Stupidity

55K 5.3K 146
                                    

Halo, wattpaders[?] yang udah mau readvotment PRAS-SASTI....!! Seneng deh cerita saya bisa disukai, dinikmati dan direview lagi hehehe terima kasih banyaaakkk *hormat bungkuk* semoga chapt ini tidak membosankan yaa, happy readinggg... :D

 

————————————0————————————

 

            Acara makan malam bersama terlewati dengan lancar. Suasana diramaikan candaan Malik dan celetukan lucu Valindra. Sementara Pras dan Sasti lebih banyak diam. Bukan diam kikuk, tapi Sasti malu karena kakaknya dan Valindra menggodanya terang-terangan.

            Kumandang azan Isya menghentikan obrolan ringan mereka seusai makan malam. Malik meminta Haris untuk melaksanakan shalat Isya berjama'ah. Mushola kecil di samping rumah cukup menampung untuk delapan orang.

            Valindra bergegas ke luar kamar Sasti setelah dipinjami mukena. Sementara Sasti, matanya melirik kanan dan kiri. Begitu yang ditunggunya datang, Sasti langsung menariknya agak ke sudut.

            "Ada apaan sih, Sas? Pake tarik-tarik segala!" protes Ares ketika Sasti menariknya paksa setelah berganti celana mengenakan sarung. Sasti mengisyaratkan Ares untuk berkata pelan.

            "Mas, nanti kalo Ayah tanya Sasti shalat ato nggak, Mas jawab aja nggak tahu ya. Dan satu lagi, suruh Pras yang jadi imam, oke?"

            Sebelah alis Ares terangkat. "Kamu lagi halangan?" tanya Ares. Sasti menggeleng.

            "Teruuusss? Kamu nggak niat Isya sendirian di kamar, kan?" selidik Ares. Lagi-lagi Sasti menggeleng. "Nggak, Mas. Sas nanti nyusul kok. Mas bantuin Sas ya, pelisss... suruh Pras yang jadi imam shalat berjamaah kali ini, oke? Pelisss..."

            Sasti menangkupkan kedua tangannya di depan wajah dan menatap Ares memohon. Ares tampak menimang-nimang, lalu mengangguk setuju. "Oke," sahutnya pendek. Sasti tercengir senang dan mengacungkan ibu jari.

            "Tapi nggak gratis ya," tandas Ares memainkan alisnya. "Kalo ngga mau, yaudah," katanya lagi.

            Sasti bersungut kecil. "Iya... iya," timpal Sasti akhirnya, kemudian berlalu ke kamar setelah Ares meninggalkannya.

            Malik dan Haris marapikan shaf setelah Ares beriqomah merdu. Di belakang mereka, Anindnya, Jenar dan Valindra ikut merapikan Shaf. Malik sempat menoleh dan melihat Sasti tidak ada di sana. Dicoleknya Ares yang berdiri di sampingnya.

            "Sasti nggak shalat, Res?" tanya Malik. Ares melirik sekilas, lalu menjawab, "Lagi halangan mungkin, Yah."

            Malik mengangguk paham mendengar jawaban Ares. Langkahnya bersiap maju untuk mengimami, ketika Ares tiba-tiba menahannya.

            "Pras, lo imam ya," pinta Ares tercengir lebar. Haris yang melihatnya ikut mengangguk. "Iya, Pras. Gantian kamu yang jadi imam," katanya.

PRAS-SASTIWhere stories live. Discover now