f(x) = x³√x²

1.1K 192 29
                                    

13. INM : HEFAISTOS VS AAROV 2

Malam ini adalah malam dimana Hefaistos dan Aarov akan melaksanakan battle. Kedua geng motor itu, mereka berada di sebuah tempat latihan tinju yang berada tak jauh dari basecamp Hefaistos. Kara, Kainan, Mario dan Arjuna yang melihat siapa yang akan bertarung kini sangat amatlah terkejut bukan main.

Yang akan melakukan battle adalah Valdi—ketua kelas 12-1 SMA 07 Andromeda. Valdi terlihat begitu sombong dan angkuh, apa mungkin jika Valdi merupakan anggota Hefaistos?

Valdi berjalan maju hingga menumpukan tangannya di tali ring. Ditatapnya keempat siswa Andromeda dengan remeh. Sorot matanya melihat Kara sambil tersenyum miring.

"Gue rasa, Lo harus ganti baju Lo dulu," kata Valdi sembari menunjuk Kara yang berhasil membuat tiga lainnya bingung. Bahkan, Arjuna melihat tanpa kedip kearah keduanya. Kara menaikkan sebelah alisnya, Kata semakin  menajamkan kala bertatap dengan Rei.

"Maksudnya apa?" tanya Arjuna bingung.

Valdi yang awalnya bertumpu pada tali ring, kini dia berdiri tegak dan melipat tangannya di depan dada.

"Baskara Ollyxton, gue terima tantangan Lo."

"Uhuk... Apa?!" Mario dan Kainan berteriak bersamaan, bahkan keduanya juga tersedak ludah mereka. Lalu, keduanya melongo melihat Kara yang diam saja.

Kara hanya diam dan menatap tajam Valdi, sorot tajamnya semakin tajam saat dia melihat Rei kembali. Raka dan Farrel yang terlihat santai sekali.

"Sialan sekali! Awas Lo Rei!" Ingin rasanya Kara menghajar wajah terlampau santai milik Rei itu.

"Lo udah siap kalah?" Kara mengernyit, Rei berniat menjadikannya dalam pertarungan ini, dan itu tanpa persetujuannya! Garis bawahi tanpa persetujuannya!

"Jangan mimpi!" Belum sempat Kara menjawab, suara lantang dari pintu masuk mengalihkan perhatian mereka. Disana—Nadil berdiri di depan pintu dengan Qawi dibelakangnya. Nadil berjalan kearah ring dan memasuki area ring.

Tatapan Valdi semakin menajamkan, urat-urat di dahinya muncul, ditatapnya Kara dengan amarah yang memuncak.

"Apa-apaan ini Kara?!" Valdi meledakkan amarahnya, bahkan dia menuding Kara. Danu yang menyadari satu hal segera menahan Valdi untuk tidak keluar dari ring. Kara juga ikutan bingung, bukankah Rei berniat membuatnya melawan Valdi?

Aksara yang berada disebelah Rei kini maju selangkah dan mendekati ring, dia membuka kertas perjanjian mereka dan mulai membacanya.

"Kami—Aarov, menerima tantangan yang diajukan oleh Hefaistos. Dengan syarat, battle ini akan dilakukan oleh sesama leader. Kami juga tak akan meminta lebih sesuai yang disepakati. Apabila pihak Aarov kalah, Hefaistos berhak mengambil alih kekuasaan bagian selatan milih Aarov. Begitupula sebaliknya, apabila Hefaistos kalah, Hefaistos harus berada di bawah kekuasaan leader yang menulis surat penerimaan ini. Tertanda Baskara Ollyxton." Setelah kertas perjanjian dibacakan oleh Aksara, suasana menjadi hening.

Valdi semakin diambang kemarahannya. "Seharusnya Kara yang melawan gue! Bukan dia!" ucap Valdi marah, sejujurnya Kara juga tidak mengerti sama sekali. Pertama, Rei menggunakan namanya untuk membuat surat penerimaan, dan kedua, dia menjadikan Nadil sebagai lawan dari Valdi.

Farrel berjalan dan mengambil tempat disamping Aksara. "Engga ada yang salah, di dalam kertas perjanjian, battle hanya akan dilakukan oleh leader, baik dalam pihak Aarov maupun Hefaistos. Tapi tidak menyatakan jika leader asli Aarov turun dalam battle. Sedangkan Nadil adalah anggota Aarov dan dia juga leader, itu berarti battle ini sah dilakukan. lo juga bisa tukar petarung asalkan Hefaistos punya leader selain, lo." Inilah yang Danu takutkan, perkataan Farrel memang benar adanya. Saat membaca isi kertas itu, Danu yakin mereka tak akan dengan mudah menerima tantangan begitu saja, terlebih Baskara Ollyxton sendiri yang menulisnya.

[✓] IT'S (NOT) MEWhere stories live. Discover now