67 | a world full of poison

268 38 11
                                    

"yang mulia, aku sudah tahu!" kuanlin berlari-lari ke arah jeno yang sedang memandangi langit malam dari jendela besar istana dal, "peri jaemin ternyata dibawa pergi oleh minhyung. mengapa yang mulia tidak panik?"

"ia akan kembali."

"apakah minhyung akan membiarkan peri kembali?"

"iya."

kuanlin tak sanggup berkata-kata lagi mendengar jawaban singkat atasannya.

"karena aku memahami mereka. yang satu pernah menjadi teman terbaikku. yang satu lagi pernah menjadi orang yang ingin aku nikahi." gumam jeno dengan tatapan yang sulit diartikan.

🍷

di malam yang sangat pekat itu, raja berdiri bersisian dengan sang adik di balkon istana dal. tatapan dan postur mereka tanpa takut. jeno tak membuka suara sehingga sungchanlah yang memecah keheningan di antara mereka.

"mulai besok, kakak akan menjadi pendosa yang menyebabkan klan bulan musnah. aku yang tidak menghentikan kakak juga termasuk pendosa yang pantas mati. tapi, kakak juga tidak peduli, 'kan? asalkan masih bisa saling mencintai dengannya..."

"aku sudah memutuskan untuk mengorbankannya."

sungchan menatap kakaknya tak percaya.

🍷

"pria kaku." jaemin berlari-lari kecil di dalam istana untuk mencari keberadaan calon suaminya. namun, yang ia temukan hanyalah para prajurit dan lee sungchan yang menatapnya dengan arogan di lorong. para prajurit itu mulai menahan kedua tangan jaemin.

"tangkap!" ujar sungchan tegas dengan senyuman penuh kemenangan.

"jalan!" jaemin mulai diseret oleh para prajurit tersebut.

"kalian lepaskan aku!" peri melati yang kekuatannya tak melebihi mereka tentunya tidak bisa melawan, "sungchan, lepaskan aku!"

tak ada yang peduli. mereka terus menyeret jaemin ke taman kuil sasung laut changyoon yang gelap gulitan dan penuh guntur, lalu mendorongnya ke atas rumput. sungchan berjalan dengan penuh wibawa di belakang para prajurit.

"sungchan, aku tahu kau selalu tidak suka melihatku. tapi, bagaimana bisa kau berani berbuat seperti ini padaku? jika kau berbuat seperti ini, apakah kau tidak takut raja bulan..."

"kau salah." sela sungchan, "aku, sungchan, sangat menghormatimu."

jaemin bangkit berdiri dengan sekuat tenaga, "lalu, mengapa kau harus berbuat seperti ini? sekarang perang akan segera terjadi. tuan raja bulan sedang mengkhawatirkan perang. kau seharusnya membantunya mengatasi kekhawatiran, tapi kau malah mencari masalah denganku di sini. mengapa harus seperti ini?"

"kau salah lagi." sungchan tersenyum miring, "sekarang aku mendapatkan perintah untuk menahanmu di sini. justru ini untuk membantu mengatasi kekhawatiran kakak."

"kau sudah gila. aku ingin pergi menemuinya."

sungchan merentangkan tangan kirinya untuk menghalangi jalan jaemin, "kakak tidak akan menemuinu."

peri melati itu menatap sungchan heran. adik raja bulan langsung pergi dengan langkah panjang-panjangnya.

"awasi dia dengan baik."

fairy and devil | nomin, markminWhere stories live. Discover now