Until I Collapse Part 61

1.2K 206 28
                                    

Tepat di hari Sabtu, detik-detik mendekati hari Try Out, setelah melaksanakan KBM semua siswa kelas XII jurusan IPA-IPS-Bahasa di berikan bimbingan dan juga program studi pilihan jurusan melalui Wali kelas dan Guru pengajar sesuai studi yang di pilih.

Inti Crucio dan beberapa anggota lainnya kini mereka berada di gazebo dekat Masjid sekolah. Lulu menatap Zee, "jaitannya udah mendingan, Zee?" tanya Lulu.

Zee mengangguk samar. "agak perih dikit, cuma udah ngga papa,"

Flora pun juga bertanya. "masih basah?"

Zee menggeleng. "udah lumayan kering sih. ngga ngerasain gue, yang penting gue sehat, bisa sekolah aja udah bersyukur."

mendengar perbincangan dari Flora, Lulu dan juga Zee yang menanyakan perihal jahitan luka Zee, tiba-tiba Olla ikut menimbrung.

"oh ya Zee, seharusnya itu lo hari ini jangan sekolah sekalian," celetuk Olla tiba-tiba.

Zee mengerutkan dahi. "Lah, kenapa?"

"hari ini kan hari sabtu, terus besok minggu, lo masuk hari ini namanya hari kejepit. sayang seragam lo," jawab Olla.

"ngurusin hidup orang mulu, hidup lo tuh urusin, udah bener apa belum?" sahut Jessi ketus.

"maksudnya lo bilang gitu ke Zee apaan, lla? lo mau Zee baring terus di kasur? encok ntar pinggangnya," ujar Adel.

Olla menyangkal. "bukan gitu, maksud gue tuh, buat Zee hari ini itu hari kejepit, seragamnya kan sayang banget di pake sehari doang, jadi lebih baik ngga usah sekolah sekalian. kalian paham kan?" tanya Olla.

"Ya Allah, lla, otak lo kenapa? kenapa tiba-tiba random begini?" tanya Jessi heran. Ralat, lelah.

Olla menggeleng. "Alhamdulillah otak gue masih sehat. emang lo pikir otak gue abis kejedot tiba-tiba random? enggak deh kayaknya," jawab Olla dengan polosnya.

Oniel membuang nafasnya panjang. "Pan, tingkat depresot gue bentar lagi udah di ujung tanduk nih ya, jangan lo tambahin. gue capek!" ujar Oniel.

"lah, siapa yang nambahin, Opet? perasaan nya lo aja kali. alay!" jawab Olla.

"alay matamu!" balas Oniel kesal.

"Harusnya sih gitu lla, tapikan gue udah ketinggalan banyak materi pelajaran di kelas, masa gue masuk udah langsung Try Out? gue mau milih prodi jurusan juga kali," jawab Zee.

"iya juga sih, tapikan--" ucapan Olla terpotong karena Oniel memotongnya.

"halah hush hush! udah, terserah Zee mau sekolah atau enggak. mau sayang sama seragam atau ngga. yag jelas, lo diem. jangan banyak cingcong!" potong Oniel.

raut wajah Olla berubah kesal. "nyerobot omongan orang mulu lo. kan gue tadi cuma bilang, Zee kalo sekolah hari ini namanya hari kejepit, sayang seragamnya, kasihan pembantunya nyuci seragamnya mulu,"

"ya suka-sukanya Zee lah, mau hari kejepit kek, mau hari kalajengking kek, kecekek kek, salto kek. urusannya sama lo apa, lla? Ya Allah!" sahut Adel.

"cek suhu, niel!" titah Jessi.

Oniel segera meletakkan punggung tangannya di kening Olla. "normal aja, Jess. ngga panas, ngga dingin."

Jessi manggut-manggut. "berarti murni otaknya lagi random."

Olla menepis tangan Oniel. "apaan sih lo?! gue sehat, ngga lagi sakit,"

"ya bagus, Alhamdulillah lo sehat," balas Adel.

"ayo debat lagi," ucap Olla.

"apalagi yang mau di debatin?" tanya Oniel pasrah.

"ya yang soal Zee sekolah tadi, harusnya kan ngga usah sekolah. ahrinya juga lagi kejepit," jawab Olla.

Until I Collapse (FreFlo)Where stories live. Discover now