"Selesai makan jangan langsung minum obat ya, tunggu beberapa menit dulu," ujar Veranda--Bunda Flora.
Freya mengangguk. "Iya, Tante."
Veranda tersenyum dan meletakkan kembali piring yang berisikan nasi dan beberapa lauk yang ia bawakan dari rumah khusus untuk Freya.
Hari ini hari minggu, sesuai apa yang Flora katakan, Veranda alias Bundanya itu datang menjenguk Freya yang di kabarkan jatuh sakit akibat kecelakaan semalam.
Semalam Veranda sempat menanyakan kabar Flora kenapa tidak pulang cepat, padahal hari sudah larut, dengan pasrahnya Flora mengatakan bahwa ia ada di Rumah Sakit, menemani Freya karena kecelakaan. Dan dari situlah Veranda tahu.
"Makasih ya, Tante. Jadi ngerepotin gini." ujar Freya.
"Nggak papa. Kamu udah Tante anggap seperti anak Tante sendiri." jawab Veranda sambil mengelus lembut pundak Freya.
Mendengar hal itu, hati Freya sangat tersentuh.
"Cepet sembuh ya, Nak."
Freya tersenyum. "Iya, Tante. Do'ain ya." jawab Freya sambil mengelus lengan Veranda.
Terdengar suara ketukan pintu, Flora datang sambil menggandeng adik kecilnya-Michelle. Michelle berlari menghampiri Freya dan berdiri di samping ranjang sambil menggenggam permen lollipop yang baru saja Flora belikan dari kantin Rumah Sakit.
"Hai, Cantik!" sapa Freya mengelus lembut puncak kepala Michelle.
"Jangan di panggil cantik nanti kepedean." Bukan Michelle malah Kakaknya yang menyahut.
Veranda menatap Flora pertanda 'jangan gangguin adiknya!' Flora yang di tatap seperti itu hanya bisa menyengir.
"Akak atit?" tanya Michelle sambil memainkan ujung pakaian Freya dengan jari-jari kecilnya yang sungguh gemas.
Freya mengangguk. "Iya Akak atit. Obatin dong,"
Michelle memutar badannya menghadap Veranda sambil menunjuk pinggiran kasur menggunakan jari telunjuknya.
"Unda."
Veranda menggeleng. "No no. Kak Freya harus istirahat Michie sama Kakak aja ya?"
"Aaa Unda!" rengek Michelle sambil menghentakkan kakinya berkali-kali.
Freya tertawa melihat tingkah lucu Michelle. "Nggak papa, Tante dudukin aja di sini."
Veranda menoleh menatap Freya. "Nggak papa, Nak? Tapi kamu kan harus istirahat."
Freya mengangguk. "Iya, Tante gapapa. Dari pada Michie nya nanti makin ngambek biar sama Freya aja."
Pandangan Flora sedari tadi tidak berhenti memandang wajah cantik natural gadisnya. Meskipun sedikit pucat, cantiknya Freya tidak pernah pudar. Flora saja betah.
Veranda menggendong Michelle dan ia dudukkan di samping Freya. Freya sedikit menggeser posisinya agar sedikit lebih nyaman.
"Yeay!" seru Michelle sambil bergenjot di atas kasur bersama permen lollipop nya.
"Michie nggak boleh rewel ya? Bunda mau sarapan dulu, okay?" peringat Veranda sebelum meninggalkan ruangan.
"Ocey!" jawab Michelle sambil mengacungkan jempolnya. Veranda hanya bisa tersenyum.
Flora menghampiri Veranda. "Mau Flora temenin, Bun?"
Veranda menggeleng. "Nggak usah, biar Bunda sama Lulu sama teman-teman kamu aja, mereka ada di luar kan?" Flora mengangguk. "Yaudah bunda ke kantin dulu ya, Sayang? Kamu jagain Freya sama Michie." ucapnya sambil mengelus pipi Flora.

YOU ARE READING
Until I Collapse (FreFlo)
FanfictionWARNING! ⚠️18+ [Harsh words, crime, kissing, and etc] INI FIKSI JADI TOLONG JANGAN DIBAWA-BAWA KE KEHIDUPAN ASLI PEMERAN. Freyana Shifa Chaesara seorang siswi teladan yang mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di Salazar International School. hidup...