(Menuju) Kehilangan

25.9K 3K 160
                                    

PRASASTI hadirrr!! Hehehe

Happy reading yaaa...........

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Antukan kruk yang digunakan Pras tidak lagi berderap benar. Gerakannya oleng ke kiri dan kanan tanpa seimbang. Bunyinya lemah dan lajunya patah-patah. Berulang kali ujung kruknya menabrak bongkahan lantai rumah sakit yang pecah, tapi Pras tetap melangkah, tetap maju, tidak peduli sekali pun tersandung dan hampir terjerembap ke depan.

Wajah lelaki itu pucat dan pias. Matanya merah dan berkantung. Sisa-sisa keringat masih membasahi sekitar dahi dan pelipis. Tatapannya kosong dan sekujur tubuhnya lemas tak bertenaga. Jejak keringat dingin membekas di sekitar punggung sampai telapak tangan, membuat ayunan langkahnya makin goyah dan nyaris limbung. Tetapi, sedikit pun ia tidak ingin berhenti.

Pras sedang ingin menggerakkan kaki, meski susah dan tanpa tujuan. Meski kakinya koma fungsi dan hanya bisa mengandalkan sepasang alat bantu. Pikirannya sedang kacau dan kepalanya terasa berat, bahkan dia lupa menutup pintu kamar rawat Vera ketika keluar dari sana. Pras sedang merasa amat-sangat lelah fisik dan mental, hingga sekujur tubuhnya tidak lagi terasa. Ditambah isi kepalanya terus memutar kata-kata Vera, benar-benar tidak membantunya merasa lebih baik.

"Aku... salah, Pras, dan merasa sangat bersalah saat mendengar kamu... kecelakaan. Di luar rasa bersalah dan penyesalanku, aku sayang kamu, Pras... benar-benar sayang kamu.... Dulu, saat awal kita... dekat, aku... nggak bohong kalau kamu... adalah hal terpenting dalam hidupku. Kamu... datang dan memberikan semua... yang aku mau... tanpa kecuali. Tapi... saat rasa sayang itu harus aku gunakan untuk memanfaatkan kamu..., aku memilih berhenti. Aku... nggak bisa membiarkan kamu terus menyayangi... sementara perasaan yang aku kasih malah bikin kamu terluka. Aku... lelah jadi orang jahat yang berpura-pura baik, Pras... dan aku lelah menyakiti kamu...."

Pras memejamkan mata erat-erat sampai alisnya menukik dan dahinya berkerut-kerut dalam. Kerongkongannya kering dan sedikit sakit. Ia berusaha menelan tapi tidak ada apa pun yang sanggup ditelannya. Salivanya kering dan lidahnya kelu. Bahkan rahangnya terasa kebas menahan setiap denyar nyeri yang menjalar selama mendengar penjelasan Vera, membuat matanya berkunang dan pandangannya mengabur.

"Aku... minta maaf, Pras... masa tahunan yang kita lewati selama ini cuma... berujung luka. Aku... memang perempuan jahat, tapi... aku nggak bisa menyakiti kamu lebih banyak lagi, terutama... keluarga kamu. Papa dan Mamamu juga Valindra... mereka semua sangat baik. Aku... akan terus merasa bersalah walau sudah jutaan kali meminta maaf. Dan tentang Arya... aku bukan memilihnya karena rasa bersalahku ke kamu, tapi... dia melengkapi apa yang aku nggak punya. Dia... kebutuhan aku, Pras, aku butuh dia. Aku... pernah mencoba melepas Arya dan memilih kamu, tapi aku nggak bisa. Aku... sejauh apapun aku pergi, Arya selalu sanggup menemukan aku, dan aku... nggak bisa membayangkan bagaimana rasanya tanpa dia. Aku cinta Arya, Pras...."

Saat mengatakannya, Pras bisa melihat binar bahagia di mata Vera yang sembap dan dihiasi lingkaran hitam, juga sorot penyesalan untuknya. Perempuan itu tersenyum, tapi buliran bening tidak henti mengalir dari balik pelupuk mata, seolah air matanya tidak sanggup menutupi betapa dalamnya rasa yang dia punya untuk seorang Arya Dewangga.

Pras amat mengenal Vera, meski perempuan itu tidak. Dan melihat bagaimana Vera mengatakan perasaannya untuk Arya, Pras merasa ada sesuatu yang terenggut paksa dalam dadanya, membuatnya sesak sampai kesulitan bernapas. Dia sudah tahu semuanya, tetapi mendengarnya langsung dari bibir perempuan itu tetap tak sanggup mengurangi sesak yang menggerogoti dada. Ditambah fakta selama ini ia hanya dimanfaatkan untuk membalas budi, semakin membuat Pras sakit hati. Ternyata selama ini, selama bersama Vera, hanya dirinya yang jatuh hati.

PRAS-SASTIWhere stories live. Discover now