Until I Collapse Part 56

4K 339 43
                                    

DOR

DOR

dengan santai dan jagonya. Freya berhasil memecahkan rekor latihan olahraga menembak nya di shooting range. di pukul 10 pagi ini, sang Ayah mengajak putrinya itu untuk melakukan olahraga menembak.

dan kebetulan juga hari ini adalah hari terakhir libur sebelum pergantian tahun. Bobby ingin menghabiskan waktu luang ini bersama sang Putri.

"makin jago kamu Fre," celetuk sang Ayah, Bobby.

Freya tersenyum. "Freya udah lama nggak latihan Yah. ini aja masih kurang maksimal,"

"Bobby mengelus surai putrinya. "Nggak papa. latihan lagi ya sayang, tapi inget jangan pake ilmu ini buat seenaknya." Freya tersenyum kecil dan mengangguk.

"Yaudah, Ayah mau ngobrol sama temen sebentar ya,"

Freya mengangguk dan tersenyum "Iya yah."

pada saat Freya menatap fokus dan hendak melanjutkan aksi menembaknya, tiba-tiba ia menjadi tidak yakin. ingatannya kembali menerawang di kejadian saat menjalankan pelacakan dua hari yang lalu.

"dendam sama siapa lagi lo? ini hpnya siapa?"

"Zee. gue pengen Zee di benci abis-abisan sama anak Crucio, terlebih lagi sama Flora. itu salah satu tujuan gue Bang, Gue dendam akut sama Zee,"

"Guinen memang bodoh, Licik!"

"cepat atau lambat, lo bakal tau rahasia terbesar mengenai kejadian ini, peri kecil."

mengingat kalimat-kalimat itu, Freya menggeleng-gelengkan kepalanya tidak fokus dan alhasil tembakannya itu meleset ke samping.

"Ck! Shit!" umpatnya

ia menghentikan aksi latihan menembaknya sementara. Freya mencoba merenungkan kembali kejadian yang telah terjadi dua hari yang lalu. pelacakan kemarin sama sekali belum di kupas tuntas oleh dirinya dan juga Flora, karena Adel. bahkan sampai saat ini Adel sama sekali tidak ada kabar.

beberapa kali juga di antara mereka yang mencoba menghubungi Adel, khususnya Ashel, tapi ponsel Adel tidak aktif. bahkan Adel pun juga tidak ada di rumahnya. dan di tambah lagi dengan adanya perang dingin antara Lulu dan juga Marsha, yang sangat mempengaruhi dan juga menghambat rencana mereka.

keadaan semakin tidak memungkinkan untuk melanjutkan misi perdendaman demi keadilan ini. masalah bukannya tuntas, tapi semakin bertambah.

"Kalo emang di balik ini semua penyebabnya dari dalang utama, berarti ini semua udah direncanain dari lama. nomor orang yang ngasih gue informasi dan juga flashdisk itu dia ada di pihak gue," celetuknya.

Nada suaranya sengaja ia kecilkan agar tidak terdengar oleh orang sekitar.

"dan untuk teror itu mereka sengaja pake nomor hp nya Zee untuk dijadiin umpan sama salah satu anggotanya Guinen terus di kirim ke gue, supaya Zee dibenci sama anak Crucio yang lain,"

"Kalo emang salah satu dari mereka punya masalah sama Zee, berarti mereka punya masalah sendiri,"

"Terus kenapa juga waktu itu tiba-tiba Kathrin yang deket sama Oniel mau di lecehin, dan siapa yang nyelametin, kalo pun orang yang dimaksud Kathrin itu orang yang Flora maksud, seharusnya dia berani nunjukin diri, bukan sembunyi kayak gini,"

Freya membuang nafas pasrah. "Nggak, Mira nggak mungkin masih hidup, gue yakin ini semua bukan ulahnya dia, tapi orang lain," sambungnya.

Freya kembali bangkit dari duduknya dan melanjutkan aksi olahraga menembaknya. kali ini ia melakukan tembakan dengan ganas. tidak salah jika Freya sangat jago perihal menembak. 

Until I Collapse (FreFlo)Where stories live. Discover now