30 | injoon

446 62 5
                                    

lee jeno duduk dengan angkuh di atas singgasananya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

lee jeno duduk dengan angkuh di atas singgasananya. kini di depannya adalah 2 lelaki manis yang sedang bersujud. salah satu dari mereka memutuskan untuk mengangkat kepalanya perlahan.

"tuan raja bulan..." jaemin belum mampu nengatakan apa pun, namun injoon di sisi kanannya langsung ikut mengangkat kepala dan berucap dengan panik.

"yang... yang mulia, ini benar-benar tidak ada hubungannya denganku! aku hanya menjual obat padanya!"

mata kedua lelaki manis itu membelalak ketika sihir biru tua jeno menbentuk sebuah lingkaran yang sangat pas di leher injoon. tubuhnya mulai tertarik ke atas karena tercekik oleh sihir tersebut.

"tu... tuan raja bulan, kumohon lepaskan injoon! jika seperti ini, ia bisa tewas tercekik!" jaemin menjadi sangat panik.

"saat mempermainkanku, apakah kau pernah berpikir bahwa ia akan mati?" jeno berucap dengan tenang tanpa menatap jaemin maupun injoon. tatapannya kosong dan mengarah ke depan.

"tuan raja bulan, semua ini salahku. aku tidak akan mengganggumu lagi. kumohon lepaskan dia!" jaemin mulai menangis melihat injoon yang matanya membelalak semakin lebar dan sudah tak sanggup melakukan apa pun selain memegangi sihir di lehernya. peri melati itu langsung memeluk temannya yang dijatuhkan oleh raja bulan secara mendadak, "injoon, kau tidak apa-apa, 'kan?!"

injoon tak menjawab. napasnya tersengal-sengal.

"jika terjadi lagi..." jeno mengangkat sebelah alisnya dengan ekspresi datar dan tetap tak memandang jaemin maupun injoon, namun ekspresi itu justru lebih menyeramkan daripada apa pun.

🦊

istana yongchan, langit sooyoon

kedua tangan hwang wookhee mengeluarkan sihir berwarna abu-abu. ia menggerakkan tangannya sesuai jurus dan mengarahkan sihir tersebut ke tangan minhyung yang kini duduk di hadapannya.

setelah ritual pembukaan segel kekuatan sihir minhyung selesai, dewa perang itu memandangi tangannya dan hendak bangkit berdiri.

"mau ke mana? kau tetap ingin pergi ke laut changyoon, 'kan?"

"aku tidak akan melibatkanmu dan donghyuck. aku tidak ingin kalian dihukum oleh kakakku. wookhee, kau sebaiknya tidak perlu tahu apa pun mengenai rencanaku kali ini."

"tapi, aku tahu semuanya. aku tahu perasaanmu padanya sangat dalam. namun, aku juga tahu bahwa lukamu belum sembuh dan kekuatanmu sudah habis, terlebih kakakmu sempat menyegel kekuatan sihirmu. aku pun tahu jika kau pergi ke laut changyoon sendiri, itu sama saja dengan bunuh diri."

"lalu, kenapa?" nada suara minhyung mulai meninggi, "selama bertahun-tahun, kakak hanya peduli dengan reputasi surgawinya dan tidak pernah membiarkanku menyukai orang lain. awalnya kukira dengan menjauhi melati dan dingin padanya, itu akan menjadi perlindungan baginya. tapi, justru karena pemikiran konyolku ini, aku terus melihatnya menderita dan aku hanya diam saja. sekarang ia tengah menanggung fitnah sebagai pengkhianat dan terjebak di laut changyoon. bagaimana bisa aku tidak pergi menyelamatkannya?!"

fairy and devil | nomin, markminWhere stories live. Discover now