7 | flower

859 111 1
                                    

jaemin menghentakkan kakinya. jeno memang keras kepala. ia sekarang malah harus menyediakan tempat untuk pria itu tidur. memang menyebalkan.

"ini adalah kamar guruku."

jeno menatap sekeliling, "walaupun sedikit kecil, tapi aku bisa menerima apa adanya."

"kecil?! kau bilang ruangan ini kecil?! memangnya tempat tinggalmu dulu di istana?!" jaemin nampak tak terima, "guruku sedang berkelana di luar. ia tidak akan kembali dalam waktu dekat. biasanya juga tidak ada orang yang tidur di sini. dan jika kau tinggal di sini, jangan sampai kau menyentuh sesuatu, bertindak, atau pergi keluar sembarangan. jika orang lain tahu bahwa aku menyembunyikan peri berdosa, kita berdua akan tamat."

"selama ada aku, tidak ada orang yang berani menyentuhmu sehelai rambut pun."

"kau terlalu banyak membual." jaemin berbalik.

"mau pergi ke mana?"

"aku ingin tidur. aku sudah tersiksa seharian. aku sudah lelah sekali. apakah kau tidak lelah?" peri melati itu kembali berjalan.

"berhenti!" jeno menghampiri jaemin yang nampaknya sedang menahan kekesalannya, "kukatakan sekali lagi. mulai hari ini, kau tidak boleh lepas dari pandanganku. kau tidak boleh pergi ke mana pun. kau tidur di sini."

"dasar kau peri berdosa. apakah kau terkurung terlalu lama hingga menjadi bodoh? kau bahkan tidak tahu etiket langit sooyoon?"

"memangnya akan terjadi apa jika melanggar etiket langit sooyoon?"

"kita akan..." jaemin kehabisan kata-kata, "sudahlah. aku tidak ingin membuang-buang tenagaku untuk berbicara denganmu. aku ingin tidur. oh ya, masih ada satu hal lagi yang harus kuberitahukan padamu."

"katakanlah."

"sudah ada pria yang kusukai."

"kau suka dengan siapa tidak ada hubungannya denganku. tetap saja kau adalah milikku. jika..." perkataan jeno terpotong karena jaemin langsung menutup pintu.

💮

jaemin merenggangkan lehernya ketika masuk ke kamarnya sendiri. akhirnya, ia bisa beristirahat dengan tenang.

 akhirnya, ia bisa beristirahat dengan tenang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"kau..." peri itu berlari-lari ke arah tempat tidurnya, "me... mengapa kau di sini?"

"aku sudah bilang, kau tidak boleh lepas dari pandanganku."

"aku juga sudah bilang, kita tidur di kamar kita masing-masing. cepat kau kembali!"

"kau mengancamku?" jeno menatap jaemin datar, namun tajam.

"i... ini bukan pertama kalinya aku mengancammu, bukan?"

pria kaku itu mengabaikan ocehan peri kecil di hadapannya. ia malah meletakkan kedua tangannya di bawah kepala sebagai bantalan dan kembali memejamkan mata.

fairy and devil | nomin, markminWhere stories live. Discover now