WARNING!
⚠️18+ [Harsh words, crime, kissing, and etc]
INI FIKSI JADI TOLONG JANGAN DIBAWA-BAWA KE KEHIDUPAN ASLI PEMERAN.
Freyana Shifa Chaesara seorang siswi teladan yang mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di Salazar International School. hidup...
Malam hari tepat di pukul 19.30 malam, setelah anak inti yang lain pulang, Flora memutuskan untuk kembali ke Rumah Sakit. Memberikan sesuatu untuk Gracia dan juga Adel.
Pada saat mengetuk dan membuka pintu, terlihat Zee dan Adel tertidur lelap, kecuali Gracia. Ibunda dari Zee itu tengah membaca buku.
"Tante," panggil Flora.
Gracia menoleh. "Eh, Flora. Kenapa? Ada yang ketinggalan ya?"
Flora menggeleng. "Flora mau ngasih ini, Tante." jawab Flora seraya menyodorkan kantung plastik yang berisikan makanan beserta minuman.
Gracia menerimanya. "Aduh makasih banyak ya. Padahal makanan di sini masih banyak, jadi ngerepotin gini,"
"Nggak papa, Tante. Zee masih belum di bolehin pulang?" tanya Flora.
Gracia memandang Zee yang masih terbaring tidur di atas ranjang. "Kemungkinan lusa di bolehin pulang. Tapi kalo besok kondisi Zee lebih membaik dari sekarang, mungkin besok,"
Flora manggut-manggut. "Semoga besok Zee membaik ya, Tante."
"Amin. Semoga aja. Bentar lagi kalian juga Try out kan?"
Flora mencium punggung tangan Gracia. "Flora permisi, Tante."
Setelah berpamitan dan menutup pintu. Flora meraba saku celananya hendak mengirimkan pesan untuk seseorang.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sudut bibir Flora tertarik kecil saat membaca isi pesan dari Freya. Cerewet nya Freya masih tetap sama tidak berubah. Entah itu secara langsung atau tidak langsung.
Flora melangkahkan kakinya menuju koridor utama, di karenakan koridor dekat area parkir sangat ramai. Sorot matanya tidak sengaja menangkap seseorang berpakaian hoodie hitam, dari postur tubuh orang itu, Flora sangat amat mengenalinya. Bahkan dari cara berjalannya pun Flora tahu.
Terlihat seseorang itu baru saja keluar dari salah satu ruangan Dokter spesialis penyakit dalam.