dengan deras. dan sudah di pastikan Luis tiada.

"I-iya iya gue ngaku. gue yang ngelakuin, tapi tujuan gue bukan ke lo, tapi ke Zee," jawab Luis ketakutan. keringat sudah membasahi seluruh wajahnya.

"ada masalah apa lo sama Zee? ngapain lo sasarin ke gue, hah?!"

Until I Collapse (FreFlo)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora