Lim x→1 = (x² + 2x + 1)

1.2K 196 71
                                    

10. INM : TENANG NAMUN DALAM

"SUMPAH REI GUE KANGEN BANGET SAMA LO!!!!" Rei yang baru saja membuka pintu bercat putih itu hampir saja terhuyung kebelakang saat Farrel tiba-tiba menubruk dan memeluk tubuhnya.

Hari ini, Rei memutuskan tidak masuk ke sekolah dan pulang ke apartemennya, yang di mana sudah ada Raka dan Farrel yang bersantai ria layaknya kamar mereka sendiri.

Rei mendorong wajah Farrel yang hendak menciumnya.

"Jijik!" ujar Rei sembari mendorong Farrel hingga remaja itu terjatuh ke sofa.

Rei mengambil duduk di kasur di samping Raka yang lagi asik tiduran dan memainkan laptopnya. Sedangkan Farrel hanya merengut dan ikut duduk di kasur.

"Surat yang gue kasih udah nyampe kan?" tanya Rei tiba-tiba.

Raka mengangguk dan menunjukkan sesuatu di laptopnya. "Lo yakin bakal melengserkan sang pemimpin?" tanya Raka yang tak menjawab pertanyaan Rei.

Rei mengangguk dan kembali melihat ke layar laptop Raka. "Yakin, Vano yang mulai dan gue yang harus akhiri," jawab Rei mantap.

Farrel membuang napasnya dan melipatkan tangannya di depan dada. "Gue masih bingung, kenapa sekolah itu nerapin sistem feodalistik? Maksud gue itu, ga nerapin sistem sekolah itu pun yang kaya tetep bakalan menang." Farrel bertanya dan mengeluarkan isi pikirannya.

Rei menyandarkan tubuhnya di kepala kasur. "Feodalistik atau Feodalisme diartikan sebagai pemberian kuasa penuh pada kaum bangsawan, di mana yang berada di bawah, harus diam dan tunduk pada yang di atas. Selama gue sekolah disana, para petinggi sekolah pemegang kuasa terbesar. Bahkan, dalam sistem mengajar guru lah yang selalu benar. Gue mau merubah kebiasaan di mana peserta didik hanya duduk, dengar, dan kerjakan apa yang diperintah guru." Rei menjeda kalimatnya.

"Karena itulah, mereka nerapin sistem feodalistik hukum rimba yang menunjukkan jika guru dan petinggi sekolah lah yang berkuasa atas sekolah. Mereka ingin menunjukkan jika siswa itu adalah bayi yang tak tahu apapun tentang dunia. Dengan nerapin battle antara guru dan murid, mereka bisa menunjukkan kalau mereka lah sang pemimpin. Terlebih, mereka memilih prajurit yang berasal dari orang kaya dan menjadikan mereka sebagai pion untuk menunjukkan bahwa yang kuatlah yang berkuasa," jawab Rei melanjutkannya.

Raka tersenyum miris. "Kuno," ujarnya tak habis pikir.

Kalau dipikir-pikir, mereka bertiga juga sang penguasa di sekolah mereka. Ya walau tetap guru yang akan menjadi tahta tertinggi, tapi setidaknya SMA 13 Galaksi masih mengikuti kurikulum pembelajaran K13 dan membebaskan siswanya berpikir kritis.

Mata Farrel menyipit saat melihat balutan perban di lengan kiri Rei, ditariknya lengan itu dan sorot tatapannya meminta penjelasan dari Rei.

"Cara gue narik Kainan," kata Rei seolah menjawab tatapan dari Farrel.

Farrel menghela napasnya dan bangkit menuju lemari nakas di samping kasur. Dirinya mengambil kotak p3k dan mulai membuka balutan perban di lengan Rei. Rei tentu tak ambil pusing dengan kelakuan Farrel.

"Udah berapa hari Lo ga ganti perban?" tanya Raka saat melihat darah kering yang melekat di perban yang baru saja dibuka oleh Farrel. Terlebih dia melihat jika luka tusukan itu sedikit terbuka dan mengeluarkan cairan putih kental.

"Lo kalo mau tangannya diamputasi ga usah nangung sampe buat kaya gini!" Farrel sedari tadi sibuk mengomel melihat bagaimana bodohnya Rei yang tak pernah merawat lukanya ketika dia sedang terluka.

"Gue bukan dokter."

×

"REI!!!"

[✓] IT'S (NOT) MEWhere stories live. Discover now